commit to user 29
ilmu  yang  bertujuan  mempelajari  konsep-konsep  komunikasi  serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan
gagasan  secara  visual  dengan  mengelola  elemen-elemen  grafis  yang berupa  bentuk  dan  gambar,  tatanan  huruf  serta  komposisi  warna  serta
layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan demikian, gagasan  bisa  diterima  oleh  orang  atau  kelompok  yang  menjadi  sasaran
penerima pesan. Adi Kusrianto, 2007:2. Perjalanan  kreatif  desain  komunikasi  visual  sebagai  salah  satu
bagian  dari  seni  terap  yang  mempelajari  tentang  perencanaan  dan perancangan sebagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan
menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual,  menyusun  konsep  kreatif  yang  berlandaskan  pada  karakteristik
target  sasaran,  sampai  dengan  penentuan  visualisasi  final  desain  untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsional,
persuasif,  artistik,  estetik,  dan  komunikatif.  Artinya,  menurut  Sumbo Tinarbuko, 1998 : 66, Desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai
salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain
yang baru.
D. Tinjauan Media
Media  adalah  alat  atau  sarana  komunikasi  untuk  penyampaian  pesan pengiklan  kepada  konsumen  dalam  bentuk  cetak  maupun  audio  visual.  Kamus
Istilah  Periklanan  Indonesia,  1996,  Jakarta  :  PT  Balai  Pustaka  Utama.  Menurut
commit to user 30
M. Suyanto, 2004 : 21 yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan
pula biaya, keunggulan, dan keandalannya.  Menurut Kustadi Suhandang, 2005 : 86 ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan
adalah  media  massa”.  Berbeda  dengan  media  personal  communication,  media massa  terbagi  dalam  tiga  golongan  menurut  sifatnya,  yaitu  yang  bersifat  auditif
atau  lisan  yang  juga  disebut  the  spoken  word,  bersifat  visual  atau  perpaduan gambar  atau  tulisan  dengan  suara.  Namun  kini  orang  banyak  mengenalnya
sebagai  media  cetak  seperti  surat  kabar,  majalah,  dan  barang-barang  cetakan lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.
E. Tinjauan tentang Kantong Plastik
1. Definisi Plastik
Plastik adalah  senyawa polimer yang terbentuk daripolimerisasi  molekul- molekul  kecil  monomer  hidrokarbon  yang  membentuk  rantai  yang  panjang
dengan  struktur  yang  kaku.  Plastik  merupakan  senyawa  sintesis  dari  minyak bumi  terutama  hidrokarbon rantai pendek yang dibuat  dengan   reaksi
polimerisasi molekul-molekul
kecil monomer yang sama ,sehingga
membentuk  rantai  panjang  dan  kaku  dan  akan  menjadi  padat  setelah temperatur  pembentukannya.  Plastik  memiliki  titik  didih  dan  titik  beku  yang
beragam,  tergantung  dari  monomer  pembentuknya.  Monomer  yang  sering digunakan adalah etenaC2H4, propenaC3H6, styreneC8H8, vinil klorida,
nylon dan
karbonatCO3. Plastik
merupakan senyawa polimer yang penamaannya  sesuai  dengan  nama  monomernya  dan  diberi  awalan  poli-.
commit to user 31
Contohnya,  Plastik  yang  terbentuk  dari  monomer  -  monomer  propena, namanya adalah  polipropilena. Hampir semua  plastik sulit  untuk  diuraikan.
Plastik  yang  memiliki ikatan  karbon rantai panjang dan  memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Plastik  adalah  bahan  yang  mempunyai  derajat  kekristalan  lebih  rendah daripada  serat,  dan  dapat  dilunakkan  atau  dicetak  pada  suhu  tinggi  suhu
peralihan  kacanya  diatas  suhu  ruang,  jika  tidak  banyak  bersambung  silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas
panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak dan dicetak ulang sesuai dengan bentuk  yang  diinginkan  dan  yang  dibutuhkan  dengan  menggunakan  proses
injection molding dan ekstrusi. Istilah  plastik  mencakup  produk  polimerisasi  sintetik  atau  semi-sintetik.
Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga  terdiri  dari  zat  lain  untuk  meningkatkan  performa  atau  ekonomi.  Ada
beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka
“malleable”,  memiliki  properti  keplastikan.  Plastik  didesain  dengan  variasi yang  sangat  banyak  dalam  properti  yang  dapat  menolerans  panas,  keras,
“reliency”  dan  lain-lain.  Digabungkan  dengan  kemampuan  adaptasinya, komposisi  yang  umum  dan  beratnya  yang  ringan  memastikan  plastik
digunakan hampir di seluruh bidang industri. Berbahayanya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable,
yakni  tak  akan  pernah  bisa  di  uraikan  oleh  organisme  pengurai  di  alam. Yang terjadi  hanyalah,  plastik  menjadi  potongan-potongan  kecil  di  alam  dan
commit to user 32
itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat
kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik akan  selama-lamanya  berada  di  alam,  dan  akan  menimbulkan  polusi
lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara. Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan
dalam  banyak  hal.  Hewan-hewan,  baik  di  darat  maupun  laut,  bisa  memakan potongan  kecil  plastik  itu  secara  tak  sengaja  yang  menyebabkan  gangguan
pencernaan  dan  bisa  berujung  pada  kematian  karena  tubuh  tak  bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik
yang  tertimbun  di  tubuhnya  akan  kembali  ke  alam  dan bisa  dimakan  oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
2. Kantong Plastik
Menggunakan kantong plastik menjadi hal jamak di negeri ini. Belanja di pasar  tradisional  yang  becek,  mencari  kebutuhan  harian  di  toko-toko
kelontong  pinggir  jalan,  sampai  berbelanja  di  supermarket  nan  megah, kantong  plastik  setia  menyertai.  Ya,  kantong  plastik  sudah  menjadi
„kebutuhan  pokok‟  –  baik  oleh  produsen  maupun  konsumen  –  penenteng barang  belanjaan.  Selain  karena  sifatnya  yang  praktis,  kantong  plastik  juga
berkesan  murah  meriah.  Dengan  kata  lain  pedagangprodusen  tidak  harus merogoh  kocek  terlalu  dalam  untuk  menyediakan  kantong  jenis  ini.
Merekapun  bisa memberikan kantong ini secara  cuma-cuma pada konsumen tanpa dibebani biaya tambahan sebagai bagian dari pelayanan.
commit to user 33
Dengan  maraknya  penggunaan  kantong  plastik,  tidak  mengherankan  jika dalam satu hari saja dunia ini bisa menghasilkan sampah plastik dalam jumlah
yang  sangat  fantastis.  Disinyalir  ada  sekitar  1  trilyun  kantong  plastik  yang digunakan  oleh  masyarakat  seluruh  dunia  dalam  satu  tahunnya.  Dari  angka
tersebut,  setiap  individu  rata-rata  menyumbang  sekitar  170  kantong  plastik pertahun. Jumlah yang cukup besar tentunya untuk membungkus sebuah kota
dengan plastik. Kantong  plastik  sebagian  besar  terbuat  dari  polyethene  PE,  suatu
bahan thermoplastic yang  tidak  mudah  terurai  oleh  alam.  Sampah  kantong dari  jenis  ini  baru  dapat  terurai  secara  sempurna  setelah  terendap  di  alam
selama  kurun  waktu  500 –  1000  tahun.  Hanya  sekitar  1  kantong  plastik
bekas  yang  dapat  didaur  ulang,  terutama  karena  sulitnya  memilah  berbagai jenis  plastik  yang  digunakan  dan  tak  sebandingnya  biaya  daur  ulang  dengan
harga  jualnya,  sehingga  hampir  semua  kantong  plastik  dipastikan  terbuang menjadi sampah.
Selama  kurun  waktu  tersebut,  ketika  sampah  kantong  plastik  mengendap di  tanah,  terapung-apung  di  air,  maka  berandil  besar  dalam  perusakan
lingkungan,  menghambat  peresapan  air,  mengurangi  kesuburan  tanah, menyebabkan  terjadinya  banjir  dan  menyumbang  percepatan  pemanasan
global.
3. Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik
Plastik adalah benda  yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari- hari.  Apapun  yang  kita  beli  kebanyakan    dibungkus    dengan  plastik,  bisa
commit to user 34
dibayangkan  berapa  banyak  plastik  yang  digunakan  setiap  harinya.  Plastik adalah  salah  satu  bahan  material  yang  sulit  terurai,  dan  malah  akan  menjadi
polutan bagi media yang lain jika sudah tidak digunakan. Sekitar  3  plastik  di  dunia  berakhir  sebagai  sampah  yang  terapung-
apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka.
Hanya  1  saja  kantung  plastik  bekas  yang  dapat  didaur  ulang,  terutama karena  sulitnya  memilah  berbagai  jenis  plastik  yang  digunakan  dan  tak
sebandingnya  biaya  recycle  dengan  harga  jual  produk  recycle,  sehingga hampir  semua  kantung  plastik  tinggal  menjadi  sampah.  Untuk  memproduksi
plastik,  setiap  satu  tahunnya  diperlukan 12  juta  barel  minyak yang menghasilkan  emisi  gas  rumah  kaca  perusak  lapisan  ozon  ditambah  lagi
sekarang  terjadi  krisis  minyak  yang  mengakibatkan  melambungnya  harga BBM.
Kampanye Minimalkan Penggunaan kantong plastik sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran dan polusi yang disebabkan oleh plastik karena
semakin  meningkatnya  pencemaran  akibat  penggunaan  kantong  plastik. Meminimalkan  penggunaan  kantong  plastik  dapat  diartikan  sebuah  upaya
menjaga  kelestarian  lingkungan  dengan  tujuan  menjaga  kelangsungan  hidup makhluk  hidup.  Menjaga  kelestarian  lingkungan  menjadi  sebuah  hal  yang
sangat  penting,  karena  bumi  ini    adalah  tempat  tinggal  bagi  makhluk  hidup, menjaga  kelestarian  lingkungan  memiliki  maksud  melakukan  berbagai  usaha
yang  bertujuan  menghindarkan  lingkungan  dari  segala  macam  pencemaran dan  kerusakan.  Usaha  menjaga  kelestarian  lingkungan  dimasa  sekarang
commit to user 35
memiliki tujuan agar diwaktu yang akan datang kelangsungan makhluk hidup masih  terjamin.  Jika  pada  masa  sekarang  ini  masyarakat  tidak  menjaga
kelestarian  lingkungan  dan  terjadi  kerusakan  lingkungan,  maka  dapat dipastikan  dimasa  yang  akan  datang  kelangsungan  makhluk  hidup  akan
terancam. Kampanye  ini  bertujuan  untuk  menginformasikan  dampak  negatif
penggunaan  kantong  plastik  pada  masyarakat  dan  memasyarakatkan penggunaan tas kain atau tas yang belanja yang dapat dipakai berulang-ulang
sebagai pengganti kantong plastik. Secara  garis  besarnya  kampanye  Minimalkan  Penggunaan  Kantong
Plastik  diartikan  suatu  cara  untuk  mengajak  masyarakat  kota  Solo  khusunya untuk  menjaga  kelestarian  lingkungan  dengan  cara  meminimalisasi
penggunaan kantong plastik dengan cara menggunakan tas kain atau tas yang dapat dipakai berulang-ulang untuk berbelanja agar dimasa yang akan datang
kelestarian lingkungan tetap terjaga untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
commit to user 36
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Kementrian Lingkungan Hidup
1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup
Pengelolaan  dan  pembangunan  lingkungan  hidup  di  Indonesia  relatif belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu
yang  pendek  itu  Indonesia  telah  banyak  berbuat  untuk  mulai  mengelola lingkungan  hidupnya.  Hasil  utama  pengembangan  lingkungan  hidup  ini  nampak
pada  munculnya  kesadaran  dan  kepedulian  di  kalangan  masyarakat.  Antara  lain nampak  dalam  peningkatan  upaya  swadaya  masyarakat  seperti  tercermin  dalam
kegiatan  nyata  dan  keterlibatan  masyarakat  umum  dalam  memecahkan  masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu
sendiri belum begitu dikenal. Konsep  dan  kebijakan  lingkungan  hidup  selama  Pembangunan  Jangka
Panjang  PJP  Pertama  mengalami  perkembangan  yang  sangat  berarti.  Selama Pelita  III  bidang  lingkungan  hidup  ditangani  oleh  Menteri  Negara  Pengawasan
Pembangunan  dan  Lingkungan  Hidup  Men-PPLH  dengan  prioritas  pada peletakan dasar-dasar keb
ijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan.
Pada  Pelita  IV,  bidang  lingkungan  hidup  berada  di  bawah  Menteri  Negara Kependudukan  dan  Lingkungan  Hidup  Men-KLH,  dengan  prioritas  pada
keserasian  antara  kependudukan  dan  lingkungan  hidup.  Pada  Pelita  V kebijaksanaan
lingkungan hidup
sebelumnya disempurnakan
dengan 36
commit to user 37
mempertimbangkan  keterkaitan  tiga  unsur,  antara  kependudukan,  lingkungan hidup  dan  pembangunan  guna  mewujudkan  konsep  pembangunan  berkelanjutan.
Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu
tujuan.  Bila  lingkungan  dan  sumber  daya  alam  tidak  mendukung  penduduk  dan menunjang  sumber  daya  manusia  atau  sebaliknya,  maka  pembangunan  mungkin
saja  dapat  berjalan,  namun  dengan  risiko  timbulnya  ancaman  pada  kualitas  dan daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan
berkelanjutan  ini  akan  tetap  menjadi  pegangan  dalam  pengelolaan  lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya.
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang  kependudukan  dan  berada  di  bawah  Menteri  Negara  Lingkungan  Hidup
Men-LH.  Lingkungan  hidup  dirasakan  perlu  ditangani  secara  lebih  fokus sehubungan  dengan  semakin  luas,  dalam  dan  kompleksnya  tantangan  pada  era
industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua yang dimulai pada Pelita VI. Lintas  sejarah  perkembangan  pengelolaan  lingkungan  hidup  di  Indonesia
diuraikan  menjadi  tiga  babak,  yakni  masa  tumbuhnya  Arus  Global  1972, munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410,
telpon +62 021-8580067-68, edukommenlh.go.id.
commit to user 38
2. Visi dan Misi
a. Visi
“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta  berperan  dalam  pelaksanaan  pembangunan  berkelanjutan,  dengan
menekankan pada ekonomi hijau”. b.
Misi 1
Mewujudkan  kebijakan  pengelolaan  sumber  daya  alam  dan lingkungan  hidup  terintegrasi,  guna  mendukung  tercapainya
pembangunan  berkelanjutan,  dengan  menekankan  pada  ekonomi hijau;
2 Melakukan  koordinasi  dan  kemitraan  dalam  rantai  nilai  proses
pembangunan  untuk  mewujudkan  integrasi,  sinkronisasi  antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan;
3 Mewujudkan  pencegahan  kerusakan  dan  pengendalian  pencemaran
sumber  daya  alam  dan  lingkungan  hidup  dalam  rangka  pelestarian fungsi lingkungan hidup;
4 Melaksanakan  tatakelola  pemerintahan  yang  baik  serta
mengembangkan  kapasitas  kelembagaan  dalam  pengelolaan  sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi.
c. Tujuan dan sasaran
Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-
2014  sesuai  Visi  dan  Misi  tersebut  di  atas  adalah:  “Terwujudnya pembangunan  Indonesia  berdasarkan  pembangunan  berkelanjutan  dengan
penekanan  pada  ekonomi  hijau  green  economy  untuk  “menahan  laju
commit to user 39
kemerosotan  daya  tampung,  daya  dukung,  dan  kelangkaan  sumberdaya alam, serta mengatasi bencana lingkungan”.
