merupakan APIP yang telah mengikuti diklat dan memiliki sertifikat kompetensi pada masing-masing APIP. Pilot testing juga diberikan kepada Ketua Tim Audit
pada Inspektorat Kabupaten Boyolali sebanyak 2 dua orang. Total responden yang berpartisipasi dalam pilot testing sebanyak 15 lima belas responden.
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji reliabilitas dan validitas dilakukan baik pada pilot test kuesioner dan setelah kuesioner disebar kepada responden. Uji reliabilitas dilakukan dengan software
SPSS. Ghozali 2011 mengatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Kuesioner
disebut reliable atau handal jika responden menjawab dengan konsisten atau stabil dalam menjawab kuesioner penelitian. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel apabila nilai batas Cronbach Alpha yang dapat diterima adalah 0,70 Ferdinand, 2002.
Uji validitas juga dilakukan menggunakan software SPSS versi 19. Uji validitas dalam Ghozali 2011 dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara tiap-tiap skor indikator dengan total skor konstruk. Apabila
total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan maka indikator pernyataan yang digunakan adalah valid. Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert 5
poin yaitu Sangat tidak setujuSTS skor : 1; Tidak setujuTS skor : 2; NetralN skor : 3, SetujuS skor : 4 dan Sangat setujuSS skor : 5. Penyusunan instrument
commit to user
penelitian ini dilengkapi dengan kalimat pernyataan negatif, sehingga pada pengolahan data menggunakan SPSS versi 19, skor yang diberikan untuk
pernyataan negatif akan dibalikdi-reverse. Misalnya dalam sebuah pernyataan negatif apabila responden menjawab Sangat setujuSS yang seharusnya memiliki
skor : 4 maka dalam pengolahannya skor tersebut akan dibalikdi-reverse sehingga mendapat pernyataan tersebut mendapat skor : 2.
b. Uji Asumsi Multivariat
Chin 1998 yang diacu oleh Ghozali 2014 menyatakan bahwa model evaluasi SEM yang berbasis varian bersifat non parametrik, sehingga tidak
diperlukan teknik statistik parametrik. Hashim 2012 menambahkan bahwa SEM berbasis varian mampu menganalisis data dengan distribusi tidak normal. Meskipun
demikian menurut pendapat Hair, et al., 2006 yang diacu oleh Aryani 2009 bahwa SEM adalah teknik statistik multivariat yang menggabungkan regresi
multivariat dan analisis faktor untuk menjelaskan hubungan antara beberapa variabel, maka salah satu asumsi penting dalam SEM adalah data memiliki
distribusi normal multivariat. Sehingga menurut penulis meskipun penelitian ini menggunakan SEM berbasis varian, penulis menambahkan pengujian dengan uji
normalitas untuk membuktikan bahwa data dalam penelitian ini tidak normal dan hal tersebut sesuai dengan karakteristik SEM berbasis varian yang bersifat non
parametrik.
c. Uji Normalitas