Kampanye yang dilakukan WALHI

commit to user 71 o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI Yogyakarta, 2001 p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001 q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman Nasional, 2002 r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002 s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07

6. Kampanye yang dilakukan WALHI

a. Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya pikir seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin majalah, pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di Yogyakarta serta membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan seluruh media massa, cetak maupun elektronik yang lebih erat dan berkelanjutan. b. Membangun kritikal mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup bagi publik. Penguatan kapasitas publik atau pendidikan kritis bagi rakyat merupakan salah satu cara terbaik dalam upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan. Apalagi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk menumbuh kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan dengan lingkungan hidup. commit to user 72 c. Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan jurnalisme lingkungan bagi jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolah- sekolah lingkungan informal di masyarakat, khususnya di organisasi rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan pendidikan lingkungan bagi anak-anak di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga menegah atas. Kemudian, mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup. d. Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan kedai hijau dan percetakan pustaka hijau. Local fundraising di fungsikan sebagai bagian dari proses pembiayaan advokasi kelembagaan WALHI Yogyakarta secara sustainable. Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai di harapkan bisa menjadi tempat berkumpulkan para aktivis lingkungan atau publik yang secara luas diskusi terkait persoalan lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti, papan, LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu penyediaan makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai hijau. Sedangkan percetakan hijau di dorong untuk membantu proses kampanye publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program selalu erat dengan percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan commit to user 73 penguatan penggalangan dana publik untuk lingkungan, yang di hasilkan dari percetakan.

D. Departemen Lingkungan Astralia