22 d.
Pengekstraksian ion atau gugus pengganggu 4.
Gangguan oleh penyerapan non-atomik. Gangguan jenis ini berarti terjadinya penyerapan cahaya dari sumber sinar yang bukan berasal dari atom - atom
yang akan dianalisis.
2.6 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, 2004.
Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah sebagai berikut:
a. Kecermatan Accuracy Kecermatan accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan
Harmita, 2004. Kecermatan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu: 1.
Metode simulasi Metode simulasi spiked - placebo recovery merupakan metode yang
dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit bahan murni ke dalam suatu bahan pembawa sediaan farmasi plasebo, lalu campuran tersebut dianalisis dan
hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar yang sebenarnya Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
23 2.
Metode penambahan baku Metode penambahan baku standard addition method merupakan metode
yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode yang akan
divalidasi. Hasilnya dibandingkan dengan sampel yang dianalisis tanpa penambahan sejumlah analit. Persen perolehan kembali ditentukan dengan
menentukan berapa persen analit yang ditambahkan dalam sampel dapat ditemukan kembali Harmita, 2004.
Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya hasil yang diharapkan. Dalam kedua metode tersebut, persen perolehan kembali
dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya. Persen perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat
sampel placebo eksepien obat, cairan biologis kemudian ditambah analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang
diperkirakan, kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi Harmita, 2004.
b. Keseksamaan Presicion Keseksamaan presicion diukur sebagai simpangan baku relatif atau
koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil
individual dari rata - rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel - sampel yang diambil dari campuran yang homogen Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
24 Nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan kadar part per
million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb adalah tidak lebih dari 32 Harmita, 2004.
c. Selektivitas Spesifisitas Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang
hanya mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang ada di dalam sampel Harmita, 2004.
d. Linearitas dan rentang Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon
baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika, menghasilkan suatu hubungan yang proporsional terhadap konsentrasi analit
dalam sampel. Rentang merupakan batas terendah dan batas tertinggi analit yang dapat ditetapkan secara cermat seksama dan dalam linearitas yang dapat diterima
Harmita, 2004. Secara statistik linearitas dari kurva kalibrasi dinyatakan dalam koefisien
korelasi r. Nilai r ≥ 0,95 menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan
adanya hubungan antara X Konsentrasi dan Y Absorbansi Shargel dan Andrew, 1999.
e. Batas deteksi Limit of detection dan batas kuantitasi Limit of quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
25 Penentuan batas deteksi suatu metode berbeda - beda tergantung pada
metode analisis itu menggunakan instrumen atau tidak. Pada analisis yang tidak menggunakan instrumen batas tersebut ditentukan dengan mendeteksi analit
dalam sampel pada pengenceran bertingkat. Pada analisis instrumen batas deteksi dapat dihitung dengan mengukur respon blangko beberapa kali lalu dihitung
simpangan baku respon blangko Harmita, 2004. f. Ketangguhan metode Ruggedness
Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari analisis sampel yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti
laboratorium, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda, dan lain - lain. Ketangguhan biasanya dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh
perbedaan operasi atau lingkungan kerja pada hasil uji. Ketangguhan metode merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antara laboratorium
dan antar analis Harmita, 2004. g. Kekuatan Robustness
Untuk memvalidasi kekuatan suatu metode perlu dibuat perubahan metodologi yang kecil dan terus menerus dan mengevaluasi respon analitik dan
efek presisi dan akurasi. Sebagai contoh, perubahan yang dibutuhkan untuk menunjukkan kekuatan prosedur HPLC dapat mencakup tapi tidak dibatasi
perubahan komposisi organik fase gerak 1, pH fase gerak ± 0,2 unit, dan perubahan temperatur kolom ± 2 - 3ºC. Perubahan lainnya dapat dilakukan bila
sesuai dengan laboratorium Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif dan Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
pada bulan Oktober 2013 - Februari 2014.
3.2 Bahan - Bahan
3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi rumput teki yang diperoleh secara purposif di desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sampel yang diambil berukuran ± 10 - 15 cm dengan ukuran umbi ± 2 - 3 cm Gambar dapat dilihat pada Lampiran 2,
halaman 52.
3.2.2 Pereaksi
Bahan - bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E. Merck yaitu amonium oksalat 99,5 bb, anhidrida asetat, asam asetat
glasial, asam nitrat 65 bv, asam perklorat 70 bv, asam sulfat 96 bv, etanol 96 vv, larutan baku kalium 1000 µgml, larutan baku kalsium 1000 µgml,
larutan baku natrium 1000 µgml, uranil asetat 99 bb dan zink asetat 99,5 bb; akuabides PT. Ikapharmindo Putramas dan asam pikrat 99,8 bb Riedel-de
Haen.
Universitas Sumatera Utara