Tinjauan Media Departemen Lingkungan Astralia

commit to user 29 ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf serta komposisi warna serta layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. Adi Kusrianto, 2007:2. Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan sebagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsional, persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif. Artinya, menurut Sumbo Tinarbuko, 1998 : 66, Desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang baru.

D. Tinjauan Media

Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual. Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka Utama. Menurut commit to user 30 M. Suyanto, 2004 : 21 yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya. Menurut Kustadi Suhandang, 2005 : 86 ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan adalah media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media massa terbagi dalam tiga golongan menurut sifatnya, yaitu yang bersifat auditif atau lisan yang juga disebut the spoken word, bersifat visual atau perpaduan gambar atau tulisan dengan suara. Namun kini orang banyak mengenalnya sebagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.

E. Tinjauan tentang Kantong Plastik

1. Definisi Plastik

Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk daripolimerisasi molekul- molekul kecil monomer hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi terutama hidrokarbon rantai pendek yang dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul-molekul kecil monomer yang sama ,sehingga membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukannya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang beragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah etenaC2H4, propenaC3H6, styreneC8H8, vinil klorida, nylon dan karbonatCO3. Plastik merupakan senyawa polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan diberi awalan poli-. commit to user 31 Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer - monomer propena, namanya adalah polipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang, jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak dan dicetak ulang sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras, “reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Berbahayanya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan commit to user 32 itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara. Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.

2. Kantong Plastik

Menggunakan kantong plastik menjadi hal jamak di negeri ini. Belanja di pasar tradisional yang becek, mencari kebutuhan harian di toko-toko kelontong pinggir jalan, sampai berbelanja di supermarket nan megah, kantong plastik setia menyertai. Ya, kantong plastik sudah menjadi „kebutuhan pokok‟ – baik oleh produsen maupun konsumen – penenteng barang belanjaan. Selain karena sifatnya yang praktis, kantong plastik juga berkesan murah meriah. Dengan kata lain pedagangprodusen tidak harus merogoh kocek terlalu dalam untuk menyediakan kantong jenis ini. Merekapun bisa memberikan kantong ini secara cuma-cuma pada konsumen tanpa dibebani biaya tambahan sebagai bagian dari pelayanan. commit to user 33 Dengan maraknya penggunaan kantong plastik, tidak mengherankan jika dalam satu hari saja dunia ini bisa menghasilkan sampah plastik dalam jumlah yang sangat fantastis. Disinyalir ada sekitar 1 trilyun kantong plastik yang digunakan oleh masyarakat seluruh dunia dalam satu tahunnya. Dari angka tersebut, setiap individu rata-rata menyumbang sekitar 170 kantong plastik pertahun. Jumlah yang cukup besar tentunya untuk membungkus sebuah kota dengan plastik. Kantong plastik sebagian besar terbuat dari polyethene PE, suatu bahan thermoplastic yang tidak mudah terurai oleh alam. Sampah kantong dari jenis ini baru dapat terurai secara sempurna setelah terendap di alam selama kurun waktu 500 – 1000 tahun. Hanya sekitar 1 kantong plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik dipastikan terbuang menjadi sampah. Selama kurun waktu tersebut, ketika sampah kantong plastik mengendap di tanah, terapung-apung di air, maka berandil besar dalam perusakan lingkungan, menghambat peresapan air, mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan terjadinya banjir dan menyumbang percepatan pemanasan global.

3. Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik

Plastik adalah benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari- hari. Apapun yang kita beli kebanyakan dibungkus dengan plastik, bisa commit to user 34 dibayangkan berapa banyak plastik yang digunakan setiap harinya. Plastik adalah salah satu bahan material yang sulit terurai, dan malah akan menjadi polutan bagi media yang lain jika sudah tidak digunakan. Sekitar 3 plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung- apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka. Hanya 1 saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM. Kampanye Minimalkan Penggunaan kantong plastik sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran dan polusi yang disebabkan oleh plastik karena semakin meningkatnya pencemaran akibat penggunaan kantong plastik. Meminimalkan penggunaan kantong plastik dapat diartikan sebuah upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi sebuah hal yang sangat penting, karena bumi ini adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup, menjaga kelestarian lingkungan memiliki maksud melakukan berbagai usaha yang bertujuan menghindarkan lingkungan dari segala macam pencemaran dan kerusakan. Usaha menjaga kelestarian lingkungan dimasa sekarang commit to user 35 memiliki tujuan agar diwaktu yang akan datang kelangsungan makhluk hidup masih terjamin. Jika pada masa sekarang ini masyarakat tidak menjaga kelestarian lingkungan dan terjadi kerusakan lingkungan, maka dapat dipastikan dimasa yang akan datang kelangsungan makhluk hidup akan terancam. Kampanye ini bertujuan untuk menginformasikan dampak negatif penggunaan kantong plastik pada masyarakat dan memasyarakatkan penggunaan tas kain atau tas yang belanja yang dapat dipakai berulang-ulang sebagai pengganti kantong plastik. Secara garis besarnya kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik diartikan suatu cara untuk mengajak masyarakat kota Solo khusunya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan cara meminimalisasi penggunaan kantong plastik dengan cara menggunakan tas kain atau tas yang dapat dipakai berulang-ulang untuk berbelanja agar dimasa yang akan datang kelestarian lingkungan tetap terjaga untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. commit to user 36 BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Kementrian Lingkungan Hidup

1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup

Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola lingkungan hidupnya. Hasil utama pengembangan lingkungan hidup ini nampak pada munculnya kesadaran dan kepedulian di kalangan masyarakat. Antara lain nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat seperti tercermin dalam kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam memecahkan masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu sendiri belum begitu dikenal. Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka Panjang PJP Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Men-PPLH dengan prioritas pada peletakan dasar-dasar keb ijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan. Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Men-KLH, dengan prioritas pada keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V kebijaksanaan lingkungan hidup sebelumnya disempurnakan dengan 36 commit to user 37 mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin saja dapat berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan ini akan tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya. Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup Men-LH. Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus sehubungan dengan semakin luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua yang dimulai pada Pelita VI. Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972, munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, telpon +62 021-8580067-68, edukommenlh.go.id. commit to user 38

2. Visi dan Misi

a. Visi “Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”. b. Misi 1 Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau; 2 Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan; 3 Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup; 4 Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi. c. Tujuan dan sasaran Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010- 2014 sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya pembangunan Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada ekonomi hijau green economy untuk “menahan laju commit to user 39 kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam, serta mengatasi bencana lingkungan”. d. Sasaran dan lokus prioritas Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah: 1 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut, serta air tanah; 2 Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3 Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun B3; 4 Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut: 1 Daerah Aliran Sungai DAS, dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo; 2 Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil; 3 Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau kecil terluar. commit to user 40

3. Bagan Struktur Organisasi

4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup

Sejak keberadaannya pada tahun 1978, kementerian lingkungan hidup di Indonesia. Emil Salim adalah figur yang pertama sekaligus pionir dari lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja, Juwono Sudarsono, Panangian Siregar, Sony Keraf, Nabiel Makarim, Rachmat Witoelar dan Gusti Muhammad Hatta. mengalami berbagai perubahan nama dan pimpinan seiring dengan mekanisme ketatanegaraan di Indonesia. a. PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA lahir di Ayamaru, pada tanggal 9 September 1956. Penganut agama Kristen yang taat ini, mengenyam pendidikannya dasarnya di kota kelahirannya di SD YPK di commit to user 41 Kambuaya-Ayamaru Papua pada tahun 1969. lalu di di Smep Negeri Teminabuan 1971 dan SMEA Negeri Sorong 1974. Sedangkan predikat sarjana Mudanya diselesaikan di Universitas Cendrawasih Jayapura 1978. Predikat Sarjana S1 diselesaikan di Universitas Brawijaya Malang. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya dalam dalam bidang ekonomi administrasi Megister Business Administration MBA di Durham University Business School-Inggris 1996. Terakhir gelar Doktor dalam bidang yang sama ekonomi di perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003. 1 Riwayat Pekerjaan: Jenjang karirnya pekerjaannya sendiri di mulai di Universitas Cendrawasih sebagai Asisten Dosen 1979 lalu diangkat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Uncen Tabun 1981 kemudian Kasubag Pada Lembaga Penelitian Uncen 1985 Pembantu Dekan I – FIHES, 1986 -1987. Dan secara berturut-turut dipercaya sebagai Pembantu Dekan III – FIHES, 1987 – 1991, Pembantu Dekan I – FIHES, 1991 – 1995, embantu Dekan I – FIHES, 1995 – 2000, Dekan Fakultas Ekonomi Uncen, 2001 – 2004 dan akhirnya terpilih menjadi Rektor Uncen, 2005 – 2011 2 Organisasi: Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian Development Bank of Project Implementation di Uncen 1995-2000. Lalu menjadi anggota Dewan Komisaris Bank Papua, Tabun 2000- commit to user 42 2011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi wakil ketua Tim organizing commety Penyusunan UU Otonomi Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite Inovasi Nasional Republik Indonesia. 3 Pengalaman Akademik: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA waktunya dihabiskan dalam Mengajar di Universitas baik di jenjang S1 maupun S2 sekaligus menjadi tim penguji Doktor dan sekaligus diundang dalam berbagai kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain; a Jenjang Program S1 1 Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN 2 Manajemen Keuangan pada Program Studi Manajemen FE- UNCEN 3 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN 4 Leadership Kepemimpinan pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN 5 Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN b Jenjang Program S2 1 Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN 2 LeadershipKepemimpinan 3 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program MM- UNCEN 4 Copromotor Tim Penguji Doktor commit to user 43 5 Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr. 6 Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr c Short Course : 1 Training on Risk Management Singapore, 2006. 2 Academic Networking and and University Management di Texas M University, USA 1999. 3 Training on SME Development – Universitas Indonesia 1987. 4 Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin Makasar-Kodrat 1986. d Pengalaman penelitian: 1 Ketua Tim Penelitian Pengembangan Pariwisata di Papua, 2004. 2 Ketua Tim Penelitian Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006. 3 Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Ash Daerah Provinsi Papua, 2003. 4 Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002. 5 Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002. 6 Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003. 7 Penanggungjawab Penelitian Inventarisasi Jenis Sumber- Sumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002. commit to user 44 e Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar: 1 Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in Asia khususnya di Indonesia kepada 50 orang businessman dari North East Costal Area, Newcastle Inggris 1995. 2 Sebagai Pembicara Pada Seminar “Micro Economic Development In Papua – Jayapura, Denpasar, Cisarua, 2000- 2002″, IRISH-USAID Jakarta. 3 Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002. 4 Sebagai Pembicara Pada Seminar “Strategic Planning – Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000. 5 Sebagai Pembicara Pad a Seminar “Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003. 6 Sebagai Pembicara Pada Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan. f Publikasi: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA juga sudah banyak menerbitkan buku antara lain; 1 Profit Small Bussiness di Papua. 2 Pengembangan Small Bussiness di Papua. 3 Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004. commit to user 45 g Penghargaan: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.

5. Program Kementrian Lingkungan Hidup

a. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati. Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 3 dari Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk : 1 mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah 2 mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi informasi 3 mengembangkan jejaring b. Balai Kliring Keamanan Hayati. Balai Kliring Keamanan Hayati Biosafety Clearing House merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi commit to user 46 protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku, sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah meratifikasi Protokol tersebut melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. c. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup PUSARPEDAL. Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan Fasilitas PUSARPEDAL didirikan sebagai Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional KAN pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat profesional dan independen laboratorium lingkungan. 1 Tugas dan Fungsi : Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan, commit to user 47 pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan pengujian dan kalibrasi , serta pengembangan laboratorium lingkungan Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi pusat. 2 Aktifitas Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara. Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia, sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan: Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025 Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis parameter kualitas lingkungan, pedoman monitoring kualitas lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material bahan cetakan commit to user 48

B. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta

1. Sejarah Singkat

Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup belum berdiri sendiri. Instansi ini berada dibawah Sekretaris Daerah Sekda dengan nama Bagian Lingkungan Hidup. Melihat besarnya peran dari instansi ini, maka instansi ini diberikan kepercayaan untuk berdiri sendiri, dengan nama Bapeldalda Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah. Tahun 2003 Bapeldalda kemudian berganti nama menjadi Kantor Lingkungan Hidup. Selankutnya Kantor Lingkungan Hidup berganti nama menjadi Badan Lingkungan Hidup, pada tahun 2009 sampai sekarang. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta berkantor di Jl. Jendral Sudirman No.2 Kompleks Balaikota di lantai 4 gedung Bale Tawang Praja Surakarta.

