Penyusunan kuesioner final Indikator Reflektif dan Formatif

kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel laten Kualitas Audit untuk pilot test terdiri dari 6 pernyataan dari yang sebelumnya 10 pernyataan. Justifikasi lengkap untuk variabel laten Obyektivitas disajikan dalam lampiran 4.

D. Penyusunan kuesioner final

Setelah pilot test selesai dilakukan terhadap 15 responden, semua responden memberikan masukan-masukan terkait dengan perbaikan-perbaikan kuesioner pilot test. Perbaikan-perbaikan tersebut termasuk adanya penyederhanaan kalimat, kalimat yang mengandung kata-kata yang membingungkan, serta penambahan kalimat pernyataan negatif. Penjelasan mengenai hal ini akan disajikan pada Bab IV.

E. Indikator Reflektif dan Formatif

Haenlein dan Kaplan 2004 menjelaskan dengan referensi dari Bollen dan Lennox 1991 bahwa ada 2 jenis indikator yang digunakan untuk mengukur variabel laten yaitu indikator reflektif dan indikator formatif disebut dengan model causal. Hal tersebut juga dinyatakan dalam Henseler, Ringle dan Sinkovics 2009 bahwa istilah formatif dan reflektif memiliki konotasi yang sama dengan klasifikasi “causal” dan “effect” yang menunjukkan perbedaan karakterisasi dari model pengukuran variabel laten. Dalam penjelasan Jarvis, MacKenzie dan Podsakoff 2003 indikator reflektif memiliki arah kausalitas berasal dari variabel laten menuju variabel indikator serta perubahan variabel laten akan menyebabkan perubahan variabel indikator, sedangkan indikator formatif memiliki arah commit to user kausalitas dari variabel indikator menuju variabel laten, serta perubahan dalam variabel indikator akan menyebabkan perubahan pada variabel laten. Gambar 2 Perbedaan Indikator Refleksif dan Indikator Formatif Sumber : Jarvis, et al. 2003:p.201 Menurut Haenlein dan Kaplan 2004 indikator formatif digunakan ketika konstruk yang digunakan dalam penelitian dipersepsikan sebagai gabungan atas penjelasan dari indikator yang ada. Pendapat senada dikemukakan oleh Peng dan Lai 2012 bahwa perbedaan mendasar yang dimiliki oleh indikator formatif yaitu indikator tersebut menentukan variabel laten. Menurut Jarvis, et al. 2003, dalam indikator formatif, perubahan dalam variabel manifest dapat menyebabkan perubahan dalam variabel konstruk, sehingga disebut juga indikator kausal. Model indikator formatif memiliki asumsi bahwa variabel manifest dapat berdampak atau menjadi sebab dari variabel konstruk. Lebih jauh lagi Jarvis, et al. 2003 juga menambahkan bahwa karena indikator formatif mempengaruhi konstruk laten, maka indikator tersebut dapat berkorelasi, namun tidak diperlukan. Akan menjadi konsisten bagi indikator formatif untuk sama sekali tidak berkorelasi satu sama lain. commit to user Penelitian ini menggunakan indikator formatif dan reflektif dalam menyusun variabel laten konstruk. Sebagai contoh indikator formatif adalah variabel laten Obyektivitas dengan indikator : Bertindak adil tanpa tekanan, Menolak penugasan apabila ada hubungan, Dapat diandalkan dan dipercaya, Sulit mengungkapkan pendapat dan tidak mencari kesalahan. Sedangkan untuk indikator reflektif adalah variabel laten Kualitas Audit dengan indikator : Menetapkan sasaran, ruang lingkup metodologi pemeriksaan, Tidak setuju adanya reviu berjenjang, menjalankan proses pengumpulan dan pengujian bukti, Laporan memuat temuan secara obyektif dan rekomendasi, Laporan akurat, lengkap, tepat waktu serta Laporan mengemukakan tanggapan obyek pemeriksaan. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Konstruk Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi menggunakan indikator formatif dalam pengukurannya. Hal tersebut menurut penulis sesuai dengan rule of thumb penentuan indikator formatifreflektif Jarvis, et al., 2003, antara lain bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran konstruk tersebut tidak memiliki temapokok yang sama. Selain itu antar indikator yang digunakan oleh penulis diasumsikan juga tidak saling berkorelasi dan mutually exclusive serta perubahan pada variabel indikator akan menyebabkan adanya perubahan pada konstruk. Sedangkan penggunaan indikator reflektif digunakan untuk mengukur konstruk Kualitas Audit karena sesuai dengan rule of thumb Jarvis, et al. 2003 bahwa indikator harus memiliki temapokok yang samamirip, perubahan pada indikator tidak menyebabkan perubahan pada konstruk, serta indikator tersebut merupakan perwujudan dari konstruk. Sebagai contoh indikator commit to user reflektif pada konstruk laten Kualitas audit dengan 6 indikator dalam penelitian ini merupakan penjabaran dari prinsip Kualitas audit sesuai dengan Permenpan No:PER04M.PAN032008.

F. Teknik Analisis Data 1. Alat Analisis