43
Pasien dengan sepsis yang dirawat di PICU berdasarkan kriteria klinis yaitu suhu 38
C, HR 90xmnt, RR 20x mnt dan kriteria laboratorium leukosit 12.10
3
mm
3
, dengan kriteria eksklusi disfungsi multi organ bukan akibat sepsis, adanya keganasan dan pankreatitis. Karena adanya sepsis, terjadi aktivasi makrofag
dan sitokin pro inflamasi, sehingga bisa menyebabkan disfungsi multi organ. Hal ini menyebabkan CRP dan PCT meningkat. Pada pasien dengan sepsis tersebut juga
dilakukan perhitungan skor SOFA dengan parameter sistem respirasi, koagulasi, liver, kardiovaskuler, saraf pusat dan ginjal. Selanjutnya peningkatan kadar CRP dan
PCT tersebut dihubungkan dengan skor SOFA untuk menilai adanya disfungsi multi organ.
H. Hipotesis
Prokalsitonin lebih baik untuk menunjukkan disfungsi multi organ akibat sepsis pada anak dibandingkan dengan C-Reaktif Protein.
commit to user
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan metode
cross sectional
untuk membandingkan kadar C-Reaktif Protein dan prokalsitonin pada anak dengan disfungsi multi organ akibat sepsis.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di PICU Rumah Sakit Dr. Muwardi Surakarta pada bulan Maret-Agustus 2014.
C. Populasi
Semua pasien anak dengan sepsis yang dirawat di PICU Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Maret-Agustus 2014.
44
commit to user
45
D. Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara
purposive sampling
pada anak dengan sepsis yang dirawat di PICU, yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi sebagai berikut:
Kriteria inklusi: 1.
Menderita sepsis berdasarkan diagnosis dari PICU berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
2. Bersedia mengikuti penelitian
Kriteria eksklusi: 1.
Pasien disfungsi multi organ bukan akibat sepsis 2.
Pasien dengan keganasan 3.
Sepsis dengan pankreatitis perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
46
E. Besar Sampel
Pada penelitian ini ukuran sampel dihitung berdasarkan rumus
rule of thumb
, dimana jumlah subjek berkisar antara 10-50 kali jumlah variabel bebas, Variabel bebas
penelitian ini ada 2, yaitu kadar C-Reaktif Protein dan prokalsitonin. Jumlah subjek yang diperlukan minimal 2x10 sampai 2x50, sehingga diperlukan 20 subjek sampai
dengan 100 subjek.
F. Alur Penelitian
Setiap pasien yang datang dan dirawat di ruang PICU RSUD Dr. Moewardi ditentukan apakah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data pasien dicatat
meliputi identitas pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium, kemudian dilakukan penghitungan skor SOFA. Pemeriksaan laboratorium darah dilakukan
tanpa melihat jumlah hari saat dirawat, dimana apabila ditemukan penderita sepsis maka diambil sampel darahnya dalam waktu 24 jam. Alur penelitian secara skematis
dapat dilihat pada gambar berikut ini. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
47
Gambar 3. Alur Penelitian
G. Variabel Penelitian