commit to user 80
1  Kaitan  yang  jelas  antara  standar  kinerja  untuk  suatu  pekerjaan tertentu dan tujuan organisasi.
2  Kaitan  yang  jelas  antara  elemen-elemen  kerja  yang  kritis  yang didefinisikan melalui suatu analisis pekerjaan dan dimensi-dimensi
yang akan dinilai pada formulir penilaian kinerja. Menurut  Robbins  2002:101  kinerja  merupakan  sejumlah  faktor
struktural  menunjukkan  suatu  hubungan  ke  kinerja,  diantara  faktor  yang menonjol  adalah  peran,  norma  akuitas  status,  ukuran  kelompok,  suasana
demografinya,  tugas  kelompok  dan  kekohesifan.  Ada  suatu  hubungan positif  antara  persepsi  peran  dan  evaluasi  kinerja  seorang  karyawan.
Derajat kesinambungan yang  ada antara seorang karyawan dan atasannya dalam persepsi mengenai pekerjaan itu mempengaruhi derajat sejauh mana
karyawan  itu  akan  dinilai  sebagai  pekerja  yang  efektif  oleh  atasannya. Sejauh  persepsi  peran  karyawan  itu  memenuhi  pengharapan  peran  sang
atasan, karyawan itu akan menerima evaluasi kinerja yang tinggi. Berdasarkan  beberapa  definisi  kinerja  di  atas  dapat  disimpulkan
bahwa  kinerja  adalah  hasil  dari  sebuah  pekerjaan  dan  kontribusi  mereka pada organisasi.
b.  Pengukuran kinerja
Gibson 1996, standar ukuran kinerja antara lain : 1  Kualitas  hasil  pekerjaan,  meliputi  :  ketepatan  waktu,  ketelitian
kerja, dan kerapian kerja.
commit to user 81
2  Kuantitas  hasil pekerjaan, meliputi : jumlah pekerjaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan.
3  pengertian  terhadap  pekerjaan,  meliputi  :  pemahaman  terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja.
4  Inisiatif, meliputi : penyesuaian diri dan komunikasi. 5  Kerja sama, meliputi : kemampuan bekerjasama.
c.  Penilaian kinerja
Ukuran kinerja bervariasi tergantung pada kinerja siapa yang akan diukur,  apakah  kinerja  pribadi,  kelompok,  kinerja  unit  atau  kinerja
organisasi. Dessler 2003:2 mengungkapkan ada dua alasan untuk menilai kinerja yaitu :
1  Penilaian memberikan informasi tentang dapat diukurnya promosi dan penetapan gaji.
2  penilaian  memberi  satu  peluang  bagi  anda  dan  bawahan  anda  untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kerja bawahan.
Robbins 2002:258 menyatakan bahwa penilaian kinerja memiliki sejumlah tujuan dalam organisasi antara lain :
1  Manajemen  menggunakan  penilaian  untuk  mengambil  keputusan personalia secara umum.
2  Penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.
3  Penilaian  kinerja  dapat  dijadikan  sebagai  kriteria  untuk  program seleksi dan pengembangan yang disahkan.
commit to user 82
4  Penilaian  kinerja  juga  untuk  memenuhi  tujuan  umpan  balik  yang  ada terhadap  para  karyawan  tentanng  bagaimana  organisasi  memandang
kinerja mereka. Menurut  Robbins  2002  dalam  penilaian  kerja  terdapat  beberapa
pilihan dalam menentukan mengenai yang sebaiknya melakukan penilaian tersebut antara lain :
1  Atasan langsung Sebagian  besar  dari  semua  evaluasi  kinerja  tingkat  bawahan  dan
menengah  dari  organisasi  dijalankan  oleh  atasan  langsung  karyawan tersebut.
2  Rekan sekerja Evaluasi rekan sekerja merupakan salah satu sumber paling handal dari
data penelitian. Alasannya adalah rekan sekerja dekat dengan tindakan, dimana  interaksi  sehari-hari  memberi  mereka  pandangan  menyeluruh
terhadap kinerja karyawan dalam pekerjaannya. 3  Pengevaluasian diri sendiri
Penilaian  diri  sendiri  ini  merupakan  alat  pengembangan  diri  yang memaksa  karyawan  untuk  memikirkan  kekuatan  dan  kelemahan
mereka  dan  menetapkan  tujuan  untuk  pengembangan.  Kelemahannya karyawan mungkin tidak menilai diri mereka sendiri sebagaimana para
atasan menilai mereka.
commit to user 83
4  Bawahan langsung Evaluasi  bawahan  dapat  memberikan  informasi  yang  tepat  dan  rinci
mengenai  perilaku  seorang  manajer,  karena  lazimnya  penilai mempunyai  kontak  yang  sering  dengan  yang  dinilai.  Masalah  yang
mungkin terjadi adalah rasa takut yang akan dibahas oleh atasan yang dievaluasi  jelek.  Sebab  itu,  anonimitas  responden  sangat  menentukan
agar evaluasi tepat. 5  Pendekatan menyeluruh
Pendekatan ini memberikan umpan balik kinerja dari lingkaran penuh kontak  sehari-hari  yang  mungkin  dimiliki  seorang  karyawan,  yang
berkisar  dari  personil  surat  menyurat  sampai  ke  pelanggan  atasasan, rekan sekerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penilaian Kinerja Menurut  Henry  Simamora  1997:417,  faktor-faktor  yang
mempengaruhi penilaian kinerja adalah : 1.  Karakteristik situasi
2.  Deskripsi  pekerjaan,  spesifikasi  pekerjaan,  dan  standar  kinerja pekerjaan
3.  Tujuan-tujuan penilaian kinerja 4.   Sikap para karyawan dan manajemen terhadap evaluasi
Kriteria  yang  dipilih  manajemen  dalam  melakukan  evaluasi  pada saat penilaian kinerja akan berdampak besar terhadap apa yang dikerjakan
commit to user 84
oleh  karyawan  tersebut.  Menurut  Robbins  2002:101  ada  tiga  evaluasi yang paling umum yaitu :
1  Hasil kerja perorangan Jika  mengutamakan  hasil  akhir,  lebih  dari  sekedar  alat,  maka  pihak
manajemen harus mengevaluasi hasil kerja dari seorang pekerja. 2  Perilaku
Dalam  kebanyakan  kasus,  tidak  mudah  untuk  mengidentifikasi  hasil tertentu sebagai hasil langsung dari kegiatan seseorang.
3  Sifat ini  merupakan  bagian  yang  paling  lemah  dari  kriteria  sesuatu  yang
masih  digunakan  secara  luas  oleh  organisasi,  yaitu  sifat  perorangan traits.
d.  Manfaat penilaian kinerja