Definisi Biosintesis dan Patofisiologi

24 gold colloidal particle . Konjugat bebas dicuci dengan larutan pencuci washing solution . Jika terdapat CRP dalam sampel pada levelpatologis, maka akan terbentuk warna merah-coklat pada area tes dengan intensitas warna yang proporsional terhadap kadar. Intensitas warna diukur secara kuantitatif menggunakan Nycocard reader II . Nilai rujukan normal CRP dengan metode sandwich imunometri adalah 5 mgL. Nilai rujukan ini tentu akan berbeda di setiap laboratorium tergantung reagen dan metode yang digunakan Balci C, 2003.

D. Prokalsitonin

1. Definisi

Prokalsitinin PCT adalah suatu protein, asam amino 116 dan merupakan prekursor hormon kalsitonin. Terdiri atas 116 asam amino dengan berat molekul 13 kDa protein, yang disandi oleh gen Calc-1 di lengan pendek kromosom 11 dan diproduksi pada sel C kelenjar tiroid sebagai prohormon dari kalsitonin. Produksi diatur oleh kalsitonin I CALC I, gen pada kromosom 11p15.2-p15.1, merupakan gen dengan enam ekson meskipun ekson pertama tidak nyata diterjemahkan. Pada manusia, PCT sebagian besar terdapat pada hepar, tetapi juga didapatkan pada paru, ginjal dan testis. Urutan lengkap rantai PCT sudah dikenal sejak tahun 1984, dan gen yang mengkode pembuatannya sudah diketahui sejak tahun 1989.Sejak tahun 1993 diketahui bahwa peningkatan konsentrasi PCT dalam serum berkaitan commit to user 25 dengan sepsis bakteri pada anak-anak. Sejak awal tahun 1990-an PCT pertama kali digambarkan sebagai tanda spesifik infeksi bakteri. Kepekatan serum PCT meningkat saat inflamasi sistemik, khususnya ketika disebabkan oleh infeksi bakteri.Telah terbukti bahwa kadar PCT dalam serum meningkat secara signifikan bila terdapat infeksi bakteri, sehingga saat ini PCT dianggap merupakan suatu penanda awal yang spesifik untuk sepsis Harbarth S, 2001; Meisner M, 1996; Whicher J, 2001; Flores Juan C, 2003; Rau B, 2004.