d. Sasaran dan lokus prioritas
Secara  umum,  sasaran  pembangunan  yang  ingin  dicapai  adalah mewujudkan  perbaikan  fungsi  lingkungan  hidup  dan  pengelolaan
sumberdaya  alam  yang  mengarah  pada  pengarusutamaan  prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah:
1 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau,
pesisir dan laut, serta air tanah; 2
Terlindunginya  kelestarian  fungsi  lahan,  keanekaragaman  hayati  dan ekosistem hutan;
3 Membaiknya  kualitas  udara  dan  pengelolaan  sampah  serta  limbah
bahan berbahaya dan beracun B3; 4
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. Sasaran  strategis  yang  ingin  dicapai  pada  tahun  2010-2014,
diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut: 1
Daerah  Aliran  Sungai  DAS,  dengan  lokus  kegiatan  utama  yaitu Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo;
2 Perkotaan,  dengan  lokus  kegiatan  mewakili  karakteristik  Kota
Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil; 3
Ekosistem  Pulau,  dengan  lokus  kegiatan  utama  yaitu  Teluk  Tomini dan pulau-pulau kecil terluar.
commit to user 40
3. Bagan Struktur Organisasi
4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup
Sejak  keberadaannya  pada  tahun  1978,  kementerian  lingkungan  hidup  di Indonesia.  Emil  Salim  adalah  figur  yang  pertama  sekaligus  pionir  dari
lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja, Juwono  Sudarsono,  Panangian  Siregar,  Sony  Keraf,  Nabiel  Makarim,
Rachmat  Witoelar  dan  Gusti  Muhammad  Hatta.  mengalami  berbagai perubahan  nama  dan  pimpinan  seiring  dengan  mekanisme  ketatanegaraan  di
Indonesia. a.
PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA Prof.  Dr.  Balthasar  Kambuaya,  MBA   lahir  di  Ayamaru,  pada
tanggal   9  September  1956.  Penganut  agama  Kristen  yang  taat  ini, mengenyam  pendidikannya  dasarnya  di  kota  kelahirannya  di  SD  YPK  di
commit to user 41
Kambuaya-Ayamaru  Papua  pada  tahun  1969.  lalu  di  di  Smep  Negeri Teminabuan  1971  dan  SMEA  Negeri  Sorong  1974.  Sedangkan
predikat  sarjana  Mudanya  diselesaikan  di  Universitas  Cendrawasih Jayapura 1978.
Predikat  Sarjana  S1  diselesaikan  di  Universitas  Brawijaya Malang.  Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya
dalam  dalam  bidang  ekonomi  administrasi  Megister  Business Administration  MBA  di  Durham  University  Business  School-Inggris
1996.  Terakhir  gelar  Doktor  dalam  bidang  yang  sama  ekonomi  di perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003.
1 Riwayat Pekerjaan:
Jenjang  karirnya  pekerjaannya  sendiri  di  mulai  di  Universitas Cendrawasih  sebagai  Asisten  Dosen  1979  lalu  diangkat  sebagai
Dosen  Fakultas  Ekonomi  Uncen  Tabun  1981  kemudian  Kasubag Pada Lembaga Penelitian Uncen 1985 Pembantu Dekan I
– FIHES, 1986  -1987.  Dan  secara  berturut-turut  dipercaya  sebagai  Pembantu
Dekan III – FIHES, 1987 – 1991,   Pembantu Dekan I – FIHES, 1991
–  1995,  embantu  Dekan  I  –  FIHES,  1995  –  2000,  Dekan  Fakultas Ekonomi  Uncen,  2001
–  2004  dan  akhirnya  terpilih  menjadi  Rektor Uncen, 2005
– 2011 2
Organisasi: Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian
Development  Bank  of  Project  Implementation  di  Uncen  1995-2000. Lalu  menjadi  anggota  Dewan  Komisaris  Bank  Papua,  Tabun  2000-
commit to user 42
2011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi wakil  ketua  Tim  organizing  commety  Penyusunan  UU  Otonomi
Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite Inovasi Nasional Republik Indonesia.
3 Pengalaman Akademik:
Prof.  Dr.  Balthasar  Kambuaya,  MBA  waktunya  dihabiskan  dalam Mengajar  di  Universitas  baik  di  jenjang  S1  maupun  S2  sekaligus
menjadi  tim  penguji  Doktor  dan  sekaligus  diundang  dalam  berbagai kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain;
a Jenjang Program S1
1  Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN 2  Manajemen  Keuangan  pada  Program  Studi  Manajemen  FE-
UNCEN 3  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  pada  Program  Studi
Manajemen FE-UNCEN 4  Leadership  Kepemimpinan  pada  Program  Studi  Manajemen
FE-UNCEN 5  Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN
b Jenjang Program S2
1   Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN 2   LeadershipKepemimpinan
3  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  pada  Program  MM- UNCEN
4   Copromotor Tim Penguji Doktor
commit to user 43
5  Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr. 6  Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr
c Short Course :
1  Training on Risk Management Singapore, 2006. 2  Academic  Networking  and  and  University  Management  di
Texas  M University, USA 1999. 3  Training on SME Development
– Universitas Indonesia 1987. 4 Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin
Makasar-Kodrat 1986. d
Pengalaman penelitian: 1  Ketua  Tim  Penelitian  Pengembangan  Pariwisata  di  Papua,
2004. 2  Ketua  Tim  Penelitian  Pengembangan  Usaha  Kecil  dan
Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006. 3  Ketua  Tim  Peneliti  Inventarisasi  Potensi  Pendapatan  Ash
Daerah Provinsi Papua, 2003. 4  Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002.
5 Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002.
6   Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003. 7  Penanggungjawab  Penelitian  Inventarisasi  Jenis  Sumber-
Sumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002.
commit to user 44
e Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar:
1 Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in Asia  khususnya  di  Indonesia  kepada  50  orang  businessman
dari North East Costal Area, Newcastle Inggris 1995. 2
Sebagai  Pembicara  Pada  Seminar  “Micro  Economic Development  In  Papua
–  Jayapura,  Denpasar,  Cisarua,  2000- 2002″, IRISH-USAID Jakarta.
3 Sebagai  Pembicara  Pada  Seminar  “Pengembangan  Ekonomi
Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002. 4
Sebagai  Pembicara  Pada  Seminar  “Strategic  Planning  –  Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000.
5  Sebagai  Pembicara  Pad a  Seminar  “Pemberdayaan  Ekonomi
Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003. 6  Sebagai  Pembicara  Pada  Evaluasi  Satu  Tahun  Pelaksanaan
Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan. f
Publikasi: Prof.  Dr.  Balthasar  Kambuaya,  MBA  juga  sudah  banyak
menerbitkan buku antara lain; 1  Profit Small Bussiness di Papua.
2  Pengembangan Small Bussiness di Papua. 3  Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004.
commit to user 45
g Penghargaan:
Prof.  Dr.  Balthasar  Kambuaya,  MBA  sendiri  mendapat penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup
a. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati.
Indonesia  telah  meratifikasi  Kovensi  Keanekaragaman  Hayati dalam  bentuk  Undang-Undang  No.  5  Tahun  1994  tentang  Pengesahan
Konvensi  Perserikatan  Bangsa-Bangsa  Mengenai  Keanekaragaman Hayati.  Sesuai  dengan  mandat  yang  tercantum  dalam  pasal  18  3  dari
Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal  Point  dari  Konvensi  Keanekaragaman  Hayati  membangun  Balai
Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk :
1 mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah
2 mengembangkan  mekanisme  global  untuk  pertukaran  dan  integrasi
informasi 3
mengembangkan jejaring b.