2. Dasar Hukum Badan Lingkungan Hidup

a. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah KabupatenKota. b. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah c. Perda Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. d. Peraturan Walikota Surakarta No 29 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas, Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta. commit to user 49

3. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup

a. Visi “Pengendalian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab Negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat yang diselenggarakan untuk mewujudkan pembangunan Kota Surakarta yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup sehingga tercipta Kota Surakarta sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga”. Dalam menghadapi perubahan Pengendalian Lingkungan Hidup ke depan, visi pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surakarta bertumpu pada prinsip-prinsip : 1 Pelaksanaan secara multi sektoral dan integral. 2 Pendekatan holistic dengan mempertimbangkan aspek social, ekonomi dan ekologi. 3 Pelaksanaan di lapangan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. 4 Pembangunan berdasarkan kepentingan masyarakat dengan menerapkan prinsip efisiensi, akutabilitas, transparansi dan partisipatif. 5 Berorientasi Nasional dan Internasional dengan berpijak pada kepentingan lokal. 6 Penajaman peran Institusi Lingkungan Hidup. b. Misi Misi Pengendalian Hidup Kota Surakarta adalah melaksanakan : 1 Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan. commit to user 50 2 Perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 3 Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 4 Rehabilitasi dan pemulihan sumber daya alam. 5 Peningkatan pengendalian polusi 6 Pengembangan ekowisata 7 Pengelolaan ruang terbuka hijau

4. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan kesekretariatan badan; b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan; c. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan d. Pemantauan dan pemulihan lingkungan e. Pematuhan hukum lingkungan dan pengembangan kapasitas f. Penyelenggaraan sosialisasi g. Pembinaan jabatan fungsional

