28
tidak dipengaruhi oleh tipe kuman.Anna Fernandez dkk, tahun 2003 melakukan penelitian tentang PCT pada pediatri untuk diagnosis awal pada bayi yang demam
karena infeksi bakteri. Mereka mendapatkan bahwa PCT merupakan marker yang baik untuk deteksi infeksi Oberhoffer M, 1999.
3. Induksi Plasma PCT
PCT diinduksi oleh endotoksin yang dihasilkan bakteri selama infeksi sistemik. Infeksi yang disebabkan protozoa, infeksi non bakteri virus, dan penyakit
autoimun tidak menginduksi PCT. Kadar PCT muncul cepat dalam 2 jam setelah rangsangan, puncaknya setelah 12-48 jam dan secara perlahan menurun dalam 48-72
jam. Pada keadaan inflamasi akibat bakteri kadar PCT selalu 2 ngml. Pada kasus akibat infeksi virus kadar PCT 0,05 ngml, tetapi biasanya 1 ngml Oberhoffer M,
1999. Pada percobaan orang sehat, yang diberi dosis rendah secara intravena
endotoksin
Escherichiacoli
, setelah 1 jam injeksi ia merasa sakit. Kemudiandalam 1 sampai 2 jam demam dan berkembangmenggigil, kaku dan mialgia dalam waktu 1
sampai3 jam. PCT tidak dapat ditemukan dalam plasmapada 2 jam pertama, tetapi secara tetap tertemukansetelah 4 jam, meningkat tajam pada 6 jam dan tetaptinggi
selama 8 sampai 24 jam. Kadar plasma TNF- αmeningkat secara tajam setelah 1 jam,
puncaknyasetelah 2 jam dan menurun ke garis dasar sesudah6 jam. Kadar plasma IL- perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
29
6 mencapai puncak pada 3 jam dan kembali ke garis dasar setelah 8 jam.Peningkatan plasma PCT terjadi secara singkatsesudah kadar sitokin mencapai puncak. Penelitian
lain pada
pemberian rhTNF-
αdan
melphalan
melalui isolasi
perfusi tungkaimenunjukkan hasil yang hampir sama, tetapi
melphalan
menunjukkan perubahan kecil. Lebihlanjut, kadarIL-6 dan IL-8 meningkat sesudah perfusirhTNF-
α dan mencapai puncak beberapa jam sesudah PCT. Dapat disimpulkan bahwa
peningkatan kadarserum PCT secara langsung atau tidak langsung dibantu oleh sitokin rhTNF-
α dan rhIL-6. CRP dan Serum Amiloid A Protein SAA tanggap terhadap rangsangan yang sama walaupun lebih lambat Shafig N, 2005; Oberhoffer
M, 1999.
4. Pemeriksaan Serum Prokalsitonin
PCT diukur
pada serum
dengan menggunakan
pemeriksaan imunoluminometrik. Pemeriksaan menggunakan dua antibodi monoklonal antigen
spesifik, satu diarahkan ke kalsitonin menggunakan label
luminescence
dan lainnya ke katakalsin Gambar 4. Batas untuk mengetahui pemeriksaan adalah 0,1 ngml dan
koefisien variasinya 5 sampai 10 dengan rentang 1 sampai 1000 ngml. Pemeriksaan juga tidak dipengaruhi antibiotika, sedatif dan agen vasoaktif yang
secara umum digunakan di dalam unit perawatan intensif Hatheril M, 1999. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
30
Pemeriksaan PCT di laboratorium menggunakan bahan sampel serum atau plasma, stabilitas
in vitro
pada suhu kamar mengalami penguraiandekomposisi setelah 24 jam 10 , pada suhu -20
o
C stabil selama 1 bulan, pada keadaan beku atau cair siklus 3 kali PCT sampel menurun 3 . Waktu paruh
in vivo
kira-kira 24 jam, pengukuran PCT untuk memantau penderita minimum satu kali sehari.
Penafsiran interpretasi PCT paskabedah, bebassepsis dan pasca-awal pengobatan antibiotika: bila 50 PCT menurun menunjukkan keberhasilan pengobatan, tetapi
bila tetap atau kadar PCT meningkat tidak ada perubahan dengan pengobatan berarti penyakit memburuk. Penafsiran interpretasi PCT sesudah pemantauan penyakit
infeksi dengan risiko tinggi paska transplantasi atau politrauma: bukan komplikasi infeksi kadar PCT rendah atau menurun dari kadar yang tinggi sesudah beberapa hari
paskabedah. Bila kadar PCT tetap tinggi atau kadar PCT meningkat merupakan petunjuk ada
komplikasi.O’Connormendemonstrasikan bahwa pembekuan
freezing
dan pencairan
thawing cycles
tidak berpengaruh pada kepekatan PCT. Sesudahpenyimpanan plasma selama 24 jam pada suhuruang, akan kehilangan
kepekatan PCT sampai12,4 dan 6,3 pada suhu 4°C. Untuk pemeriksaan ini hanya dibutuhkan 20 ul sampel serum atau plasma. Kepekatan PCT yang berasal sampel
dari darah arteri atau vena tidak berbeda, paling baik menggunakan plasma EDTA. Sampel disimpan padasuhu ruang dan harus diperiksa dalam waktu 4 jam pasca
pengumpulan. Penggunaan antikoagulan litium heparin akan menghasilkan perbedaan serum 7,6 lebih tinggi. Pada penelitian lain ketelitian yang baik ditemukan
koefisien variasi CV antar pemeriksaan bervariasi antara 7,2 pada kepekatan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
31
serum PCT1,2 ngml dan 3,2 pada kepekatan 52 ngml. Pada pengamatan kepekatan PCT tidak dipengaruhi oleh hemoglobin, bilirubin ataupun trigliserida
kecuali pada kasus haemolisis berat. Kadar PCT kemungkinan juga meningkat selama24 jam pertama kehidupan. Penderita dengan
carcinoma C-cell
tiroid dan sel kecil kanker paru jugadilaporkan mempunyai peningkatan kepekatan serum PCT
Oberhoffer M, 1999.
E. C-Reaktif Protein dan Prokalsitonin sebagai Penanda Sepsis dan Disfungsi