commit to user
xxxvi pembelajaran berfungsi 1 untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran.
2 Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru”.
Evaluasi merupakan aspek yang penting yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau sampai mana
terdapat kemajuan belajar siswa dan bagaimana tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai
atau tidak, apakah materi pelajaran yang telah diberikan dapat dikuasai atau tidak, dan apakah penggunaan metode dan alat pembelajaran tepat atau tidak.
c. Model Pembelajaran Penjasorkes
Model pembelajaran telah dilakukan sejak dahulu pada tahun 1950-an yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika Serikat yaitu Marc Belth. Marc Belth
kemudian mendorong ahli-ahli pendidikan di antaranya Joyce dan Weil untuk melakukan penelitian tentang model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil yang
dikutip Suharno dkk., 1998: 25- 26 bahwa, “Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum suatu rencana pembelajaran jangka panjang merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut Nurulwati yang dikutip Triant
o 2007: 5 bahwa, “Maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Pendapat lain dikemukakan Syaiful Sagala 2005: 176 bahwa:
Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka koseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan
pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu pola atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar. Dalam model
commit to user
xxxvii pembelajaran ini dibutuhkan perangkat-perangkat yang mendukung kegiatan
pembelajaran. Dengan pola pembelajaran yang baik dan didukung perangkat- perangkat pembelajaran yang baik dan ideal, maka memperbesar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Pendidikan jasmani merupakan
pendidikan yang
mengutamakan aktivitas
gerak untuk
mengembangkan aspek-aspek yang ada dalam diri siswa untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Untuk membelajarkan
pendidikan jasmani yang tepat, perlu diterapkan model pembelajaran yang baik dan tepat. Menurut Griffin, Mitchell dan Oslin 1997, Joyce, Well, dan Showers
1992, Singer dan Dick 1980 dalam Kurikulum Penjas untuk Sekolah Menengah Pertama 2004: 27-28 model pembelajaran yang sering digunakan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani sebagai berikut: 1
Model pengetahuan keterampilan knowledge skill aproach. Model pembelajaran ini memiliki dua metode yaitu ceramah lecture dan
latihan drill. 2
Model sosialisasi socialization approach, berlandaskan pandangan bahwa, proses pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan
keterampilan pribadi berkarya, keterampilan interaksi sosial. Model pembelajaran ini terdiri dari: model the social family, the information
processing family, dan the professional skills.
3 Model personalisasi. Model ini berlandasakan atas pemikiran bahwa
aktivitas jasmani
dapat dipergunakan
sebagai media
untuk mengembangkan kualitas pribadi, model pembelajarannya yaitu:
movement education problem solving techniques. 4
Model belajar learning approach. Model ini berupaya untuk mempengaruhi kemampuan dan proses belajar anak dengan metode
terprogram programmed instruction, Computer Assisted Instruction CAI dan model kreativitas dan pemecahan masalah creativity and
problem solving.
5 Model pembelajaran motorik motor learning. Model ini mengajarkan
aktivitas jasamni berdasarkan klasifikasi keterampilan dan teori proses informasi yang diterima. Model pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model part hwole methods dan modelling demonstration.
6 Spektrum gaya mengajar. Spektrum dikembangkan berdasarkan
pemikiran bahwa, pembelajaran merupakan interaksi antra guru dengan murid dan pelaksanaan pembagian tanggungjawab. Model pada
spektrum gaya mengajar berjumlah sebelas 11 yaitu: komando
commit to user
xxxviii commad, latihan practice, resiprokal reciprocal, uji diri self check,
inklusi inclusion, penemuan terbimbing guided discovery, penemuan tunggal convergen discovery, penemuan beragam divergent
production, program individu individual program, inisiasi siswa learner initiated, dan pengajaran diri self teaching.
7 Model permainan taktis tactical games approaches. Model ini
mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih
dahulu kepada anak.
Dari model-model pembelajaran tersebut, seorang guru penjas dapat menerapkannya dalam pembelajaran menurut kebutuhannya. Selain model-model
pembelajaran tersebut, seorang guru penjas harus selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan tentang model-model pembelajaran. Hal ini
karena, pengakajian tentang model-model pembelajaran selalu dilakukan oleh praktisi-praktisi pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang dewasa ini sedang digalakkan dalam proses pembelajaran yaitu pembelajaran model PAIKEM.
d. Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru Penjasorkes