5. Uraian Tugas Badan Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang membawahi : commit to user 51 a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup d. Bidang Pengendalian Kerusakan Dan Konservasi Lingkungan Hidup. e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan structural adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, dengan rincian sebagai berikut : 1 Menyusun rencana strategis dan rencana kerja badan 2 Memberikan petunjuk, arahan, dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. 3 Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas. 4 Menyelenggarakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku. 5 Menerapkan standar pelayanan minimal. 6 Melaksanakan pengelolaan kesekertariatan meliputi : perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian. 7 Menyusun kebijakan teknis di bidang pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam. commit to user 52 8 Menyusun kebijakan teknis di bidang kepatuhan hukum dan pengembangan kapasitas. 9 Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan atau perjanjian di bidang lingkungan hidup. 10 Menyelenggarakan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup 11 Menyelenggarakan peringatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. 12 Menyelenggarakan kerjasama di bidang lingkungan hidup 13 Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan lingkungan hidup. 14 Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang lingkungan hidup. 15 Menyusun laporan hasil pelaksanaan strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan. 16 Menyelenggarakan sosialisasi di bidang lingkungan hidup 17 Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional 18 Menyelenggarakan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil PPNS Badan 19 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait 20 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic 21 Memberikan usul dan saran kepada atasan. 22 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. 23 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan commit to user 53 b. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan umum dan kepegawaian sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala badan. Adapun tugas- tugas yang dimaksud yaitu : 1 Menyusun rencana kerja sekretariatan berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja Abadan 2 Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana strategis dan rencana kerja badan 3 Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan 4 Mempelajari menelaah peraturan prundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 5 Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 6 Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian penyelenggara urusan kesekretariatan. 7 Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 8 Mengelola administrasi keuangan. 9 Mengelola administrasi umum. 10 Mengelola administrasi kepegawaian. commit to user 54 11 Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan, umum, dan kepegawaian. 12 Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan. 13 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic. 14 Memberikan usul dan saran kepada atasan 15 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertangguangjawaban pelaksanaan tugas. 16 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi : 17 Penyiapanbahan bahan perumusan kebujakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 18 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggara tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian. 19 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat memiliki 3 Subbagian yang bertugas sebagai berikut : a Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, commit to user 55 pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Tugas- tugas yang dimaksud antara lain sebagai berikut : 1 Melakukan penyusunan rencana kerja subbagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan berdasarkan rencana kerja secretariat 2 Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. 3 Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas. 4 Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kinerja badan. 5 Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja badan guna evaluasi dan pelaporan. 6 Melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan rencana strategis dan rencana kerja badan. 7 Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD,dan EKPPD Badan. 8 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. commit to user 56 9 Memberikan usul dan saran kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 10 Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b Kepala sub bagian keuangan Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas pengelolaan administrasi keuangan, yang mempunyai tugas pengelolaan administrasi keuangan, yang mempunyai tugas seperti di bawah ini: 1 Melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian keuangan berdasarkan rencana kerja Sekretariat. 2 Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. 3 Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 4 Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran RKA sesuai dengan rencana strategis dan rencana kerja Badan. 5 Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara 6 Menyiapkan bahan usukan perubahan anggaran. 7 Menyiapkan bahan perhitungan anggaran. 8 Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan. 9 Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai. commit to user 57 10Melakukan pembayaran gaji pegawai. 11Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 12Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic 13Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 14Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai paertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 15Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. c Kepala subbagian umum dan kepegawaian Kepala subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. Adapun tugas yang dimiliki yaitu : 1 Melakukan rencana kerja Subbagian umum dan kepegawaian berdasarkan rencana kerja sekertariat. 2 Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. 3 Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 4 Mengelola administrasi surat menyurat, peralatan dan perlegkapan kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi hukum, kearsipan, dan perpustakaan. commit to user 58 5 Melakukan urusan rumah tangga, perjalanan dinas, hubungan masyarakat dan protocol. 6 Melakukan pengadaan, operasionalisasi dan pemeliharaan perlengkapan dinas serta kendaraan dinas. 7 Menyiapkan dan mengolah bahan rencana kebutuhan pegawai. 8 Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian, pension, kenaikan gaji berkala dan tunjangan. 9 Menyiapkan usulan sumpahjanji Pegawai Negeri Sipil. 10Mengelola data dan dokumentasi pegawai. 11Mengusulkan permohonan ijin dan tugas belajar. 12Menyusun Daftar Urut Kepangkatan DUK 13Memproses permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu isterikartu suami, kartu tabungan asuransi pension, kartu asuransi kesehatan dan tabungan perumahan BAPERTARUM 14Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanan Pekerjaan DP3 Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi LP2P 15Memproses laporan perkawinan, izin perkawinan dan perceraian. 16Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan tanda jasa dan sanksi. 17Menyiapkan bahan sumpah janji Pegawai Negeri Sipil commit to user 59 18Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai. 19Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja bidang umum dan kepegawaian. 20Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. 21Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 22Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan dokumen lingkungan hidup. Adapaun tugas-tugas yang dimaksud yaitu : 1 Menyusunrencana kerja Bidang berdarsarkan rencana strategis dan rencana kerja Badan. 2 Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. 3 Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 4 Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 5 Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas. commit to user 60 6 Merumuskan kebijkan teknis di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 7 Merumuskan kebijakan teknis di bidang dokumen lingkungan hidup 8 Melaksanaan pendataan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 9 Melaksanakan pemantauan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 10 Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup 11 Melaksanakan koordinasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup 12 Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup 13 Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 14 Melaksanakan sosialilsasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. 15 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. 16 Memberikan usul dan saran kepada atasan. 17 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 18 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi : 1 Kepala Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup, commit to user 61 meliputi inventarisasi sumber pencemaran lingkungan hidup, upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup, kebijakan standar prosedur penetapan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. Adapun tugas yang dimiliki yaitu : a Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang. b Memberi petunjuk, rahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan c Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk yeknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. e Melakukan pendataan sumber-sumber pencemaran lingkungan hidup. f Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun B3. g Memproses izin pengumpulan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 pada skala kota kecuali minyak pelumas oli bekas. h Melakukan pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 dan commit to user 62 pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 i Memproses izin lokasi pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 dan izin penyimpanan sementara limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 di industry atau suatu kegiatan usaha. j Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. k Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup. l Melakukan analisa dan evaluasi pengendalian pencemaran lingkungan hidup. m Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap penerapan baku mutu lingkungan. n Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. o Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. p Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. q Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2 Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, di bidang commit to user 63 dokumen lingkungan hidup, meliputi informasi tentang lingkungan hidup, neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup, penerapan kajian dampak lingkungan yang terkait dengan upaya pelaksanaan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Adapun tugas yang dimiliki yaitu: a Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang. b Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. c Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Dokumen Lingkungan Hidup. e Melakukan pendataan di bidang lingkungan hidup. f Melakukan pengolahan data di bidang lingkungan hidup. g Memberikan pelayanan informasi dan fasilitas di bidang lingkungan hidup. h Melakukan penyusunan Neraca Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup. i Melakukan penyiapan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang dokumen lingkungan hidup. j Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang dokumen lingkungan hidup. commit to user 64 k Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. l Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. m Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta

Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta, terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat, membawahi : 1 Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 2 Sub bagian Keuangan; 3 Sub bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi : 1 Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup; 2 Sub bidang Dokumen Lingkungan Hidup. d. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam, membawahi : 1 Sub bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup; 2 Sub bidang Konservasi Sumber Daya Alam. e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas, membawahi : 1 Sub bidang Kepatuhan Hukum; 2 Sub bidang Pengembangan Kapasitas. commit to user 65 f. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Permasalahan Lingkungan Hidup di Surakarta

Dalam menjalankan program kerjanya, Badan Lingkungan Hidup tidak menutup adanya permasalahan-permasalahan yang timbul seperti : a. Menurunnya kualitas lingkungan akibat pencemaran air, udara, dan tanah serta berkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan. b. Secara periodik setiap tahun, umumnya kadar polutan cenderung meningkat. c. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap uapaya pengelolaan lingkungan hidup karena rendahnya tingkat pendidikan. d. Rendahnya efektifitas penerapan rekomendasi AMDAL sebagai alat pencegahan terjadinya dampak lingkungan. e. Kurangnya kemampuan ahli teknologi untuk mendukung upaya rehabilitasi lahan konservasi tanah, produksi yang bersih atau ramah lingkungan, dan pengelolaan linbah industry maupun domestik.

C. Wahana Lingkungan Hidup WALHI

1. Sejarah Singkat

Berangkat dari kesamaan visi misi yang diemban, serta didorong oleh keprihatinan terhadap persoalan lingkungan hidup yang senantiasa diabaikan dalam berbagai pertimbangan kebijakan pembangunan, mengilhami beberapa aktivis lingkungan hidup untuk membentuk sebuah forum yang dapat mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta. commit to user 66 Tanggal 19 September 1986, diadakan pertemuan dengan bentuk dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut adalah kebutuhan bersama akan wadah yang dapat mempermudah koordinasi, sharing informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat. Dan atas kesepakatan itu pula, WALHI Forda DIY terbentuk. Dan atas persetujuan WALHI Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY. WALHI DIY merupakan satu forum daerah WALHI yang ada 23 Propinsi di Indonesia. WALHI DIY adalah sebuah jaringan yang mengikat dengan fokus kegiatan pada advokasi lingkungan hidup beranggotakan organiasasi non pemerintah, kelompok pencinta alam dan organiasi rakyat. Berdiri atas kesepakatan bersama 20 lembaga karena adanya kesamaan visi dan misi dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup berdimensi kerakyatan. Latar belakang berdirinya WALHI DI Yogyakarta adalah karena adanya keprihatinan sejumlah aktifis LSM, dan KPA terhadap permasalahan lingkungan hidup yang tidak menjadi prioritas dalam kebijakan-kebijakan pembangunan di Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Menurut Budi Wahyuni, kesadaran para aktivitis lingkungan hidup di Yogjakarta, berkembang bersama dengan diresponnya kebutuhan akan keberadaan forum daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia WALHI di Sekertariat Nasional Jakarta. Tahun 1986, untuk pertama kali Sri Kusniyanti ditunjuk menjadi penanggungjawab untuk region Yogyakarta-Jawa Tengah. Tahun 1989, Budi Wahyuni menggantikan Sri Kusniyanti. Kali ini Budi commit to user 67 Wahyuni tidak bekerja sendiri, karena ada kelompok kerja daerah yang dibentuk untuk membantu koordinasi dan kerja-kerja advokasi lingkungan yang dikerjakan di sekertariat nasional WALHI. Forum daerah Walhi Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat dan Budi Wahyuni sebagai presidium forum tersebut untuk pertama kalinya. Terkait perubahan struktur kepengurusan dari presidium ke eksekutif daerah, Bima Widjajaputra menguraikan bahwa hal ini didasarkan pada perubahan yang tertuang dalam statuta WALHI nasional. Uniknya, menurut Bima, disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja WALHI Yogyakarta juga ikut diinisiasi tersusunnya statuta lokal, untuk memberikan landasan prinsipil bagi kekhasan proses belajar dan dinamika berorganisasi di Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam statuta Anggaran dasar suatu organisasi nasional. Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian WALHI muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam gerakan advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan. Melibatkan masyarakat luas berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih cair sebagai organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong didirikannya Sahabat Lingkungan Shalink pada tanggal 3 Desember 2004 sebagai wadah individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan. Saat ini dengan format eksekutif daerah, kepengurusan WALHI Yogyakarta periode 2005-2008 didukung oleh bidang kerja investigasi dan respon isue, commit to user 68 data base, kampanye dan penggalangan sumber daya, serta administrasi dan keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup terhadap kebijakan pemerintah terkait tambang, energi, hutan, tata ruang, lingkungan perkotaan, ketahanan pangan, agraria, sumber daya air dan pengelolaan bencana. Advokasi ini disatu sisi sasarannya, adalah pembuat kebijakan, pemilik modal dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup, serta masyarakat luas disisi lain guna mendorong terbangun partisipasi dan daulat publik dalam pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan. WALHI DIY beralamatkan di Jl Nyi Pembayun No. 14, Karang Samalo, Kota Gede, Yogyakarta , tlp. 0274 - 378 631, 0818 – 277178, email diwalhi.or.id, bartelsi20046gmail.com, wadiywalhi.or.id, dan websitenya www.walhi-jogja.or.id.

