commit to user 32
itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat
kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi
lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara. Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan
dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan
pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik
yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
2. Kantong Plastik
Menggunakan kantong plastik menjadi hal jamak di negeri ini. Belanja di pasar tradisional yang becek, mencari kebutuhan harian di toko-toko
kelontong pinggir jalan, sampai berbelanja di supermarket nan megah, kantong plastik setia menyertai. Ya, kantong plastik sudah menjadi
„kebutuhan pokok‟ – baik oleh produsen maupun konsumen – penenteng barang belanjaan. Selain karena sifatnya yang praktis, kantong plastik juga
berkesan murah meriah. Dengan kata lain pedagangprodusen tidak harus merogoh kocek terlalu dalam untuk menyediakan kantong jenis ini.
Merekapun bisa memberikan kantong ini secara cuma-cuma pada konsumen tanpa dibebani biaya tambahan sebagai bagian dari pelayanan.
commit to user 33
Dengan maraknya penggunaan kantong plastik, tidak mengherankan jika dalam satu hari saja dunia ini bisa menghasilkan sampah plastik dalam jumlah
yang sangat fantastis. Disinyalir ada sekitar 1 trilyun kantong plastik yang digunakan oleh masyarakat seluruh dunia dalam satu tahunnya. Dari angka
tersebut, setiap individu rata-rata menyumbang sekitar 170 kantong plastik pertahun. Jumlah yang cukup besar tentunya untuk membungkus sebuah kota
dengan plastik. Kantong plastik sebagian besar terbuat dari polyethene PE, suatu
bahan thermoplastic yang tidak mudah terurai oleh alam. Sampah kantong dari jenis ini baru dapat terurai secara sempurna setelah terendap di alam
selama kurun waktu 500 – 1000 tahun. Hanya sekitar 1 kantong plastik
bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan
harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik dipastikan terbuang menjadi sampah.
Selama kurun waktu tersebut, ketika sampah kantong plastik mengendap di tanah, terapung-apung di air, maka berandil besar dalam perusakan
lingkungan, menghambat peresapan air, mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan terjadinya banjir dan menyumbang percepatan pemanasan
global.
3. Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik