Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

commit to user Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran X 6 49 25 32 29.16 1.612 Prestasi Belajar Y 49 71 88 78.69 3.630 Sumber: data primer yang diolah 2010 Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 49 guru dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel perencanaan realisasi produk diperoleh skor minimum 9, skor maksimum 12, rata-rata 10,98 dan standar deviasi 0,854. Variabel proses yang terkait dengan pelanggan diperoleh skor minimum 24, skor maksimum 32, rata-rata 28,35 dan standar deviasi 1,665. Variabel desain dan pengembangan diperoleh skor minimum 12, skor maksimum 16, rata-rata 14,67 dan standar deviasi 0,899. Variabel pembelian diperoleh skor minimum 18, skor maksimum 24, rata-rata 21,33 dan standar deviasi 1,586. Variabel produksi dan penyediaan jasa diperoleh skor minimum 26, skor maksimum 36, rata-rata 33,20 dan standar deviasi 2,021 Variabel pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran diperoleh skor minimum 25, skor maksimum 32, rata-rata 29,16 dan standar deviasi 1,612. Variabel prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata minimum 71, nilai rata-rata maksimum 88, rata-rata keseluruhan nilai 78,69 dan standar deviasi 3,630.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model commit to user regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut: Sumber: data primer yang diolah 2010 Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation commit to user Factor VIF, dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno 2009 variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Tabel 7. Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Perencanaan Realisasi Produk .664 1.507 Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan .602 1.662 Desain Dan Pengembangan .542 1.844 Pembelian .739 1.353 Produksi Dan Penyediaan Jasa .454 2.205 Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran .593 1.686 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa Sumber: data primer yang diolah 2010 Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance keenam variabel bebas lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: commit to user Sumber: data primer yang diolah 2010 Gambar 4. Scatterplot Regression Standardized Residual Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

4. Uji Autokorelasi