Sikap Petugas dengan Pelaksanaan IMD

semakin tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Khiyarotun 2010 tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap bidan tentang IMD dengan praktik IMD diperoleh hasil bahwa, tidak ada hubungan antara sikap petugas tentang IMD dengan praktik IMD. Sikap petugas yang baik tentang IMD, tidak menjamin pelaksanaan IMD juga baik. Hal ini bisa terjadi karena pada saat sekarang ini, ada sebagian petugas yang lebih mementingkan keuntungan yang bisa di dapat dari segala hal yang dilakukan terhadap pasien. Setiap tindakan yang dilakukan akan dihubungkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh. Sehingga, walaupun pengetahuan dan sikap petugas baik tentang suatu hal seperti IMD, belum tentu petugas akan melaksanakan IMD. Sebagian petugas kesehatan, tidak meletakkan bayi di atas dada ibu agar kulit bayi dan ibu dapat bersentuhan. Tetapi ada juga petugas yang meletakkan bayi di atas dada ibu setelah bayi lahir, agar kulit ibu dan bayi dapat bersentuhan untuk mengahangatkan tubuh bayi. Akan tetapi, hal ini dilakukan hanya sebentar. Setelah itu, bayi langsung dibersihkan, dibedong, dan tidak dilakukan rawat gabung. Petugas Kesehatan mengetahui pentingnya Inisiasi Menyusu Dini. Akan tetapi, pada saat ini, banyak petugas yang tidak memberikan informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan IMD, pentingnya IMD bagi bayi dan ibu, dan tatalaksana IMD kepada ibu yang datang memeriksakan kehamilannya. Hal ini bisa bisa terjadi karena, petugas sudah terbiasa tidak melakukan IMD, sehingga informasi tentang IMD tidak diberikan kepada ibu yang datang memeriksakan kehamilannya.

5.5. Kondisi Ibu dengan Pelaksanaan IMD

Seluruh ibu yang melahirkan dalam kondisi yang baik. Sehingga tidak ada kondisi ibu yang menjadi penghalang dalam pelaksanaan IMD. Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tidak ada pelaksanaan IMD. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Budi 2012 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek Inisiasi Menyusu Dini, diperoleh hasil bahwa kondisi ibu berpengaruh terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Ibu yang berada pada kondisi baik, akan dengan mudah melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini, tetapi ibu dengan kondisi yang kurang baik, akan mengalami kesulitan dalam melakasanakan Inisiasi Menyusu Dini, seperti ibu yang mengalami nyeri setelah melahirkan ataupun karena kelelahan setelah melahirkan. Berdasarkan hasil penelitian Karindra 2012 tentang perbandingan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini berdasar tingkat pengetahuan ibu hamil, diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara metode persalinan dengan pelaksanaan IMD. Persalinan dengan metode normal memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih tinggi untuk melakukan IMD dibanding persalinan dengan metode caesar.

5.6. Kondisi Bayi dengan Pelaksanaan IMD

Seluruh bayi yang baru lahir dalam kondisi yang baik. Sehingga tidak ada kondisi bayi yang menjadi penghalang dalam pelaksanaan IMD. Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tidak ada pelaksanaan IMD. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Budi 2012 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek Inisiasi Menyusu Dini, diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara kesehatankondisi bayi dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini, akan tetapi, kondisi bayi yang baik akan memudahkan apabila Inisiasi Menyusu Dini dilakukan. Sedangkan menurut King 1993, kondisi bayi akan mempengaruhi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini, karena bayi yang berada pada kondisi yang tidak baik akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini.