34
3.6.7 Analisis data secara statistik 3.6.7.1 Penolakan hasil pengamatan
Kadar kalsium, kalium dan natrium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing - masing larutan sampel dianalisis dengan metode standar deviasi dengan
rumus Sudjana, 2005:
SD =
1 -
n X
- Xi
2
∑
Keterangan: Xi = Kadar sampel
X
= Kadar rata-rata sampel n
= Jumlah perlakuan Untuk mencari t hitung digunakan rumus:
t
hitung
=
n SD
X Xi
−
dan untuk menentukan kadar mineral di dalam sampel dengan interval kepercayaan 99,
α = 0,01, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Kadar mineral : µ
=
X
± tα2, dk x SD √n Keterangan:
−
X = Kadar rata-rata sampel
SD = Standar Deviasi
dk = Derajat kebebasan dk = n-1
α = Interval kepercayaan
n = Jumlah perlakuan
3.6.8 Penentuan batas deteksi dan batas kuantitasi
Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi
merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
kriteria cermat dan seksama.
Universitas Sumatera Utara
35 Batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut Harmita, 2004:
Simpangan Baku
X SY
= 2
2
− −
∑
n Yi
Y
Batas deteksi LOD =
slope X
SY x
3
Batas kuantitasi LOQ =
slope X
SY x
10
3.6.9 Uji perolehan kembali recovery
Menurut Harmita, 2004, uji perolehan kembali atau recovery dapat dilakukan dengan metode penambahan larutan standar standard addition
method. Larutan baku yang ditambahkan yaitu 0,5 ml larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml, 7 ml larutan baku kalium konsentrasi 1000 µgml dan
0,5 ml larutan baku natrium konsentrasi 1000 µgml. Umbi rumput teki yang telah dihaluskan ditimbang secara seksama
sebanyak 5 g di dalam krus porselen, lalu ditambahkan 0,5 ml larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml, 7 ml larutan baku kalium konsentrasi 1000
µgml dan 0,5 ml larutan baku natrium konsentrasi 1000 µgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah dilakukan
sebelumnya. Menurut Harmita, 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan
rumus di bawah ini: Perolehan Kembali= C
F
- C
A
x 100 C
A
Universitas Sumatera Utara
36 Keterangan :
C
A
= Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku mg100g C
F
= Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku mg100g C
A
= Kadar larutan baku yang ditambahkan mg100g
3.6.10 Simpangan baku relatif