Balai Kliring Keamanan  Hayati. Balai  Kliring  Keamanan  Hayati  Biosafety  Clearing  House
merupakan  salah  satu  persyaratan  yang  harus  dipenuhi  oleh  negara  yang telah  meratifikasi  Protokol  Cartagena,  sesuai  dengan  pasal  20  pada
protokol.  Pendirian  BKKH  sudah  harus  dirintis  oleh  negara  peratifikasi
commit to user 46
protokol  dan  sudah  harus  operasional  pada  saat  protokol  ini  berlaku, sehingga  pembentukan  dan  pengembangan  BKKH  merupakan  kewajiban
bagi  negara  yang  telah  meratifikasi  Protokol  Cartagena.  Indonesia  telah meratifikasi  Protokol  tersebut  melalui  Undang-Undang  Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. c.
Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup PUSARPEDAL. Pembangunan  berkelanjutan  adalah  usaha  untuk  memenuhi
kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan
laboratorium  lingkungan  yang  handal,  karena  hasil  uji  laboratorium  data yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui
hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian Dampak  Lingkungan  Fasilitas  PUSARPEDAL  didirikan  sebagai
Referensi  Laboratorium  Lingkungan.  Pusarpedal  kompetensi  sebagai laboratorium  lingkungan  telah  terbukti  ketika  telah  menerima  sertifikat
akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional KAN pada tanggal  7 Februari  2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi  oleh
KAN  pada  tanggal  29  September  2005.  Selain  sebagai  pemilik laboratorium  dan  pusat  pemantauan  kualitas  lingkungan,  Pusarpedal  juga
telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat  profesional dan independen laboratorium lingkungan.
1 Tugas dan Fungsi :
Tugas:  melaksanakan  koordinasi  dan  pelaksanaan  pemantauan kualitas  lingkungan,  serta  pelaksanaan  kajian  kualitas  lingkungan,
commit to user 47
pelaksanaan  fungsi  teknis  laboratorium  rujukan  dan  pelayanan pengujian  dan  kalibrasi  ,  serta  pengembangan  laboratorium
lingkungan Fungsi:  Penyiapan  koordinasi  dan  pelaksanaan  pemantauan  kualitas
lingkungan serta
pelaksanaan kajian
kualitas lingkungan
Pelaksanaan  pengelolaan  laboratorium  rujukan  serta  pengujian parameter  kualitas  lingkungan  dan  kalibrasi  peralatan  laboratorium
lingkungan  Pelaksanaan  pengembangan  dan  evaluasi  laboratorium lingkungan  Penyusunan  program  dan  pelaksanaan  administrasi
pusat. 2
Aktifitas Melakukan  pengukuran  pencemaran  lingkungan  yang  terdiri  dari
pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara. Monitor  pencemaran  lingkungan  yang  terjadi  di  berbagai  tempat  di
Indonesia,  sebagai  masukan  bagi  para  pengambil  kebijakan lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan:
Bimbingan  pelaksanaan  sistem  mutu  berdasarkan  SNI  19-17025 Panduan Membuat: Pedoman untuk  pengambilan sampel dan analisis
parameter  kualitas  lingkungan,  pedoman  monitoring  kualitas lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan.  Menyediakan  dan  menangani  tes  kemahiran  untuk parameter  kualitas  lingkungan,  standar  cetakan  material    bahan
cetakan
commit to user 48
B. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta
1. Sejarah Singkat
Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup belum berdiri sendiri. Instansi ini  berada  dibawah  Sekretaris  Daerah  Sekda  dengan  nama  Bagian  Lingkungan
Hidup.  Melihat  besarnya  peran  dari  instansi  ini,  maka  instansi    ini  diberikan kepercayaan untuk berdiri sendiri, dengan nama Bapeldalda Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Hidup Daerah. Tahun  2003  Bapeldalda  kemudian  berganti  nama  menjadi  Kantor
Lingkungan  Hidup.  Selankutnya  Kantor  Lingkungan  Hidup  berganti  nama menjadi Badan Lingkungan Hidup, pada tahun 2009 sampai sekarang.
Badan  Lingkungan  Hidup  Kota  Surakarta  berkantor  di  Jl.  Jendral Sudirman  No.2  Kompleks  Balaikota  di  lantai  4  gedung  Bale  Tawang  Praja
Surakarta.
2. Dasar Hukum Badan Lingkungan Hidup
a. PP  No.  38  Tahun  2007  tentang  Pembagian  Urusan  Pemerintahan  antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah KabupatenKota. b.
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah c.
Perda Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.
d. Peraturan  Walikota  Surakarta  No  29  Tahun  2008  Tentang  Penjabaran
Tugas,  Pokok,  Fungsi,  dan  Tata  Kerja  Badan  Lingkungan  Hidup  Kota Surakarta.
commit to user 49
3. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup
a. Visi
“Pengendalian  Lingkungan  Hidup  yang  diselenggarakan  dengan  asas tanggung  jawab  Negara,  asas  berkelanjutan  dan  asas  manfaat  yang
diselenggarakan  untuk  mewujudkan  pembangunan  Kota  Surakarta  yang berkelanjutan  dan  berwawasan  lingkungan  hidup  sehingga  tercipta  Kota
Surakarta sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga”.
Dalam menghadapi perubahan Pengendalian Lingkungan Hidup ke depan,  visi  pengendalian  Lingkungan  Hidup  Kota  Surakarta  bertumpu
pada prinsip-prinsip : 1
Pelaksanaan secara multi sektoral dan integral. 2
Pendekatan holistic dengan mempertimbangkan aspek social, ekonomi dan ekologi.
3 Pelaksanaan di lapangan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat.
4 Pembangunan  berdasarkan  kepentingan  masyarakat  dengan
menerapkan prinsip
efisiensi, akutabilitas,
transparansi dan
partisipatif. 5
Berorientasi  Nasional  dan  Internasional  dengan  berpijak  pada kepentingan lokal.
6 Penajaman peran Institusi Lingkungan Hidup.
b. Misi
Misi Pengendalian Hidup Kota Surakarta adalah melaksanakan : 1
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.
commit to user 50
2 Perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
3 Peningkatan  kualitas  dan  akses  informasi  sumber  daya  alam  dan
lingkungan hidup. 4
Rehabilitasi dan pemulihan sumber daya alam. 5
Peningkatan pengendalian polusi 6
Pengembangan ekowisata 7
Pengelolaan ruang terbuka hijau
4. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup
Badan  Lingkungan  Hidup  mempunyai  tugas  pokok  menyelenggarakan penyusunan  dan  pelaksanaan  kebijakan  daerah  di  bidang  lingkungan  hidup.
Untuk  menyelenggarakan  tugas  pokok,  Badan  Lingkungan  Hidup  mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan badan;
b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
c. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan
d. Pemantauan dan pemulihan lingkungan
e. Pematuhan hukum lingkungan dan pengembangan kapasitas
f. Penyelenggaraan sosialisasi
g. Pembinaan jabatan fungsional
5. Uraian Tugas Badan Lingkungan Hidup
Badan  Lingkungan  Hidup  dipimpin  oleh  seorang  Kepala  Badan  yang membawahi :
commit to user 51
a. Kepala Badan
b. Sekretariat
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
d. Bidang Pengendalian Kerusakan Dan Konservasi Lingkungan Hidup.
e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas.
Tugas dan fungsi masing-masing jabatan structural adalah sebagai berikut : a.
Kepala Badan Kepala  Badan  Lingkungan  Hidup  mempunyai  tugas  pokok
menyelenggarakan  penyusunan  dan  pelaksanaan  kebijakan  daerah  di bidang lingkungan hidup, dengan rincian sebagai berikut :
1 Menyusun rencana strategis dan rencana kerja badan
2 Memberikan  petunjuk,  arahan,  dan  mendistribusikan  tugas  kepada
bawahan. 3
Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan,  keputusan, petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis  program  kegiatan  badan
sesuai dengan bidang tugas. 4
Menyelenggarakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar  efektif  dan  efisien  sesuai  dengan  peraturan  perundangan  yang
belaku. 5
Menerapkan standar pelayanan minimal. 6
Melaksanakan  pengelolaan  kesekertariatan  meliputi  :  perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
7 Menyusun  kebijakan  teknis  di  bidang  pengendalian  kerusakan
lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam.
commit to user 52
8 Menyusun  kebijakan  teknis  di  bidang  kepatuhan  hukum  dan
pengembangan kapasitas. 9
Menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  dan  pelayanan  umum  dan atau perjanjian di bidang lingkungan hidup.
