Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah membawa banyak perubahan terhadap perkembangan suatu perusahaan. Adanya era globalisasi ini mengharuskan setiap perusahaan untuk menghadapi persaingan ketat dari seluruh dunia. Persaingan antar organisasi ini tidak hanya dititikberatkan pada seberapa tinggi tingkat produktifitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun jasa guna mencapai keuntungan maksimal, namun lebih menekankan pada mutu kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu untuk mencapainya. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk segera meningkatkan mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan terus-menerus agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dari seluruh dunia. Berkaitan dengan perbaikan mutu secara terus-menerus, maka perlu adanya suatu sistem manajemen mutu yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. Oleh karena itu pihak manajemen industri modern membangun suatu sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional. Sistem manajemen mutu menuntut adanya pengawasan statistik dan sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga perbaikan tim kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga ekonominya melakukan sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu standar mutu yang berkembang pesat saat ini adalah ISO 9000. Seri ISO 9000 merupakan suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan yang berkesinambungan. Sistem manajemen kualitas formal yang berlaku secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000. ISO 9000 adalah nama generik untuk sistem manajemen kualitas internasional yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh organisasi internasional untuk standarisasi The International Organization for Standardization = ISO yang bermarkas di Genewa, Switzerland. commit to user Tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut: 1 Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli. 2 Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan. 3 Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual. Tujuan utama ISO 9000 berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, namun sebenarnya ISO 9000 bukan merupakan suatu standar produk, karena ISO 9000 tidak memuat suatu persyaratan spesifik yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9000 mempunyai beberapa seri. Seri ISO 9000 dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe dasar standar, yaitu 1 seri-seri ISO yang memuat persyaratan standar sistem kualitas, dan 2 seri-seri ISO yang berkaitan dengan petunjuk untuk pedoman manajemen kualitas. ISO 9001 merupakan salah satu dari beberapa seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas. ISO 9001 merupakan sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam desain pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. Dalam perkembangannya seri ISO 9001 telah mengalami tiga kali perubahan, yaitu ISO 9001:1987, ISO 9001:1994, ISO 9001:2000, dan yang terakhir ISO 9001:2008. Dalam perubahan seri ini terjadi penambahan maupun pengurangan pada klausul yang terkandung di dalam setiap seri ISO 9001, kecuali perubahan dari seri ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008. Dalam perubahan seri ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008 tidak terjadi penambahan maupun pengurangan klausul, tujuan utama dikeluarkannya Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008 adalah untuk mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi sebelumnya, yakni Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004. commit to user Sistem Manajemen Mutu SMM ISO bersifat generik yang berarti bahwa standar-standar yang terdapat di dalam SMM ISO tersebut dapat diimplementasikan di semua sektor dan tidak terkhusus di perusahaan saja. Dalam perkembangannya implementasi SMM ISO mulai merambah ke dunia pendidikan, bahkan sekolah yang bertaraf nasional saling berlomba dalam menyandang sertifikat SMM ISO, karena dengan mendapatkan sertifikat SMM ISO akan membawa banyak manfaat bagi sekolah tersebut. Adapun salah satu manfaat sertifikasi SMM ISO adalah terjadinya daya saing sekolah di samping manfaat lainnya seperti sistem dokumentasi yang rapi dan peningkatan komunikasi internal. Berawal dari hal tersebut maka muncul beberapa pertanyaan mengenai pengaruh implementasi SMM ISO terhadap lembaga pendidikan yang berkaitan dengan siswa, terutama prestasi belajar siswa tersebut mengingat bahwa SMM ISO tidak menyatakan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh tingkat kecerdasan siswa saja, melainkan masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan, keluarga, teman bergaul, guru, bahkan sampai dengan sistem yang diterapkan di sekolah tempat siswa tersebut melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu sekolah yang megimplementasikan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001 ini adalah Sekolah Menegah Kejuruan SMK Negeri 6 Surakarta. SMK Negeri 6 Surakarta mulai mengimplementasikan SMM ISO 9001 ini sejak bulan Agustus 2005. Pada waktu itu seri ISO 9001 yang diimplementasikan adalah SMM ISO 9001:2000. Setelah beberapa tahun berjalan seri SMM ISO 9001:2000 sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan seri SMM ISO 9001:2008, sampai sekarang. Tidak ada perubahan yang signifikan dari commit to user upgrade SMM ISO 9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008, sehingga tidak sulit bagi SMK Negeri 6 Surakarta untuk menyesuaikan diri dengan SMM ISO 9001:2008 ini. Harapannya dengan adanya implementasi sistem manajemen mutu ini SMK Negeri 6 Surakarta bisa menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada mutu di semua kegiatannya. Dalam prakteknya SMK Negeri 6 Surakarta mengadopsi delapan klausul dari SMM ISO 9001:2008 dan mendesainnya sendiri disesuaikan dengan keadaan di SMK Negeri 6 Surakarta. Delapan klausul itu antara lain: 1. Ruang Lingkup 2. Referensi Normatif 3. Istilah dan Definisi 4. Sistem Manajemen Mutu 5. Tanggung Jawab Manajemen 6. Manajemen Sumber Daya 7. Realisasi Produk 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Masing-masing klausul mempunyai rincian standar sendiri. Isi dari standar-standar tersebut yang didesain sendiri oleh SMK Negeri 6 Surakarta. Dari delapan klausul di atas, tiga klausul pertama Ruang Lingkup, Referensi Normatif dan Istilah dan Definisi berisi penjelasan mengenai SMM ISO 9001:2008, sedangkan klausul utamanya adalah lima klausul terakhir, yaitu: Sistem Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya, Realisasi Produk, dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Lima klausul utama inilah yang diimplementasikan di dalam sistem manajemen SMK Negeri 6 Surakarta. Dari lima klausul utama tersebut terdapat satu klausul yang berkaitan dengan siswa, klausul tersebut adalah klausul ke tujuh yaitu Realisasi Produk, yang terdiri dari: 7.1. Perencanaan Realisasi Produk 7.2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan 7.3. Desain dan Pengembangan 7.4. Pembelian commit to user 7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa 7.6. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran. Selama SMK Negeri 6 Surakarta mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 ini belum pernah diadakan penelitian mengenai pengaruh implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga belum bisa diketahui pengaruh antara implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa. Pada tahun 2007 pernah dilakukan penelitian mengenai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di Medan tepatnya di Universitas Sumatera Utara. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara yang bernama Cipta Dharma dengan judul Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Peningkatan Kinerja Pada PT. Jasa Raharja Persero Cabang Sumatera Utara. Selain itu masih ada beberapa penelitian lain tentang SMM ISO 9001:2000 tersebut seperti yang dilakukan oleh Nellye Rianty R Tamba pada tahun 2008. Penelitiannya berjudul Analisis Penerapan ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada Hotel Santika. Penelitian-penelitian tersebut di atas dilakukan pada perusahaan- perusahaan tertentu padahal ISO tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan saja melainkan juga bisa diterapkan di lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk m elakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 20102011”. commit to user

B. Perumusan Masalah