2. Visi Misi dan Tujuan

a. Visi : Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua b. Misi dan Prinsip : 1 WALHI Yogyakarta Adalah Organisasi Publik Lingkungan Yang Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup. 2 WALHI Yogyakarta Menjujung Transparansi dan akutabilitas Kelembagaan. 3 WALHI Yogyakarta Menjujung Tinggi Peran Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4 WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup. commit to user 69 5 WALHI Yogyakarta Mendorong Lahirnya Kebijakan-Kebijakan Pro lingkungan dan rakyat. c. Tujuan : Terwujudnya Keadilan dan Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan Hidup yang Sehat dan Berkelanjutan.

3. Status Organisasi

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan forum Ornop, Kelompok Pencinta Alam dan Organisasi rakyat yang bidang kegiatannya pada advokasi pengelolaan SDA dan lingkungan dengan lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.

4. Tujuan Organisasi

Tujuan WALHI DI Yogyakarta adalah mensinergiskan upaya-upaya advokasi lingkungan hidup. WALHI DIY adalah gerakan lingkungan hidup untuk meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintah daerah, maupun negara. WALHI sebagai wahana untuk memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Pengadilan yang bersih dan independen serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan yang berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Sasaran dari gerakan advokasi lingkungan hidup WALHI adalah membuat kebijakan dalam pengambil keputusan, pemilik modal, dan kelompok- kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup. commit to user 70

5. Kegiatan tiga tahun terakhir

a. Pelatihan Managemen Organinasi untuk peningkatan kapasitas anggota WALHI DIY, 2000 b. Kampanye anti revolusi hijau, 2000 c. Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002 d. Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000 e. Pemberdayaan masyarakat sipil Pantai Selatan untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, 2000 – sekarang f. Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat Forum Rakyat Gunung Kidul, dan SeTAM, 1998 – 2001 g. Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana Banjir Kebumen dan longsor Purworejo dan Kulonprogo, Gunungkidul, 2000 h. Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang i. Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001 j. Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000 k. Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998 l. Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten dan Kota Madya, sampai sekarang m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001 n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta, 2001 commit to user 71 o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI Yogyakarta, 2001 p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001 q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman Nasional, 2002 r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002 s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07