10 Menyelenggarakan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup
11 Menyelenggarakan  peringatan  yang  berkaitan  dengan  lingkungan
hidup. 12
Menyelenggarakan kerjasama di bidang lingkungan hidup 13
Menyelenggarakan  pengawasan  dan  pengendalian  teknis  urusan lingkungan hidup.
14 Menyusun  indikator  dan  pengukuran  kinerja  di  bidang  lingkungan
hidup. 15
Menyusun  laporan  hasil  pelaksanaan  strategis,  rencana  kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan.
16 Menyelenggarakan sosialisasi di bidang lingkungan hidup
17 Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional
18 Menyelenggarakan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil PPNS
Badan 19
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait 20
Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic 21
Memberikan usul dan saran kepada atasan. 22
Melaporkan  hasil  pelaksanaan  tugas  kepada  atasan  sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
23 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
commit to user 53
b. Sekretariat
Sekretariat  mempunyai  tugas  melaksanakan  penyiapan  perumusan kebijakan  teknis,  pembinaan,  pengkoordinasian  penyelenggaraan  tugas
secara  terpadu,  pelayanan  administrasi,  dan  pelaksanaan  di  bidang perencanaan,  evaluasi,  dan  pelaporan,  keuangan  umum  dan  kepegawaian
sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala badan. Adapun tugas- tugas yang dimaksud yaitu :
1 Menyusun  rencana  kerja  sekretariatan  berdasarkan  rencana  strategis
dan rencana kerja Abadan 2
Mengkoordinasikan  penyusunan  rencana  strategis  dan  rencana strategis dan rencana kerja badan
3 Memberi  petunjuk,  arahan  dan  mendistribusikan  tugas  kepada
bawahan 4
Mempelajari  menelaah  peraturan  prundang-undangan,  keputusan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai
dengan bidang tugas. 5
Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
6 Merumuskan  kebijakan  teknis,  pembinaan  dan  pengkoordinasian
penyelenggara urusan kesekretariatan. 7
Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 8
Mengelola administrasi keuangan. 9
Mengelola administrasi umum. 10
Mengelola administrasi kepegawaian.
commit to user 54
11 Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang
perencanaan,  evaluasi,  dan  pelaporan,  keuangan,  umum,  dan kepegawaian.
12 Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan. 13
Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic. 14
Memberikan usul dan saran kepada atasan 15
Melaporkan  hasil  pelaksanaan  tugas  kepada  atasan  sebagai pertangguangjawaban pelaksanaan tugas.
16 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi : 17
Penyiapanbahan  bahan  perumusan  kebujakan  teknis,  pembinaan, pengkoordinasian  penyelenggaraan  tugas  secara  terpadu,  pelayanan
administrasi,  dan  pelaksanaan  di  bidang  perencanaan,  evaluasi  dan pelaporan.
18 Penyiapan  bahan  perumusan  kebijakan  teknis,  pembinaan,
pengkoordinasian  penyelenggara  tugas  secara  terpadu,  pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.
19 Pelaksanaan  tugas  lain  yang  diberikan  oleh  Kepala  Badan  sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat memiliki 3 Subbagian yang bertugas sebagai berikut :
a Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan
Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan mempunyai tugas melakukan  penyiapan  bahan  perumusan  kebijakan  teknis,
commit to user 55
pembinaan,  pengkoordinasian  penyelenggaraan  tugas  secara terpadu  di  bidang  perencanaan,  evaluasi  dan  pelaporan.  Tugas-
tugas yang dimaksud antara lain sebagai berikut : 1
Melakukan penyusunan
rencana kerja
subbagian perencanaan,  evaluasi  dan  pelaporan  berdasarkan  rencana
kerja secretariat 2
Memberi  petunjuk,  arahan  dan  mendistribusikan  tugas kepada bawahan.
3 Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan,
keputusan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas.
4 Menghimpun,  mengolah,  menyajikan  data  dan  informasi
untuk  menyusun  rencana  strategis,  rencana  kerja  dan penetapan kinerja badan.
5 Melakukan  monitoring  dan  pengendalian  pelaksanaan
rencana strategis dan rencana kerja badan guna evaluasi dan pelaporan.
6 Melakukan  evaluasi  dan  analisis  hasil  kerja  guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja badan. 7
Menyiapkan  dan  membuat  laporan  hasil  pelaksanaan rencana  strategis,  rencana  kerja,  LAKIP,  LKPJ,  LPPD,dan
EKPPD Badan. 8
Memeriksa  dan  menilai  hasil  kerja  bawahan  secara periodik.
commit to user 56
9 Memberikan  usul  dan  saran  kepada  atasan  sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 10
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b
Kepala sub bagian keuangan Kepala  sub  bagian  keuangan  mempunyai  tugas  pengelolaan
administrasi  keuangan,  yang  mempunyai  tugas  pengelolaan administrasi keuangan, yang mempunyai tugas seperti di bawah ini:
1 Melakukan  penyusunan  rencana  kerja  Subbagian  keuangan
berdasarkan rencana kerja Sekretariat. 2
Memberi  petunjuk,  arahan  dan  mendistribusikan  tugas kepada bawahan.
3 Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan,
keputusan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
4 Menyiapkan  bahan  penyusunan  rencana  anggaran  dalam
bentuk  Rencana  Kerja  Anggaran  RKA  sesuai  dengan rencana strategis dan rencana kerja Badan.
5 Melakukan  pengawasan  laporan  administrasi  keuangan
bendahara 6
Menyiapkan bahan usukan perubahan anggaran. 7
Menyiapkan bahan perhitungan anggaran. 8
Melakukan  administrasi  pembukuan,  pertanggungjawaban dan laporan keuangan.
9 Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai.
commit to user 57
10Melakukan pembayaran gaji pegawai. 11Melakukan  penyiapan  bahan  penyusunan  indicator  dan
pengukuran  kinerja  bidang  perencanaan,  evaluasi  dan pelaporan.
12Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic 13Memberikan  usul  dan  saran  kepada  atasan  dalam  rangka
kelancaran pelaksanaan tugas. 14Melaporkan  hasil  pelaksanaan  tugas  kepada  atasan  sebagai
paertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 15Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c Kepala subbagian umum dan kepegawaian
Kepala  subbagian  umum  dan  kepegawaian  mempunyai  tugas pengelolaan  administrasi  umum  dan  kepegawaian.  Adapun  tugas
yang dimiliki yaitu : 1  Melakukan rencana kerja Subbagian umum dan  kepegawaian
berdasarkan rencana kerja sekertariat. 2  Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas   kepada
bawahan. 3  Mempelajari,
menelaah peraturan
perundang-undangan, keputusan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis  program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 4  Mengelola  administrasi  surat  menyurat,  peralatan  dan
perlegkapan kantor, rumah tangga, dokumentasi  dan  informasi hukum, kearsipan, dan perpustakaan.
commit to user 58
5  Melakukan  urusan  rumah  tangga,  perjalanan  dinas,  hubungan masyarakat dan protocol.
6  Melakukan  pengadaan,  operasionalisasi  dan  pemeliharaan perlengkapan dinas serta kendaraan dinas.
7  Menyiapkan dan mengolah bahan rencana kebutuhan pegawai. 8  Menyiapkan  dan  mengolah  bahan  usulan  yang  meliputi
pengangkatan, kenaikan  pangkat,  perpindahan, pemberhentian, pension, kenaikan gaji berkala dan tunjangan.
9  Menyiapkan usulan sumpahjanji Pegawai Negeri Sipil. 10Mengelola data dan dokumentasi pegawai.
11Mengusulkan permohonan ijin dan tugas belajar. 12Menyusun Daftar Urut Kepangkatan DUK
13Memproses  permohonan  cuti,  dan  mengusulkan  permohonan kartu pegawai, kartu isterikartu suami, kartu
tabungan asuransi pension, kartu asuransi kesehatan dan   tabungan
perumahan BAPERTARUM 14Menyiapkan  dan  memproses  Daftar  Penilaian  Pelaksanan
Pekerjaan  DP3  Pegawai  dan  Laporan  Pajak-Pajak  Pribadi LP2P
15Memproses  laporan  perkawinan,  izin  perkawinan  dan perceraian.
