Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Deskripsi Suku Bunga Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Tukar Tabel 4.3

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Hasil estimasi dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Inflasi Tabel 4.1

Inflasi Tahun 2007-2010 Periode Tahun 2007 2008 2009 2010 Triwulan 1 6.36 7.64 8.56 3.65 Triwulan 2 6.02 10.12 5.67 4.37 Triwulan 3 6.51 11.96 2.76 6.15 Triwulan 4 6.73 11.5 2.59 6.32 Sumber: www.bi.go.id data diolah Inflasi merupakan variabel yang paling sering digunakan untuk menilai kinerja makroekonomi suatu negara. Perkembangan kondisi inflasi selama periode penelitian menunjukkan pada angka yang cukup berfluktuasi. Bersarkan Tabel 4.1 dapat dilihat inflasi yang terendah terjadi pada triwulan 4 tahun 2009 sebesar 2,59 dan inflasi tertinggi terjadi pada triwulan 3 tahun 2008 sebesar 11,96. Inflasi yang tinggi berdampak pada kejatuhan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham bergerak lamban. Inflasi yang cukup tinggi berdampak pada tingginya risiko investasi yang dialami oleh investor. Universitas Sumatera Utara

2. Deskripsi Suku Bunga Tabel 4.2

Suku Bunga Tahun 2007-2010 Periode Tahun 2007 2008 2009 2010 Triwulan 1 9.25 8.00 8.25 6.50 Triwulan 2 8.75 8.25 7.25 6.50 Triwulan 3 8.25 9.00 6.58 6.50 Triwulan 4 8.17 9.42 6.50 6.50 Sumber: www.bi.go.id data diolah Suku bunga adalah harga yang harus dibayarkan oleh pihak bank kepada para penabung yang mendepositokan uangnya kepada bank tersebut. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat suku bunga terendah terjadi pada triwulan 1 tahun 2009, triwulan 1, 2, 3, dan 4 tahun 2010 sebesar 6,50 sedangkan suku bunga tertinggi terjadi pada triwulan 4 tahun 2008 sebesar 9,42. Kenaikan suku bunga salah satu kebijakan pemerintah dalam mengurangi gejolak nilai tukar. Hal ini akan menyebabkan kejatuhan harga saham di pasar. Sehingga, tingginya suku bunga menunjukkan risiko investasi saham yang dialami investor cukup besar.

3. Deskripsi Nilai Tukar Tabel 4.3

Nilai Tukar Tahun 2007-2010 Periode Tahun 2007 2008 2009 2010 Triwulan 1 Rp 9.100 Rp 9.257 Rp 11.623 Rp 9.266 Triwulan 2 Rp 8.975 Rp 9.265 Rp 10.541 Rp 9.119 Triwulan 3 Rp 9.248 Rp 9.218 Rp 9.997 Rp 8.999 Triwulan 4 Rp 9.235 Rp 11.028 Rp 9.470 Rp 8.963 Sumber: www.bi.go.id data diolah Nilai tukar kurs merupakan perbandingan antara mata uang suatu negara dengan negara asing. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat nilai tukar rata-rata rupiah terhadap USD yang terendah terjadi pada triwulan 4 tahun 2010 sebesar Rp Universitas Sumatera Utara 8.963USD, sedangkan yang tertinggi terjadi pada triwulan 1 tahun 2009 sebesar Rp 11.623USD. Melemahnya nilai tukar mengakibatkan memburuknya sektor perekonomian secara menyeluruh sehingga harga saham mengalami penurunan. Hal ini akan menimbulkan risiko investasi saham yang ditanggung oleh investor cukup besar.

4. Deskripsi Loan to Deposit Ratio LDR