bakteri di kulit dan usus bayi sehingga bayi menjadi lebih kebal dari bakteri pathogen yang berasal dari lingkungan barunya.
4. Kontak kulit ke kulit meningkatkan bonding ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Kontak kulit dalam 1-3 jam pertama ini sangat penting karena setelah
itu, biasanya bayi tertidur. 5. Bayi memperoleh kolostrum yang penting untuk kelangsungan hidupnya.
Kolostrum ini akan membantu tubuh bayi membentuk daya tahan terhadap infeksi sekaligus penting untuk pertumbuhan usus dimana kolostrum akan membuat lapisan
yang melindungi dan mematangkan dinding usus bayi. 6. Bayi yang mengalami IMD memperoleh ASI sejak awal kelahirannya dan
ini akan mengurangi risiko bayi menderita alergi. 7. Dengan IMD, produksi ASI akan lancar sehingga bayi dapat memperoleh
ASI eksklusif dan tetap menyusu sampai berusia 2 tahun. B. Bagi Ibu
1. Proses IMD membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan. 2. Proses IMD merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang membuat ibu
merasa tenang, rileks, mencintai bayi dan bahagia. Oksitosin juga menyebabkan terjadinya refleks pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mencegah perdarahan
usai persalinan. C. Bagi Keluarga
1. Ibu dan ayah merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya pertama kali dalam kondisi ini. Ketika ayah mengazankan atau mendoakan bayi, ketiganya akan
merasakan pengalaman batin yang amat indah.
2.2.2. Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
Pilar utama dalam proses menyusui adalah Inisiasi Menyusu Dini IMD. IMD didefinisikan sebagai proses membiarkan bayi menyusu sendiri setelah bayi
lahir. Bayi diletakkan di dada ibunya dan bayi itu sendiri dengan segala upayanya mencari puting untuk segera menyusu. Jangka waktunya adalah sesegera mungkin
setelah bayi lahir. IMD sangat penting tidak hanya untuk bayi, namun juga bagi ibu. Dengan
demikian, sekitar 22 angka kematian bayi setelah lahir pada 1 bulan pertama dapat ditekan. Bayi disusui selama 1 jam atau lebih di dada ibunya segera setelah lahir. Hal
tersebut juga penting dalam menjaga produktivitas ASI. Isapan bayi penting dalam meningkatkan kadar hormon prolaktin, yaitu hormon yang merangsang kelenjar susu
untuk memproduksi ASI. Isapan itu akan meningkatkan produksi ASI 2 kali lipat. Itulah bedanya isapan dengan perasan Nurheti,2010.
Berdasarkan hasil penelitian Amalia dan Ni 2010 tentang hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Dari 20 responden yang melaksanakan IMD,
85 memberikan ASI eksklusif, dan 15 tidak memberikan ASI eksklusif. Masalah-masalah dalam praktik Inisiasi Menyusu Dini menurut Yesie 2010
adalah : 1. Kurangnya kepedulian terhadap pentingnya Inisiasi Menyusu Dini.
2. Kurangnya konseling oleh tenaga kesehatan tentang Inisiasi Menyusu Dini.
3. Adanya pendapat bahwa suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonorrhea harus segera diberikan setelah lahir,
padahal sebenarnya tindakan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri.
4. Masih kuatnya kepercayaan keluarga bahwa ibu memerlukan istirahat yang cukup setelah melahirkan dan menyusui sulit dilakukan.
5. Adanya kepercayaan masyarakat yang menyatakan bahwa kolostrum yang keluar pada hari pertama tidak baik untuk bayi.
6. Adanya kepercayaan masyarakat yang tidak mengizinkan ibu untuk menyusui dini sebelum payudaranya dibersihkan.
2.2.3. Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
450MENKESSKIV2004, langkah menuju keberhasilan menyusui yaitu :
1. Sarana Pelayanan Kesehatan SPK mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu PP-ASI tertulis yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas. 2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.