14
B. Kajian tentang Pembelajaran Tematik Integratif
1. Pengertian Pembelajaran Tematik Integratif
Prabowo Daryanto 2014: 77 mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan atau mengaitkan berbagai
bidang studi agar dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak didik. Hal ini serupa dengan pengertian lain yang dikemukan oleh Iif Khoiru Ahmadi Sofan
Amri 2014: 75 bahwa dalam pembelajaran tematik integratif siswa tidak lagi belajar tiap mata pelajaran secara terpisah tetapi siswa belajar tema yang di dalamnya
sudah mencakup seluruh mata pelajaran dan kompetensinya. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pemisahan antar mata pelajaran. Dijelaskan lebih lanjut bahwa
tujuan tematik integratif adalah agar siswa lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang mereka ketahui. Tujuan
lainnya adalah agar siswa lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif tidak hanya bisa menghafal atau hanya bisa menerima apa yang diberi tetapi siswa dapat belajar untuk
menemukan sendiri. Untuk memjembatani hal tersebut, objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan
pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Admin 2014: TH menyatakan bahwa pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian terwujud dalam dua hal, yakni: 1 integrasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran; dan 2 integrasi
berbagai konsep dasar yang terkait.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
15 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dalam sebuah tema tertentu sehingga siswa tidak belajar mata
pelajaran secara terpisah. 2.
Manfaat Pembelajaran Tematik Integratif Tim Puskur Daryanto 2014: 33
–34 mengemukakan beberapa manfaat pembelajaran tematik sebagai berikut:
a. Banyak materi-materi yang tertuang dari beberapa mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep, sehingga siswa pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
utuh; b. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mata pelajaran dikemas
dalam satu tema yang sama; c. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan menyumbangkan berbagai
kompetensi beberapa mata pelajaran dalam tema yang sama; d. Pembelajaran tematik melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan
mata pelajaran, sehingga mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirannya dan memungkinkan berbagai jaringan konsep;
e. Menghemat waktu karena beberapa pelajaran dikemas dalam suatu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan
sehingga waktu yang lain dapat digunakan untuk kegiatan lain misalnya pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remedial.
Sedangkan menurut Andi Prastowo 2013: 147 – 149 pembelajaran tematik
memiliki manfaat bagi guru dan siswa. a. Bagi guru
1 waktu lebih banyak untuk pembelajaran karena materi pembelajaran tidak dibatasi jam pelajaran tetapi dapat dilanjutkan sepanjang hari,
2 hubungan antar mata pelajaran dapat diajarkan secara logis dan alami, 3 guru bebas dalam melihat masalah dari berbagai sudut pandang, serta
4 pengembangan masyarakat belajar dapat terfasilitasi.
b. Bagi siswa 1 dapat lebih memfokuskan diri pada proses belajar daripada hasil belajar,
2 menghilangkan batas semu antar bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan belajar yang integratif,
3 kurikulum berpusat pada minat dan kebutuhan siswa, 4 merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam maupun di luar
kelas, 5 Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan,
16 6 siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema, 7 siswa dapat mengungkapkan pendapat dengan bebas.
3. Karakteristik Tematik Integratif
Pembelajaran tematik integratif memiliki ciri-ciri tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Iif Khoiru Ahmadi Sofan Amri 2014: 192-193 sebagai
berikut.
a. Berpusat pada siswa Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat
pada anak karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara
individu maupun kelompok. Artinya proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu
memperkaya pengalaman belajar. b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru
lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling berkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Oleh karena itu guru perlu
memiliki pengetahuan yang cukup agar siswa dapat dibimbing untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
17 d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran Bahan ajar yang diajarkan kepada siswa dikemas dalam bentuk tema
dari beberapa mata pelajaran. e. Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik integratif tidak terjadwal secara ketat antar mata pelajaran tetapi dikembangkan secara fleksibel berdasarkan
tema. f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan
anak. Pendapat yang sama dikemukakan juga oleh Daryanto 2014: 87
– 88 bahwa karakteristik pembelajaran tematik adalah pembelajaran berpusat pada
siswa, menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, belajar melalui pengalaman langsung, lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata, serta
sarat dengan muatan keterkaitan. Sedangkan menurut Depag RI Andi Prastowo 2013: 150 cirri khas pembelajaran tematik seperti yang telah disebutkan tetapi
ditambah satu lagi yaitu menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
4. Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran terpadu atau tematik merupakan sistem pembelajaran yang dianggap tepat untuk dikembangkan di pendidikan dasar. Akan tetapi model
pembelajaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Daryanto 2014: 92
– 94 menjelaskan kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu sebagai
berikut. Kelebihan pembelajaran tematik antara lain.
a. Materi pembelajaran dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dapat memahami sekaligus melaksanakan konsep yang dipelajari.
18 b. Siswa dapat dengan mudah mengaitkan hubungan materi pelajaran antara
mata pelajaran yang satu dengan yang lain. c. Dalam bekerja kelompok siswa dapat mengembangkan kemampuan
belajarnya baik kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan d. Guru dapat dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode
pembelajaran. Kelebihan pembelajaran termatik menurut Kunandar 2007: 315,
mempunyai kelebihan yakni: a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta
didik. b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik. c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan
bermakna. d. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan
persoalan yang dihadapi. e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
f. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Dari hasil penelitian yang peneliti laksanakan dimana dalam proses pembelajaran siswa sudah mempunyai kelebihan dalam proses
pembelajaran yaitu apa yang mereka belum paham mereka langsung mengancungkan tangan dan bertanya mengenai materi yang dipelajari
pada saat itu.
19
C. Kajian tentang Pendekatan Saintifik