commit to user 45
g Penghargaan:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup
a. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati.
Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 3 dari
Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai
Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk :
1 mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah
2 mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi
informasi 3
mengembangkan jejaring b.
Balai Kliring Keamanan Hayati. Balai Kliring Keamanan Hayati Biosafety Clearing House
merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada
protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi
commit to user 46
protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku, sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban
bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah meratifikasi Protokol tersebut melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. c.
Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup PUSARPEDAL. Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi
kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan
laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui
hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan Fasilitas PUSARPEDAL didirikan sebagai
Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat
akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional KAN pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh
KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga
telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat profesional dan independen laboratorium lingkungan.
1 Tugas dan Fungsi :
Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan,
commit to user 47
pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan pengujian dan kalibrasi , serta pengembangan laboratorium
lingkungan Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas
lingkungan serta
pelaksanaan kajian
kualitas lingkungan
Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi
pusat. 2
Aktifitas Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari
pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara. Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di
Indonesia, sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan:
Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025 Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis
parameter kualitas lingkungan, pedoman monitoring kualitas lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material bahan
cetakan
commit to user 48
B. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta