13
apabila mendapatkan undian. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat atau dimodifikasi.
5 Guru menanyakan alasandasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau pendapat tentang urutan gambar tersebut. Dalam langkah ini guru berperan sebagai
fasilitator dan motivator agar siswa berani mengemukakan pendapatnya. 6
Dari alasanurutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ingin dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan
atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. Dan
memastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.
7 Siswa diajak untuk menyimpulkanmerangkum materi yang baru saja
diterimanya. Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan siswa. Guru
membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
pengamatan gambar tersebut, guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.
b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Picture and Picture
Dalam setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut disajikan kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran
Picture and Picture
. Kelebihan model pembelajaran
Picture and Picture
adalah: 1
Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat
terlebih dahulu. 2
Siswa lebih cepat menangkap materi yang diajarkan karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
14
3 Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena disuruh
guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4
Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa dalam mengurutkan gambar.
5 Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
Kelemahan model pembelajaran
Picture and Picture
adalah: 1
Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi pelajaran.
2 Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau
kompetensi yang dimiliki siswa. 3
Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.
4 Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan
gambar-gambar yang diinginkan.
6. Model Pembelajaran
Group Investigation
Model
Group Investigation
seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh
metode ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching dan kelompok belajar
kooperatif. Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan
model grup investigasi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari
perencanaan sampai
cara mempelajari
suatu topik
melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi
oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan
15
keberagaman siswa. Kelompok belajar kooperatif adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar.
Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok group process
skills. Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual
siswa dibandingkan belajar secara individual.
Group Investigation
adalah strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, metode
Group Investigation
mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau obyek khusus.
a. Tujuan Model Pembelajaran
Group Investigation
Metode
Group Investigation
memiliki tiga tujuan yang saling terkait, yaitu: 1
Group Investigation membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai
implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
2 Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan
melalui investigasi. 3
Group Investigation
melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Jadi guru menerapkan model pembelajaran
Group Investigation
dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara kooperatif.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran
Group Investigation
Sharan dalam Supandi, 2005: 6 mengemukakaan langkah-langkah pembelajaran pada model pembelajaran
Group Investigation
adalah: 1
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen. 2
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
16
3 Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil materi tugas
secara kooperatif dalam kelompoknya. 4
Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
5 Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok
atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya. 6
Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
7 Guru memberikan penjelasan singkat klarifikasi bila terjadi kesalahan
konsep dan memberikan kesimpulan. 8
Evaluasi.
c. Tahap-tahap Pembelajaran
Group Investigation
Menurut Slavin 1995: 113-114 dalam implementasi teknik group investigation dapat dilakukan melalui 6 enam tahap. Tahapan tersebut
adalah: 1
identifying the topic and organizing pupils into groups, 2
planning the learning task, 3
carring out the investigation, 4
preparing a final report, 5
presenting the final report, and 6
evaluation. Dari uraian pendapat Slavin, dapat dijelaskan bahwa dalam
Group Investigation
, siswa bekerja melalui enam tahapan. Tahapan dan komponennya dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa kedalam kelompok.
a Siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik dan
mengkategotikan saran-saran. b
Siswa begabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang mereka pilih.
17
c Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus
bersifat homogen. d
Guru membantu dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi pengaturan.
2 Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa merencanakan mengenai apa yang akan dipelajari, bagaimana memepelajarinya dan pembagian tugas .
3 Melaksanakan investigasi
a Para siswa mengumpulkan informasi, mengenai data dan membuat
kesimpulan
b Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya.
c Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklasifikasi dan mensintesis
semua gagasan. 4
Menyiapkan laporan akhir a
Anggota kelompok menentukan pesan esensial dari tugas mereka. b
Anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan, dan bagaiman mereka membuat pesentasinya.
c Wakil-wakil kelompok membentuk panitia untuk mengkoordinasikan
rencana-rencana presentasi. 5
Mempresentasikan laporan akhir a
Presentasi yang dibuat untuk semua kelas dan berbagai macam bentuk.
b Presentasi harus dapat melibatkan peserta secara aktif.
c Para peserta mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi
berdasarkan keriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 6
Evaluasi a
Siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut. b
Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran. c
Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
18
d Pendekatan lain untuk mengevaluasi dapat dengan membuat siswa
merekonstruksi proses investigasi yang telah mereka lakukan dan memetakan langkah-langkah yang telah mereka terapkan dalam
pembelajaran mereka.
7. Sebaran Barang Tambang di Indonesia
a. Proses Pembentukan Barang Tambang