6. Kampanye yang dilakukan WALHI

a. Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya pikir seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin majalah, pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di Yogyakarta serta membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan seluruh media massa, cetak maupun elektronik yang lebih erat dan berkelanjutan. b. Membangun kritikal mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup bagi publik. Penguatan kapasitas publik atau pendidikan kritis bagi rakyat merupakan salah satu cara terbaik dalam upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan. Apalagi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk menumbuh kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan dengan lingkungan hidup. commit to user 72 c. Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan jurnalisme lingkungan bagi jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolah- sekolah lingkungan informal di masyarakat, khususnya di organisasi rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan pendidikan lingkungan bagi anak-anak di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga menegah atas. Kemudian, mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup. d. Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan kedai hijau dan percetakan pustaka hijau. Local fundraising di fungsikan sebagai bagian dari proses pembiayaan advokasi kelembagaan WALHI Yogyakarta secara sustainable. Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai di harapkan bisa menjadi tempat berkumpulkan para aktivis lingkungan atau publik yang secara luas diskusi terkait persoalan lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti, papan, LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu penyediaan makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai hijau. Sedangkan percetakan hijau di dorong untuk membantu proses kampanye publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program selalu erat dengan percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan commit to user 73 penguatan penggalangan dana publik untuk lingkungan, yang di hasilkan dari percetakan.

D. Departemen Lingkungan Astralia

1 . ‘Say NO to Plastic Bags Campaign Australia menggunakan lebih dari 10 juta kantong plastik per hari. Kantong plastik digunakan rata-rata hanya 5 menit, namun dapat berlangsung hingga 1.000 tahun untuk terurai di lingkungan. Hampir setengah dari tas kantong plastik yang diberikan oleh non- supermarket pengecer seperti agen koran, toko diskon, apotik, toko buah dan sayuran, toko minuman dibawa pulang. Dampak dari kantong plastik yang terkumpul dapat melumpuhkan dan membunuh ribuan mamalia laut dan burung laut di seluruh dunia setiap tahun. Ketika binatang itu mati dan membusuk, kantong plastik bebas lagi untuk mengulangi siklus mematikan. Produksi kantong plastik untuk sekitar 20.000 ton polimer plastik berasal dari sumber daya tak terbarukan. Sementara kantong plastik yang dapat didaur ulang hanya sebagian kecil dari kantong plastik dikumpulkan dan diproses untuk daur ulang. Sampah plastik menempati kategori yang paling umum di Australia selama 20 tahun terakhir. Paling umum barang-barang konsumen termasuk tas plastik, bungkus permen, tutup botol dan wadah minuman. Pada tahun 2002, The Environment Protection and Heritage Council EPHC, terdiri dari Australia, Pemerintah Negara dan Menteri Wilayah commit to user 74 Lingkungan Hidup, menyetujui pendekatan nasional untuk mengurangi penggunaan kantong plastik ringan. Mereka memutuskan bahwa Praktek Kode Nasional untuk pengelolaan ringan kantong plastik yang diperlukan, dengan tingkat partisipasi 90 untuk supermarket rantai pengecer dan 25 untuk pengecer yang lebih kecil. EPHC mengatur pengurangan dan daur ulang untuk supermarket besar - jumlah tas plastik yang dikeluarkan oleh supermarket harus sebesar 25 pada akhir 2004 dan 50 pada akhir 2005. Tingkat daur ulang 15 melalui koleksi dalam toko juga ditetapkan untuk akhir tahun 2005. Pada akhir 2005, Supermarket mencapai pengurangan 41 dalam penggunaan kantong plastik. Secara keseluruhan, pengurangan sebesar 34 2002-2005 disimpan 2 miliar kantong plastik dari yang diproduksi. Departemen Australia berlamatkan di Canberra ACT 2601 Australia, tlp. +61 2 6274 1111 02 6274 1111, email plasticsdeh.gov.au . Melalui kampanye „Say NO to Plastic Bags, di Australia bekerja sama dengan Pemerintah Australia, Australian Retailers Association, Stockland Shopping Centres dan banyak retailer yang telah membantu mengurangi penggunaan kantong plastik di Australia. Kampanye yang dilakukan dalam bentuk : a. Poster Media poster dapat didownload di website http:www.noplasticbags. org.au dalam ukuran A4 dan A3. Sehingga bisa di sebarluaskan secara digital. commit to user 75 b. Sosialisasi langsung Mendorong masyarakat untuk membawa tas kantong sendiri atau membeli tas kantong yang dapat di daur ulang. c. Reusable bags Tas yang dapat di daur ulang dan tas yang dapat digunakan berulang-ulang dalam jangka yang lama.

E. Analisis Swot