Prosedur Sertifikasi Sertifikasi Guru

commit to user xlix

b. Prosedur Sertifikasi

Sertifikasi guru merupakan kegiatan bersama antara Direktorat Jenderal peningkatan Mutu pendidik dan tenaga Kependidikan Ditjen PMPTKDinas pendidikan ProvinsiKabupatenKota sebagai pengelola guru dan Ditjen DiktiPerguruan Tinggi sebagai penyelenggara sertifikasi. Sebagai pengelola guru, Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota dan lembaga Penjamin Mutu Pendidikan LPMP sebagai jajaran Ditjen PMPTK bertugas menyiapakan guru agar siap mengikuti sertifikasi, termasuk mengatur urutan, jika pesertanya melebihi kapasitas yang ditetapkan. Menurut Farida Sarimaya 2009: 29 beberapa pertimbangan untuk menyusun urutan daftar calon peserta sertifikasi guru antara lain: 1 Penguasaan terhadap kompetensi. 2 Prestasi yang dicapai, misalnya guru teladan, guru berprestasi dan lain sebagainya. 3 Daftar urut kepangkatan. 4 Masa kerja 5 Usia Penyelenggara uji sertifikasi dilaksanakan oleh Konsorsium Penyelenggara Sertifikasi dari LPTK, Dirjen Dikti dan Dirjen PMPTK. Adapun tahapan atau prosedur sertifikasi guru menurut Depdiknas 2007: 3 digambarkan sebagai berikut: commit to user l Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus Gambar 4. Diagram Prosedur Sertifikasi Guru dalam Jabatan Depdiknas 2007: 3 Guru peserta sertifikasi yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota mengikuti tes tertulis, tes kinerja dan dilengkapi dengan self appraisalportofolio, serta penilaian atasan. Hasil tes tulis, kinerja dan penilaian terhadap self appraisal dan portofolio serta penilaian atasan digabungkan untuk menentukan kelulusannya. Bagi mereka yang lulus diberikan sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus disarankan mengikuti pelatihan atau pembinaan melalui MGMPKKG, PPG, LPMP atau lembaga liannya agar lebih siap untuk mengikuti tes ulang berikutnya. GURU DALAM JABATAN S1D4 PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI PENDIDIKAN KEGIATAN MELENGKAPI PORTOFOLIO DINAS PENDIDIKA N PELAKSANAAN DIKLAT UJIAN UJIAN ULANG 2 X DIKLAT PROFESI GURU commit to user li

B. Kerangka Pemikiran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes merupakan mata pelajaran yang tidak kalah pentingnya dengan mata pelajaran lainnya seperti Matematika, IPA, IPS dan lain-lain. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga, dimana pendidikan jasmani mempunyai maksud dan tujuan untuk mendidikan siswa. Hal yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan yaitu: gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa dan mengembangkan aspek-aspek lainnya seperti kongnitif, afektif, psikomotorik, sosial dan mental. Dalam upaya mengembangkan dan mendidik siswa, maka Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus dilaksanakan dengan baik dan tepat. Untuk memenuhi tuntutan perkembangan dan kemajuan dibidang ilmu pendidikan, maka dalam membelajarkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah harus dilakukan dengan tenaga-tenaga pendidik yang profesional. Hal ini dimaksudkan agar tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat tercapai. Upaya meningkatkan profesi guru pemerintah telah melasanakan program sertifikasi guru. Melalui program sertifikasi guru diharapkan para guru Penjasorkes memiliki profesional dalam membelajarkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Perkembangan dan kemajuan dalam bidang pembelajaran Penjasorkes mengharuskan guru Penjasorkes mengikutinya dan menerapkan dalam pembelajaran Penjasorkes. PAIKEM merupakan model pembelajaran yang digalakkan oleh pemerintah dalam kegiatan belajar mengajar termasuk dalam pembelajaran Penjasorkes. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan PAIKEM merupakan pembelajaran yang menuntut guru untuk aktif

Dokumen yang terkait

KREATIVITAS GURU PENJASORKES DALAM MENGATASI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 7 278

MASALAH YANG DIHADAPI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI DAN MTs SE KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 13 77

STUDY TENTANG PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2009 2010

1 33 62

STUDI TENTANG PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010

0 4 107

Pelaksanaan Pembelajaran Guru Yang Berijazah Penjasorkes, Dengan Guru Yang Tidak Berijazah Penjasorkes, Di Smk Swasta Se Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 1

(ABSTRAK) MASALAH YANG DIHADAPI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI DAN MTs SE KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SMA Negeri Se-Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun 2009.

0 0 1

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMA SE-KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 2

PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMA SE-KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 85

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES.

0 1 90