2. Biosintesis dan Patofisiologi

Prokalsitonin pertama kali diidentifikasi dari tyroid medullary carcinoma cell Prokalsitonin adalah protein yang terdiri dari 116 asam amino dengan berat molekul kurang lebih 13 kDa, yang dikode dengan gen Calc-1 yang terletak pada kromosom 11 dan diproduksi pada sel C kelenjar tiroid sebagai prohormon dari kalsitonin Whicher J, 2001; Flores Juan C, 2003, Rau B, 2004; Meisner M, 2002; Simon L, 2004; Reith HB, 2002; Lopez AT, 2008. Gen Calc-1 menghasilkan dua transkripsi yang berbeda oleh tissue specific alternative splicing . Yang pertama, didapat dari exon 1-4 dari 6 exonyang merupakan kode untuk pre PCT, adalah sebuah rantai peptida yang terdiri dari 25 asam amino signal hidrofobik. Pada sel C kelenjar tiroid, proses proteolitik menghasilkan sebuah fragmen N- terminal 57 AA, kalsitonin 32 AA dan katakalsin 21 AA. Kehadiran commit to user 26 sinyalo peptida membuat PCT disekresikan secara intak oleh glikosilasi oleh sel lain. Transkrip yang kedua dipotong secara terpilih yang mengandung exon 1,2,3,5,6 dan merupakan kode untuk Calcitonin Gene- Related Peptide CGRP, dimana CGRP di ekspresikan secara luas pada saraf di otak, pembuluh darah dan saluran cerna. CGRP ini mempunyai peranan dalam imunomodulasi, neurotransmitter dan mengontrol vaskuler Whicher J, 2001; Flores Juan C, 2003; Rau B, 2004; Simon L, 2004. Peningkatan nilai PCT pada tiroidektomi yang sepsis, menjelaskan bahwa tiroid C sel bukanlah satu-satunya tempat asal PCT. PCT mensekresikan semua produk-produk biosintetik pathway dan telah dideteksi dalam homogenates small cell carcinoma pada paru manusia. PCT mRNA diekspresikan pada sel mononuklear darah perifer manusia dan bermacam-macam sitokin proinflamasi dan lipopolisakarida mempunyai efek stimulasi. Sekitar 13 limfosit dan monosit manusia yang tidak distimulasi mengandung protein PCT yang dapat didemonstrasikan secara imunologi. Keadaan ini dapat dipicu oleh lipopolisakarida bakteri, tetapi monosit pasien dengan syok septik menunjukkan nilai basal yang meningkat dan peningkatan kadar PCT yang distimulasi oleh lipopolisakarida Harbarth S, 2001; Whicher J, 2001; Flores Juan C, 2003; Rau B, 2004; Reith HB, 2002. Pada infeksi bakteri yang berat atau sepsis, proteolisis spesifik gagal sehingga terjadi konsentrasi yang tinggi dari protein prekursor, begitu juga fragmen PCT yang berakumulasi dalam plasma. Asal mula sintesis PCT yang dirangsang oleh inflamasi belum diketahui dengan jelas saat ini. Sel-sel neuroendokrin di paru atau usus saat ini perpustakaan.uns.ac.id commit to user 27 dianggap sebagai sumber utama PCT, karena pasien-pasien dengan tiroidektomi total mampu menghasilkan PCT pada keadaan sepsis Rau B, 2004; Reith HB, 2002. Produksi plasma PCT dapat diinduksi dari manusia sehat dengan injeksi lipopolisakarida LPS dalam jumlah rendah. Peningkatan PCT, pertama kali terdeteksi 2 jam sesudah injeksi endotoksin dan dalam waktu 6-8 jam kadarPCT akan meningkat dan mencapai plateau dalam waktu kurang lebih 12 jam. Setelah 2-3 hari, kadar PCT akan kembali akan kembali normal. Induksi yang spesifik dan cepat oleh stimulus yang adekuat akan menimbulkan produksi yang tinggi dari PCT pada pasien dengan infeksi bakteri yang berat atau sepsis. Keadaan ini memperlihatkan patofisiologi pada respon imun akut Lopez AT, 2008; Bohuon C, 2002. Pada orang sehat, PCT diubah dan tidak ada sisa yang bebas ke aliran darah, karena itu kadar PCT tidak terdeteksi 0,1 ngml. Tetapi selama infeksi berat yang bermanifestasi sistemik, kadar PCT dapat meningkat melebihi 100 ngml. Berbeda dengan waktu paruh kalsitonin yang singkat, PCT memiliki waktu paruh yang panjang, yaitu 25-35 jam Harbarth S, 2001; Whicher J, 2001. Kadar PCT sangat stabil baik in vivo maupun ex vivo walaupun pada suhu ruangan. Konsentrasi PCT pada darah arteri dan vena tidak berbeda.Tidak ada perbedaan konsentrasi PCT pada sampel serum dan plasma dengan antikoagulan yang berbeda, perbedaan yang signifikan hanya pada plasma lithium heparin Shafig N, 2005. Konsentrasi PCT berhubungan dengan berat atau ringannya infeksi, tetapi commit to user 28 tidak dipengaruhi oleh tipe kuman.Anna Fernandez dkk, tahun 2003 melakukan penelitian tentang PCT pada pediatri untuk diagnosis awal pada bayi yang demam karena infeksi bakteri. Mereka mendapatkan bahwa PCT merupakan marker yang baik untuk deteksi infeksi Oberhoffer M, 1999.

3. Induksi Plasma PCT