Manusia Kelebihan Maupun Keahlian Penyandang Difabel Mental, Difabel Fisik Dan

160 Matriks 4.7 Kondisi serta Penyebab Kemiskinan Warga Kampung Tunagrahita Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan No Aspek Penyebab Bentuk Penyebab Keterangan

1. Manusia

Kriminalitas Pengalih pindahan hewan ternak, pengambilan lele untuk dibakar tanpa ijin, utang piutang tak terhitungkan. Intensitas beban hidup tinggi Membiayai anak banyak, menghidupi istrisuami tunagrahita, orang tua jompo. Kelemahan fisik Lanjut usia, difabel fisik bisu, ditinggal suami atau istri, memiliki anak difabel. Eksplorasi hutan Transformasi hutan heterogen ke homogen, penggundulan hutan liar, yang berakibat pada kekeringan, longsor dan serangan hama kera, tikus Pengikisanpenyempitan tanah warga Akibat penambang pasir dan batu. Ketidakmenentuan Penghasilan sebagai peternak dan petani tidak menentu. Eksplorasi air Pengeboran sumur untuk lahan pertanian menyumbat sumber air dan kekeringan di musim hujan. Keterbatasan jumlah tenaga kerja Janda, duda, ditinggal orang tuakeluarga terkait. 2. Natural Kondisi iklim, cuaca, dan topografi Kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, tanah tandus Serangan penyakit hewan ternak dan tanaman Seperti gudig dan flu burung dan serangan hama uret pada tanaman. 3. Aksesibilitas Keterbatasan aksesibilatas sosial a. Daerahnya pelosok dan jauh dari akses transportasi, b. Akses jaringan teknologi dan informasi terbatas. Sumber: Disarikan dari hasil wawancara berdasar pedoman wawancara no: 1-2, januari 2016. 161 Matriks 4.7 Lanjutan 4. Struktur Kebijakan Ketidakterjangkauan a. Harga jual ternak yang tidak menentu. b. Harga pupuk mahal. c. Harga pakan ternak mahal. d. Infrastruktur yang kurang memadai. e. Kontrol keamanan dan ijin penambangan terbatas. 5. Kultural Kekhawatiran a. Kekhawatiran akan perubahanpembentukan habitus baru di beberapa arena sehingga terjadi stagnasi dan keterbatasan dalam melakukan praktik. b. Kondangan berturut-turut dihari- hari besar. c. Kepasifan dan ketergantungan warga untuk menunggu bantuan. d. Utang piutang. Kegiatan sosial budaya Kepasifan dan ketergantungan Utang piutang Sumber: Disarikan dari hasil wawancara berdasar pedoman wawancara no: 1-2, januari 2016. Berdasarkan tabel matriks di atas menunjukkan bahwa structure of poverty kemiskinan struktural di Kampung Tunagrahita merupakan bentuk kemiskinan struktrur terkait kebijakan yang dicanangkan oleh pemeritah tidak sesuai dengan sumber daya petani, peternak maupun buruh tani di Kampung Tunagrahita Dusun Tanggungrejo. Sehingga masyarakat teralienasi dari bentuk demokrasi Negara terkait kebijakan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat baik kebijakan yang berakibat pada peternakan, pertanian, pekerja maupun pertambangan. Alienasi terkait kemiskinan struktural ini secara tidak langsung Karl Marx dalam Magnis dan Suseno 2006:136 menunjukkan bahwa masyarakat melihat kerja dalam hal ini yaitu aktivitas masyarakat di bawah naungan demokrasi bukan sebuah ekspresi dari tujuan masyarakat. Lebih lanjut culture of poverty budaya kemiskinan yang terjadi di Kampung Tunagrahita Dusun Tanggungrejo merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan pembentukan habitus baru, kepasifan, ketergantungan yang disebabkan oleh adanya utang piutang serta budaya solidaritas dan integrasi dalam bentuk 162 kondangan berturut-turut sehingga membebani menyangkut pertumbuhan dan transformasi penduduk yang semakin meningkat berakibat pada terakumulasinya jumlah pernikahan maupun hajatan yang berturut-turut terutama di hari-hari besar. Dalam hal ini, Oscar Lewis dalam Mansour Fakih 2002:57 secara tidak langsung bahwa penyebab kemiskinan di Kampung Tunagrahita merupakan bentuk culture of poverty, yang dimaksudkan bahwa adaptasi dan reaksi kaum miskin terhadap kedudukan marginal mereka dimana kebudayaan tersebut cenderung melanggengkan dirinya dari generasi ke generasi. Kebudayaan tersebut mencerminkan upaya mengatasi keputusasaan dari harapan sukses di dalam kehidupan yang sesuai dengan nilai dan tujuan masyarakat yang lebih luas.

4. Praktik Strategi Kelangsungan Hidup Keluarga Difabel di Kampung

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25