2. Obyektivitas X2
Mengambil definisi
dari BPKP
2008 dan
Permenpan No:PER04M.PAN032008, obyektivitas dalam pemeriksaan merupakan sikap
ketidak berpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan memproses datainformasi audit. APIP harus mampu membuat penilaian seimbang
atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan dalam suatu permasalahan.
Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan skala interval. Jawaban 1 sangat tidak setuju hingga 5 sangat setuju. Jawaban 1 sangat tidak
setuju hingga 5 sangat setuju menggunakan instrumen penelitian yang digunakan Sukriah, et al. 2009 dengan penyesuaian. Untuk menyesuaikan dengan penelitian
ini, penulis dibantu oleh Pengendali Teknis Tim Audit dan Ketua Tim Audit melakukan justifikasi dari instrument penelitian Sukriah, et al. 2009.
Sebagai contoh dalam pernyataan nomer 1 : Auditor dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas
hasil pemeriksaan. Justifikasi yang diberikan oleh penulis yaitu perubahan kata ‘auditor’ dengan ‘saya’ karena penelitian ini ingin mengetahui persepsi diri
responden, bukan penilaian responden terhadap auditor. Sehingga pernyataan hasil justifikasi yang digunakan untuk pilot kuesioner adalah
‘Saya dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas
hasil pemeriksaan.’ Setelah dilakukan justifikasi terhadap semua instrument dari variabel Obyektivitas Sukriah, et al. 2009, instrument kuesioner yang digunakan
commit to user
untuk mengukur variabel laten integritas untuk pilot test terdiri dari 5 pernyataan dari yang sebelumnya 8 pernyataan. Justifikasi lengkap untuk variabel laten
Obyektivitas disajikan dalam lampiran 2.
3. Kerahasiaan X3
Menggunakan definisi
dari BPKP
2008 dan
Permenpan No:PER04M.PAN032008, kerahasiaan dalam pemeriksaan merupakan sikap
auditor dalam menghargai dan menjaga nilai kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang
memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan. Auditor hanya mengungkapkan informasi yang diperolehnya kepada yang berhak untuk
menerimanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Variabel ini dukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan skala interval.
Jawaban 1 sangat tidak setuju hingga 5 sangat setuju. Instrumen penelitian dikembangkan oleh penulis menggunakan referensi dari Permenpan No :
PER04M.PAN032008, Modul Kode Etik dan Standar Audit BPKP, 2008, Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAPI, 2008, Government Auditing Standards,
December 2011 Revision US GAO, 2011 serta Peraturan BPK No 2 Tahun 2011.
4. Kompetensi X4