9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan kurikulum hanya bagi sekolah yang sudah melaksanakan selama tiga semester.
2. Guru mengalami kesulitan dalam penilaian. 3. Penggunaan pendekatan saintifik yang belum jelas.
4. Guru harus mampu berperan ganda. 5. Kurangnya perhatian orang tua.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik integratif pada kelas V SD Negeri Nirmala Jeblok
Tirtonirmolo Kasihan Bantul.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengetahuan
guru dan
kepala sekolah
tentang pembelajaran pendekatan saintifik?
2. Bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik integratif di SD Negeri Nirmala Jeblok Tirtonirmolo Kasihan
Bantul? 3. Adakah hambatan yang dihadapi guru dan siswa dalam implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik integratif di SD Negeri Nirmala Jeblok Tirtonirmolo Kasihan Bantul?
10
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pengetahuan
guru, kepala
sekolah tentang
pembelajaran tematik yang menerapkan pendekatan saintifik di SD Negeri Nirmala Jeblok Tirtonirmolo Kasihan Bantul?
2. Mendeskripsikan implementasi
pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas V SD Negeri Nirmala Jeblok
Tirtonirmolo Kasihan Bantul? 3. Mendeskripsikan hambatan guru dan siswa dalam implementasi
pendekatan saintifik pada siswa kelas V SD Negeri Nirmala Jeblok Tirtonirmolo Kasihan Bantul?
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan berbagai
informasi mengenai
implementasi pendekatan
saintifik dalam
pembelajaran tematik integratif terutama penerapan 5 M yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.
2. Secara Praktis
a. Bagi kepala sekolah
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan membuat kebijakan
dalam pelaksanaan
pendekatan saintifik
terutama pembelajaran tematik saintifik.
b. Bagi guru sebagai refleksi tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik integratif.
11 c. Bagi siswa
1 Memberi informasi kepada siswa tentang pembelajaran saintifik
yang dikembangkan di sekolah sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
2 Meningkatkan daya berpikir ilmiah bagi siswa melalui
pembelajaran saintifik.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian tentang Kurikulum 2013
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut adanya perubahan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan
iptek. Sehingga, siswa mampu bersaing di masa depan. Kurikulum di Indonesia berulang kali mengalami perubahan, seperti saat ini kurikulum KTSP diganti dengan
kurikulum 2013. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 mengenai pendidikan dasar dan pendidikan menengah pasal 1 ayat 1 mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antar peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dilanjutkan pada pasal 2 ayat 1 pembelajaran dilaksanakan
berbasis aktivitas dengan karakteristik interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mencapai karakteristik tersebut pada pasal 2 ayat 7 dan 8 menjelaskan bahwa
pembelajaran harus menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan pendekatan berbasis keilmuan dengan urutan mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan. Daryanto 2014:1 mengemukakan bahwa secara konseptual kurikulum adalah
suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Oleh karena itu kurikulum perlu disesuaikan
dengan tuntutan zaman. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah
13 untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan
teknologi. Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada prinsip bahwa sikap,
keterampilan, dan pengetahuan harus dimiliki setiap peserta didik. Daryanto 2014: 16
–19 mengemukakan beberapa prinsip pembelajaran kurikulum 2013 diantaranya: 1. siswa aktif mencari tahu sebelum dijelaskan guru, dalam pembelajaran kegiatan
dimulai dengan siswa mengamati objek atau fenomena tertentu. Oleh sebab itu guru hendaknya menyediakan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan
rasa ingin tahu siswa; 2. guru bukan sumber informasi, siswa perlu didorong untuk memanfaatkan
sumber informasi yang ada misalnya perpustakaan, internet, dapat pula dengan cara bertanya kepada nara sumber;
3. pembelajaran berbasis kompetensi, artinya pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dinilai adalah sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa; 4. pembelajaran terpadu, pembelajaran tidak lagi dipisahkan tiap mata pelajaran
tetapi dari berbagai mata pelajaran dikemas dalam bentuk tema. Dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
berbasis ilmiah, siswa dituntut aktif selama proses pembelajaran dan guru pun dituntut kreatif untuk menyediakan alat bantu pembelajaran atau media serta harus
mampu mendorong siswa untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
14
B. Kajian tentang Pembelajaran Tematik Integratif