28
3.5.5 Larutan asam pikrat 1 bv
Sebanyak 1 g asam pikrat 99,8 dilarutkan dalam akuabides hingga 100 ml Ditjen POM, 1979.
3.5.6 Larutan asam sulfat 1N
Sebanyak 3 ml larutan asam sulfat 96 diencerkan dengan akuabides hingga 100 ml Ditjen POM, 1979.
3.5.7 Reagensia zink uranil asetat
Sebanyak 10 g uranil asetat 99 dalam 25 ml asam asetat 30 dan diencerkan dengan akuabides sampai 50 ml larutan 1. Sebanyak 30 g zink asetat
99,5 dengan 25 ml asam asetat 30 dan diencerkan dengan akuabides sampai 50 ml larutan 2. Dicampurkan larutan 1 dan larutan 2, tambahkan sedikit
natrium klorida lalu disaring endapan zink uranil asetat. Filtrat digunakan sebagai pereaksi Svehla, 1990.
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposive yang dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana sampel ditentukan atas
dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili populasi Budiarto, 2004.
3.6.2 Penyiapan sampel
Umbi rumput teki sebanyak ± 2 kg, dibersihkan dari serabut - serabutnya kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan sampai air cuciannya
Universitas Sumatera Utara
29 kering. Sampel dirajang menjadi ukuran yang lebih kecil, kemudian dihaluskan
dengan blender. Dikeringkan dalam oven ± 10 - 15 menit.
3.6.3 Proses destruksi kering
Sampel yang telah dihaluskan dan dikeringkan dalam oven ditimbang seksama sebanyak 5 g dalam krus porselen, diarangkan di atas hot plate, lalu
diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 ℃ dan perlahan - lahan
temperatur dinaikkan hingga suhu 500 ℃ dengan interval 25℃ setiap 5 menit.
Setelah dilakukan pengabuan selama 60 jam, suhu tanur diturunkan, pada ±27 ℃
krus porselen dikeluarkan dan dibiarkan hingga dingin pada desikator. Abu ditambahkan 5 ml asam nitrat
1:1, kemudian diuapkan pada hot plate sampai kering. Krus porselen dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur
awal 100 ℃ dan perlahan - lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500℃ dengan
interval 25 ℃ setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan
hingga dingin pada desikator Horwitz dengan modifikasi, 2000. Bagan alir proses dekstruksi kering dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 58.
3.6.4 Pembuatan larutan sampel
Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 5 ml asam nitrat 1:1, lalu dipindahkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dibilas krus porselen dengan 10 ml
akuabides sebanyak tiga kali dan dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda. Kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 dimana 5 ml
filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam botol Horwitz dengan modifikasi, 2000.
Larutan ini digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap mineral
Universitas Sumatera Utara
30 kalsium, kalium dan natrium yang terkandung di dalamnya. Bagan alir pembuatan
larutan sampel dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 59.
3.6.5 Analisis kualitatif 3.6.5.1 Kalsium