16Menyiapkan  bahan  usulan  pemberian  tanda  penghargaan tanda jasa dan sanksi.
17Menyiapkan bahan sumpah  janji Pegawai Negeri Sipil
commit to user 59
18Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai. 19Melakukan  penyiapan  bahan  penyusunan  indicator  dan
pengukuran kinerja bidang umum dan kepegawaian. 20Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
21Memberikan  usul  dan  saran  kepada  atasan  dalam  rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
22Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Kepala  Bidang  Pengendalian  Pencemaran  Lingkungan  Hidup mempunyai  tugas  melaksanakan  penyiapan  perumusan  kebijakan  teknis,
pembinaan  dan  pelaksanaan  di  bidang  pengendalian  pencemaran lingkungan  hidup  dan  dokumen  lingkungan  hidup.  Adapaun  tugas-tugas
yang dimaksud yaitu : 1
Menyusunrencana  kerja  Bidang  berdarsarkan  rencana  strategis  dan rencana kerja Badan.
2 Memberi  petunjuk,  arahan  dan  mendistribusikan  tugas  kepada
bawahan. 3
Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan,  keputusan, petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis  program  kegiatan  Badan
sesuai dengan bidang tugas. 4
Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
5 Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
commit to user 60
6 Merumuskan  kebijkan  teknis  di  bidang  pengendalian  pencemaran
lingkungan hidup. 7
Merumuskan kebijakan teknis di bidang dokumen lingkungan hidup 8
Melaksanaan  pendataan  di  bidang  pengendalian  pencemaran lingkungan hidup.
9 Melaksanakan  pemantauan  di  bidang  pengendalian  pencemaran
lingkungan hidup. 10
Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup 11
Melaksanakan  koordinasi  di  bidang  pengendalian  pencemaran lingkungan hidup
12 Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
13 Melaksanakan  penyusunan  indicator  dan  pengukuran  kinerja  di
bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 14
Melaksanakan  sosialilsasi  di  bidang  pengendalian  pencemaran lingkungan hidup.
15 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
16 Memberikan usul dan saran kepada atasan.
17 Melaporkan  hasil  pelaksanaan  tugas  kepada  atasan  sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 18
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi :
1 Kepala  Sub  bidang  Pengendalian  Pencemaran  Lingkungan  Hidup
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,  di  bidang  pengendalian  pencemaran  lingkungan  hidup,
commit to user 61
meliputi  inventarisasi  sumber  pencemaran  lingkungan  hidup,  upaya pencegahan  dan  penanggulangan  pencemaran  lingkungan  hidup,
kebijakan standar
prosedur penetapan
pencegahan dan
penanggulangan  pencemaran  lingkungan.  Adapun  tugas  yang dimiliki yaitu :
a Melakukan  penyusunan  rencana  kerja  Subbidang  Pengendalian
Pencemaran  Lingkungan  Hidup  berdasarkan  rencana  kerja Bidang.
b Memberi  petunjuk,  rahan  dan  mendistribusikan  tugas  kepada
bawahan c
Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan, keputusan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  yeknis  program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d
Melakukan  penyiapan  bahan  perumusan  kebijakan  teknis  di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
e Melakukan  pendataan  sumber-sumber  pencemaran  lingkungan
hidup. f
Menyiapkan  bahan  koordinasi  pengelolaan  Bahan  Berbahaya dan Beracun B3.
g Memproses  izin  pengumpulan  limbah  Bahan  Berbahaya  dan
Beracun  B3  pada  skala  kota  kecuali  minyak  pelumas  oli bekas.
h Melakukan
pengawasan penanggulangan
kecelakaan pengelolaan  limbah  Bahan  Berbahaya  dan  Beracun  B3  dan
commit to user 62
pengawasan  pelaksanaan  pemulihan  akibat  pencemaran  limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3
i Memproses izin lokasi pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun  B3  dan  izin  penyimpanan  sementara  limbah  Bahan Berbahaya  dan  Beracun  B3  di  industry  atau  suatu  kegiatan
usaha. j
Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3.
k Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran
lingkungan hidup. l
Melakukan  analisa  dan  evaluasi  pengendalian  pencemaran lingkungan hidup.
m Melakukan  pembinaan  dan  pemantauan  terhadap  penerapan
baku mutu lingkungan. n
Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
o Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
p Memberikan  usul  dan  saran  kepada  atasan  dalam  rangka
kelancaran pelaksanaan tugas. q
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2 Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup
Kepala  Subbidang  Dokumen  Lingkungan  Hidup  mempunyai  tugas melakukan  penyiapan  bahan  perumusan  kebijakan  teknis,  di  bidang
commit to user 63
dokumen  lingkungan  hidup,  meliputi  informasi  tentang  lingkungan hidup,  neraca  sumber  daya  alam    dan  lingkungan  hidup,  penerapan
kajian  dampak  lingkungan  yang  terkait  dengan  upaya  pelaksanaan pelestarian  fungsi  lingkungan  hidup.  Adapun  tugas  yang  dimiliki
yaitu: a
Melakukan  penyusunan  rencana  kerja  Subbidang  Dokumen Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang.
b Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas   kepada
bawahan. c
Mempelajari,  menelaah  peraturan  perundang-undangan, keputusan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis  program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d
Melakukan  penyiapan  bahan  perumusan  kebijakan  teknis  di bidang Dokumen Lingkungan Hidup.
e Melakukan pendataan di bidang lingkungan hidup.
f Melakukan pengolahan data di bidang lingkungan hidup.
g Memberikan  pelayanan  informasi  dan  fasilitas  di  bidang
lingkungan hidup. h
Melakukan  penyusunan  Neraca  Sumber  Daya  Alam  dan lingkungan hidup.
i Melakukan penyiapan penyusunan indikator dan  pengukuran
kinerja bidang dokumen lingkungan hidup. j
Melakukan  penyiapan  bahan  sosialisasi  di  bidang  dokumen lingkungan hidup.
commit to user 64
k Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
l Memberikan  usul    dan  saran  kepada  atasan  dalam  rangka
kelancaran  pelaksanaan tugas. Melaporkan hasil  pelaksanaan tugas  kepada  atasan  sebagai  pertanggungjawaban  pelaksanaan
tugas. m
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta
Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta, terdiri dari : a.
Kepala b.
Sekretariat, membawahi : 1
Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 2
Sub bagian Keuangan; 3
Sub bagian Umum dan Kepegawaian. c.
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi : 1
Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup; 2
Sub bidang Dokumen Lingkungan Hidup. d.
Bidang  Pengendalian  Kerusakan  Lingkungan  Hidup  dan  Konservasi Sumber Daya Alam, membawahi :
1 Sub bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup;
2 Sub bidang Konservasi Sumber Daya Alam.
e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas, membawahi :
1 Sub bidang Kepatuhan Hukum;
2 Sub bidang Pengembangan Kapasitas.
commit to user 65
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Permasalahan Lingkungan Hidup di Surakarta
Dalam  menjalankan  program  kerjanya,  Badan  Lingkungan  Hidup  tidak menutup adanya permasalahan-permasalahan yang timbul seperti :
a. Menurunnya kualitas lingkungan akibat pencemaran air, udara, dan tanah
serta berkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan. b.
Secara  periodik  setiap  tahun,  umumnya  kadar  polutan  cenderung meningkat.
c. Rendahnya  pemahaman  masyarakat  terhadap  uapaya  pengelolaan
lingkungan hidup karena rendahnya tingkat pendidikan. d.
Rendahnya  efektifitas  penerapan  rekomendasi  AMDAL  sebagai  alat pencegahan terjadinya dampak lingkungan.
e. Kurangnya  kemampuan  ahli  teknologi  untuk  mendukung  upaya
rehabilitasi  lahan  konservasi  tanah,  produksi  yang  bersih  atau  ramah lingkungan, dan pengelolaan linbah industry maupun domestik.
