commit to user
li
B. Kerangka Pemikiran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes merupakan mata pelajaran yang tidak kalah pentingnya dengan mata pelajaran lainnya seperti
Matematika, IPA, IPS dan lain-lain. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting untuk
mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga, dimana
pendidikan jasmani mempunyai maksud dan tujuan untuk mendidikan siswa. Hal yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan
yaitu: gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
siswa dan mengembangkan aspek-aspek lainnya seperti kongnitif, afektif, psikomotorik, sosial dan mental. Dalam upaya mengembangkan dan mendidik
siswa, maka Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus dilaksanakan dengan baik dan tepat.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan dan kemajuan dibidang ilmu pendidikan, maka dalam membelajarkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan di sekolah harus dilakukan dengan tenaga-tenaga pendidik yang profesional. Hal ini dimaksudkan agar tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan dapat tercapai. Upaya meningkatkan profesi guru pemerintah telah melasanakan program sertifikasi guru. Melalui program sertifikasi guru
diharapkan para guru Penjasorkes memiliki profesional dalam membelajarkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Perkembangan dan kemajuan dalam bidang pembelajaran Penjasorkes mengharuskan guru Penjasorkes mengikutinya dan menerapkan dalam
pembelajaran Penjasorkes. PAIKEM merupakan model pembelajaran yang digalakkan oleh pemerintah dalam kegiatan belajar mengajar termasuk dalam
pembelajaran Penjasorkes. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
PAIKEM merupakan pembelajaran yang menuntut guru untuk aktif
commit to user
lii menciptakan suasana pembelajaran, sehingga memicu siswa untuk aktif terlibat
dalam kegiatan pembelajaran. Inovatif menuntut seorang guru untuk menemukan hal-hal yang baru dalam membelajarkan pendidikan jasmani. Kreatif menuntut
seorang guru untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beragam atau bervariasi, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Upaya guru
menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dapat dilakukan dengan memodifikasi sarana pembelajaran. Misalnya menggunakan kardus atau tali untuk
pembelajaran lompat, menggunakan bola plastik untuk pembelajaran bola voli atau bola basket dan lain sebagainya. Efektif yaitu menghendaki tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Dan menyenangkan menuntut seorang guru mencitptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa tidak memiliki
rasa takut, senang mengikuti pembelajaran sehingga perhatian siswa lebih terarah terhadap pelajaran yang diterimanya.
Selain itu, model PAIKEM menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dituntut untuk akif mengemukakan pendapat atau
bertanya atau mempertanyakan gagasan orang lain. Siswa harus mampu menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Siswa harus kreatif
merancang atau membuat sesuatu atau menemukan hal-hal baru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan siswa terlibat aktif, maka tujuan pembelajaran akan
tercapai secara efektif. Dan hal yang terpenting siswa harus mempunyai keberanian bertindak, bertanya atau mengemukakan pendapat. Keberhasilan dari
PAIKEM yaitu, siswa berfikir kritis, kreatif, produktif, belajar mandiri, bertanggungjawab, bisa bekerjasama, mampu mencari dan memanfaatkan
informasi, mampu memecahkan masalah dan siap menghadapi perubahan. Untuk mencapai hasil belajar pendidikan jasmani yang optimal, maka menerapkan model
pembelajaran yang tepat sangat penting. Model pembelajaran PAIKEM merupakan model pembelajaran yang baik untuk membelajarkan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dengan model pembelajaran PAIKEM, maka motivasi belajar siswa akan menjadi meningkat sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai lebih optimal.
commit to user
liii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari 2011. Penelitian dilaksanakan pada masing-masing SMA Negeri se Kabupaten Kebumen.
B. Bentuk dan Startegi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian adalah metode deskriptif dengan cara survai. Menurut Sugiyanto 1993: 52 bahwa,
“Penelitian deskriptif dengan metode survai yaitu penelitian bertujuan mencari informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada
pada saat penelitian sedang berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak untuk menguji hipotesis, melainkan hanya untuk meminta gambaran atau
dekriptif tentang apa yang terjadi”.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru Penjasorkes dan Kepala Sekolah di SMA Negeri se Kabupaten tahun pelajaran 20102011.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini dengan tanpa seleksi atau snow ball. Peneliti tidak membatasi atau menyeleksi jumlah informan. Jumlah sampel adalah
keseluruhan guru Penjasorkes SMA Negeri se Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 20102011 pasca sertifikasi.