6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Teki 2.1.1 Taksonomi tumbuhan
Menurut Sugati 1991, taksonomi tumbuhan rumput teki adalah: Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledonae Bangsa
: Cyperales Suku
: Cyperaceae Marga
: Cyperus Jenis
: Cyperus rotundus Linn
2.1.2 Deskripsi tumbuhan
Rumput teki atau terkadang disebut teki, tekan, motta, karehawai, rukut teki, rukut wuta adalah rumput yang dapat hidup sepanjang tahun. Beberapa
negara memberi nama tumbuhan ini: musta, mustaka, mutha, mothan, nagamothan, xiang fu, nutgrass, tirirca, tagernut, hama - suge, so ken chiu, tage -
tage Dalimartha, 2009. Teki tumbuh liar di tempat terbuka pada lapangan rumput, pinggir jalan,
tanah terlantar, tegalan, atau lahan pertanian yang tumbuh sebagai gulma yang sukar diberantas. Rumput ini bisa tumbuh pada bermacam - macam tanah dan
terdapat dari 1 - 1000 m dpl Dalimartha, 2009.
Universitas Sumatera Utara
7 Rumput teki merupakan tumbuhan terna, batang segitiga dan bersudut
tajam. Daun 4 - 10 helai berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Helaian daun bangun pita, bertulang sejajar,
tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengilap dengan panjang 10 - 60 cm dan lebar 2 - 6 cm. Perbungaan majemuk berbentuk bulir mempunyai 8 - 25 bunga
yang berkumpul berbentuk paying, berwarna kuning atau cokelat kuning. Buah berbentuk batu, kecil, bentuknya memanjang sampai bulat telur sungsang. Umbi
menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkalnya, kadang - kadang melekuk, berwarna cokelat, berambut halus berwarna cokelat atau cokelat
kehitaman, keras, wangi dan panjang 1,5 - 4,5 cm dengan diameter 5 - 10 mm Dalimartha, 2009.
2.1.3 Manfaat umbi rumput teki
Umbi rumput teki merupakan tumbuhan serbaguna, banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia untuk mengobati kejang perut,
luka, bisul dan lecet. Sejumlah aktivitas farmakologi dan biologi termasuk anti- Candida, antiinflamasi, antidiabetes, antidiare, sitoprotektif, antimutagenik,
antibakteri, antioksidan, sitotoksik dan apoptosis, aktivitas analgesik dan antipiretik telah dilaporkan untuk tumbuhan ini Lawal dan Adebola, 2009.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Puspitasari, dkk., 2003, ekstrak etanol umbi teki dapat mengurangi jumlah geliat pada mencit yang diinduksi nyeri
secara kimiawi. Ekstrak umbi teki dapat memperpanjang waktu reaksi mencit setelah induksi nyeri secara termik. Ekstrak umbi teki dosis 7 mg20g BB dapat
berpengaruh nyata dalam mengurangi jumlah geliat mencit setelah induksi nyeri secara kimiawi dan memperpanjang waktu reaksi mencit setelah induksi nyeri
Universitas Sumatera Utara
8 secara termik. Ekstrak umbi teki dosis 7 mg20g BB mempunyai efek analgesik
yang paling efektif yaitu tidak berbeda dengan asetosal 200 mgkg BB.
2.1.4 Kandungan umbi rumput teki