C. Wahana Lingkungan Hidup WALHI
1. Sejarah Singkat
Berangkat  dari  kesamaan  visi  misi  yang  diemban,  serta  didorong  oleh keprihatinan  terhadap  persoalan  lingkungan  hidup  yang  senantiasa  diabaikan
dalam  berbagai  pertimbangan  kebijakan  pembangunan,  mengilhami  beberapa aktivis  lingkungan  hidup  untuk  membentuk  sebuah  forum  yang  dapat
mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta.
commit to user 66
Tanggal   19  September  1986,  diadakan  pertemuan  dengan  bentuk dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut
adalah kebutuhan bersama akan wadah  yang dapat  mempermudah koordinasi, sharing  informasi  guna  pelestarian  lingkungan  yang  berpihak  kepada  rakyat.
Dan  atas  kesepakatan  itu  pula,  WALHI  Forda  DIY  terbentuk.  Dan  atas persetujuan WALHI Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum
daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY.
WALHI  DIY  merupakan  satu  forum  daerah  WALHI  yang  ada  23 Propinsi  di  Indonesia.  WALHI  DIY  adalah  sebuah  jaringan  yang  mengikat
dengan  fokus  kegiatan  pada  advokasi  lingkungan  hidup  beranggotakan organiasasi  non  pemerintah,  kelompok  pencinta  alam  dan  organiasi  rakyat.
Berdiri  atas  kesepakatan  bersama  20  lembaga   karena  adanya  kesamaan  visi dan  misi  dalam  memperjuangkan  pelestarian  lingkungan  hidup  berdimensi
kerakyatan. Latar  belakang  berdirinya  WALHI  DI  Yogyakarta  adalah  karena
adanya  keprihatinan  sejumlah  aktifis  LSM,  dan  KPA  terhadap  permasalahan lingkungan  hidup  yang  tidak  menjadi  prioritas  dalam  kebijakan-kebijakan
pembangunan di Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Menurut  Budi  Wahyuni,  kesadaran  para  aktivitis  lingkungan  hidup  di
Yogjakarta,  berkembang  bersama  dengan  diresponnya  kebutuhan  akan keberadaan  forum  daerah  Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia  WALHI  di
Sekertariat  Nasional  Jakarta.  Tahun  1986,  untuk  pertama  kali  Sri  Kusniyanti ditunjuk  menjadi  penanggungjawab  untuk  region  Yogyakarta-Jawa  Tengah.
Tahun  1989,  Budi  Wahyuni  menggantikan  Sri  Kusniyanti.  Kali  ini  Budi
commit to user 67
Wahyuni  tidak  bekerja  sendiri,  karena  ada  kelompok  kerja  daerah  yang dibentuk  untuk  membantu  koordinasi  dan  kerja-kerja  advokasi  lingkungan
yang  dikerjakan  di  sekertariat  nasional  WALHI.    Forum  daerah  Walhi Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat
dan Budi Wahyuni sebagai presidium forum tersebut untuk pertama kalinya. Terkait  perubahan  struktur  kepengurusan  dari  presidium  ke  eksekutif
daerah,  Bima  Widjajaputra  menguraikan  bahwa  hal  ini  didasarkan  pada perubahan  yang  tertuang  dalam  statuta  WALHI  nasional.   Uniknya,  menurut
Bima, disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja WALHI  Yogyakarta  juga  ikut  diinisiasi  tersusunnya  statuta  lokal,  untuk
memberikan  landasan  prinsipil  bagi  kekhasan  proses  belajar  dan  dinamika berorganisasi di Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam
statuta Anggaran dasar suatu organisasi nasional. Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan
hidup  merupakan  tanggung  jawab  bersama,  maka  dalam  keorganisasian WALHI  muncul  pemikiran  baru  untuk  melibatkan  masyarakat  luas  dalam
gerakan  advokasi  lingkungan  yang  selama  ini  dilakukan.   Melibatkan masyarakat  luas  berarti  pula  merubah  image  eksklusif  WALHI  menjadi  lebih
cair  sebagai  organisasi  publik.  Momentum  inilah  yang  kemudian  mendorong didirikannya  Sahabat  Lingkungan  Shalink  pada  tanggal  3  Desember  2004
sebagai  wadah  individu  dari  berbagai  spesifikasi  keilmuan,  profesi  dan golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan.
Saat  ini  dengan  format  eksekutif  daerah,  kepengurusan  WALHI  Yogyakarta periode  2005-2008  didukung  oleh  bidang  kerja  investigasi  dan  respon  isue,
commit to user 68
data  base,  kampanye  dan  penggalangan  sumber  daya,  serta  administrasi  dan keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup
terhadap  kebijakan  pemerintah  terkait  tambang,  energi,  hutan,  tata  ruang, lingkungan  perkotaan,  ketahanan  pangan,  agraria,  sumber  daya  air  dan
pengelolaan  bencana.    Advokasi  ini  disatu  sisi  sasarannya,  adalah  pembuat kebijakan,  pemilik  modal  dan  kelompok-kelompok  lain  yang  berpotensi
merusak  lingkungan  hidup,  serta  masyarakat  luas  disisi  lain  guna  mendorong terbangun  partisipasi  dan  daulat  publik  dalam  pengelolaan  sumber  daya  alam
secara adil dan berkelanjutan. WALHI DIY beralamatkan di Jl Nyi Pembayun No. 14, Karang Samalo, Kota Gede, Yogyakarta , tlp. 0274 - 378 631, 0818
– 277178, email diwalhi.or.id, bartelsi20046gmail.com, wadiywalhi.or.id,
dan websitenya www.walhi-jogja.or.id.
2. Visi Misi dan Tujuan
a. Visi :
Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua b.
Misi dan Prinsip : 1
WALHI  Yogyakarta  Adalah  Organisasi  Publik  Lingkungan  Yang Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup.
2 WALHI  Yogyakarta  Menjujung  Transparansi  dan  akutabilitas
Kelembagaan. 3
WALHI  Yogyakarta  Menjujung  Tinggi  Peran  Perempuan  dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4 WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup.
commit to user 69
5 WALHI  Yogyakarta  Mendorong  Lahirnya  Kebijakan-Kebijakan  Pro
lingkungan dan rakyat. c.
Tujuan :
Terwujudnya  Keadilan  dan  Kedaulatan  Rakyat  atas  Lingkungan  Hidup  yang Sehat dan Berkelanjutan.
3.  Status Organisasi
Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia  Daerah  Istimewa  Yogyakarta merupakan  forum  Ornop,  Kelompok  Pencinta  Alam  dan  Organisasi  rakyat
yang  bidang  kegiatannya  pada  advokasi  pengelolaan  SDA  dan  lingkungan dengan lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.
4. Tujuan Organisasi
Tujuan  WALHI  DI  Yogyakarta  adalah  mensinergiskan  upaya-upaya advokasi  lingkungan  hidup.  WALHI  DIY  adalah  gerakan  lingkungan  hidup
untuk  meningkatkan  pengawasan  masyarakat   sipil  terhadap  penyelenggaraan kekuasaan pemerintah daerah, maupun negara. WALHI sebagai wahana untuk
memperjuangkan  pemenuhan  keadilan,  pemerataan,  pengawasan  rakyat  atas kebijakan  pengelolaan  sumberdaya  alam.  Pengadilan  yang  bersih  dan
independen  serta  penyelenggaraan  pemerintahan  yang  baik  dan  bersih  untuk mendorong  pengelolaan  yang  berkelanjutan  bagi  generasi  yang  akan  datang.
Sasaran  dari  gerakan  advokasi  lingkungan  hidup  WALHI  adalah  membuat kebijakan  dalam  pengambil  keputusan,  pemilik  modal,  dan  kelompok-
kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup.
commit to user 70
5. Kegiatan tiga tahun terakhir
a. Pelatihan  Managemen  Organinasi  untuk  peningkatan  kapasitas  anggota
WALHI DIY, 2000 b.
Kampanye anti revolusi hijau, 2000 c.
Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002 d.
Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000 e.
Pemberdayaan  masyarakat  sipil  Pantai  Selatan  untuk  pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, 2000
– sekarang f.
Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat Forum Rakyat Gunung Kidul, dan SeTAM, 1998
– 2001 g.
Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana Banjir  Kebumen  dan  longsor  Purworejo  dan  Kulonprogo,  Gunungkidul,
2000 h.
Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang i.
Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001 j.
Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000 k.
Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998 l.
Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten dan Kota Madya, sampai sekarang
m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001
n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta,
2001
commit to user 71
o. Pengorganisasian  kelompok  masyarakat  di  7  kawasan  penting  di  DI
Yogyakarta, 2001 p.
Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001 q.
Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman Nasional, 2002
r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002
s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07
6. Kampanye yang dilakukan WALHI
a.
Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk dan  media-media  populer  yang  bisa  berinteraksi  langsung  dengan  daya
pikir  seluruh  masyarakat  Yogyakarta.  Misalnya  pembuatan  buletin majalah,  pembuatan  buku,  kampanye  jurnalis  peduli  lingkungan  di
Yogyakarta  serta    membangun  jaringan  komunikasi  yang  kuat  dengan seluruh  media  massa,    cetak  maupun  elektronik  yang  lebih  erat  dan
berkelanjutan. b.
Membangun  kritikal  mess  yang  kuat  sebagai  pusat  pendidikan  dan pelatihan  lingkungan  hidup  bagi  publik.  Penguatan  kapasitas  publik  atau
pendidikan  kritis  bagi  rakyat  merupakan  salah  satu  cara  terbaik  dalam upaya  mencapai  keberhasilan  advokasi  lingkungan.  Apalagi  Yogyakarta
yang  merupakan  kota  pelajar  akan  sangat  baik  untuk  menumbuh kembangkan  pendidikan  kritis  dan  kapasitas  intelektual  berkaitan  dengan
lingkungan hidup.
commit to user 72
c. Beberapa  agendanya  yakni  penguatan  WALHI  Institute  sebagai  wadah
pendidikan  ilmiah  lingkungan  hidup.  Kedua,  pelatihan    jurnalisme lingkungan  bagi  jurnalis  di  Yogyakarta.  Ketiga,  menciptakan  sekolah-
sekolah  lingkungan  informal  di  masyarakat,  khususnya  di  organisasi rakyat.  Selanjutnya,  pelatihan  dan  pendidikan  lingkungan  bagi  anak-anak
di  sekolah-sekolah  dari  sekolah  dasar  hingga  menegah  atas.  Kemudian, mengadakan  kerjasama  dengan  lembaga  pendidikan  tinggi  di  Yogyakarta
untuk  melakukan  kuliah  umum  berkaitan  dengan  lingkungan  hidup  dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup.
d. Local  fundraising  melalui  penggalangan  dana  publik  lingkungan  kedai
hijau  dan  percetakan  pustaka  hijau.  Local  fundraising  di  fungsikan
sebagai  bagian  dari  proses  pembiayaan  advokasi  kelembagaan  WALHI Yogyakarta  secara  sustainable.  Kedai  hijau  menjadi  pilihan  karena  kedai
di harapkan bisa menjadi
tempat berkumpulkan
para aktivis
lingkungan atau publik yang   secara luas
diskusi terkait
persoalan
lingkungan.  Kedai  hijau  selain  menjadi  pusat  ajang  komunikasi,  diskusi juga menyediakan fasilitas  hot spot  dan tool kit untuk  pertemuan, seperti,
papan,  LCD,  Plano,  spidol  dan  tempat  yang  nyaman.  Selain  pada  itu penyediaan makanan dan minuman   tradisional  menjadi  ciri  khas  kedai
hijau. Sedangkan percetakan hijau di  dorong  untuk  membantu  proses kampanye publik lingkungan, dimana di  setiap kegiatan ataupun program
selalu  erat  dengan  percetakan,  sehingga  percetakan  bisa  di  kelola  oleh
WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan
commit to user 73
penguatan  penggalangan  dana  publik  untuk  lingkungan,  yang  di  hasilkan
dari percetakan.
D. Departemen Lingkungan Astralia
1 . ‘Say NO to Plastic Bags Campaign
Australia  menggunakan  lebih  dari  10  juta  kantong  plastik  per  hari. Kantong  plastik digunakan  rata-rata hanya 5 menit, namun  dapat berlangsung
hingga 1.000 tahun untuk terurai di lingkungan. Hampir  setengah  dari  tas  kantong  plastik  yang  diberikan  oleh  non-
supermarket  pengecer  seperti  agen  koran,  toko  diskon,  apotik,  toko  buah  dan sayuran,  toko  minuman  dibawa  pulang.  Dampak  dari  kantong  plastik  yang
terkumpul  dapat  melumpuhkan  dan  membunuh  ribuan  mamalia  laut  dan burung  laut  di  seluruh  dunia  setiap  tahun.  Ketika  binatang  itu  mati  dan
membusuk, kantong plastik bebas lagi untuk mengulangi siklus mematikan. Produksi  kantong plastik untuk  sekitar 20.000 ton  polimer plastik berasal
dari sumber daya tak terbarukan. Sementara kantong plastik yang dapat didaur ulang  hanya  sebagian  kecil  dari  kantong  plastik  dikumpulkan  dan  diproses
untuk daur ulang. Sampah  plastik  menempati    kategori  yang  paling  umum  di  Australia
selama 20 tahun terakhir. Paling umum barang-barang konsumen termasuk tas plastik, bungkus permen, tutup botol dan wadah minuman.
Pada  tahun  2002,  The  Environment  Protection  and  Heritage  Council EPHC,  terdiri  dari  Australia,  Pemerintah  Negara  dan  Menteri  Wilayah
commit to user 74
Lingkungan  Hidup,  menyetujui  pendekatan  nasional  untuk  mengurangi penggunaan kantong plastik ringan.
Mereka memutuskan bahwa Praktek Kode Nasional untuk pengelolaan ringan kantong  plastik  yang  diperlukan,  dengan  tingkat  partisipasi  90  untuk
supermarket  rantai pengecer dan 25 untuk pengecer yang lebih kecil. EPHC  mengatur  pengurangan  dan  daur  ulang  untuk  supermarket  besar  -
jumlah tas plastik yang dikeluarkan oleh supermarket harus sebesar 25 pada akhir 2004 dan 50 pada akhir 2005. Tingkat daur ulang 15 melalui koleksi
dalam toko juga ditetapkan untuk akhir tahun 2005. Pada akhir 2005, Supermarket mencapai pengurangan 41 dalam
penggunaan kantong plastik. Secara keseluruhan, pengurangan sebesar 34 2002-2005 disimpan 2 miliar kantong plastik dari yang diproduksi. Departemen
Australia berlamatkan di Canberra ACT 2601 Australia, tlp. +61 2 6274 1111 02 6274 1111, email plasticsdeh.gov.au
.
Melalui  kampanye  „Say  NO  to  Plastic  Bags,  di  Australia  bekerja  sama dengan  Pemerintah  Australia,  Australian  Retailers  Association,  Stockland
Shopping  Centres  dan  banyak  retailer  yang  telah  membantu  mengurangi penggunaan kantong plastik di Australia.
Kampanye yang dilakukan dalam bentuk : a.
Poster Media  poster  dapat  didownload  di  website  http:www.noplasticbags.  org.au
dalam ukuran A4 dan A3. Sehingga bisa di sebarluaskan secara digital.
commit to user 75
b. Sosialisasi langsung
Mendorong masyarakat untuk membawa tas kantong sendiri atau membeli tas kantong yang dapat di daur ulang.
c. Reusable bags
Tas  yang  dapat  di  daur  ulang  dan  tas  yang  dapat  digunakan  berulang-ulang dalam jangka yang lama.
E. Analisis Swot