Seperti disebutkan diatas, bahwa subjek penelitian adalah perusahaan

cara memproduksinya serta bagaimana menyalurkan kepada masyarakat Secara skematis seperti pada gambar berikut ini : GAMBAR II.2 :SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN Fal āḥ Nilai-Nilai Ekonomi Islam Ma ṣlaḥah Mengatasi kelangkaan Tiga Aspek Mendasar Masalah Konsumsi Masalah Produksi Masalah Distribusi - Apa yang diproduksi - Lembaga yang memproduksi - Alokasi - Untuk siapa diproduksi - Proses Produksi - Pembiayaan - Manfaat Produk - Fasilitas - Hak Milik - Tata Ruang- Gambar diolah

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “PEMBANGUNAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH KE BAWAH DI PERKOTAAN INDONESIA OLEH PERUM PERUMNAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ” adalah penelitian kualitatif, didukung oleh data kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan pada empat filosofis, yaitu pertama, fenomenologis, kedua, interaksi simbolik, ketiga, hasil budi daya manusia dan keempat, fokus pembahasannya berkait erat dengan kegiatan manusia baik secara normatif maupun historis. “Ciri penelitian kualitatif antara lain, mempunyai sifat induktif yaitu pengembangan konsep yang didasarkan atas fakta yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya. 103 Dari dimensi manfaat, penelitian ini adalah penelitian terapan, yaitu penelitian untuk memecahkan masalah praktis dalam pembangunan perumahan yang memenuhi nilai-nilai dan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan kesejahteraan sebagai hasil dari pembangunan perumahan. Menurut Sujono Efferin dkk, “Penelitian terapan bukan dimaksudkan untuk pengembangan teori konsep, melainkan untuk mencari solusi ”. 104 Riset yang penulis lakukan ini adalah sejalan dengan konsep ini, yaitu untuk mencari solusi atas sebuah permasalahan yaitu model pembangunan perumahan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Ekonomi Islam.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil Perum Perumnas sebagai subjek penelitian. Perumnas merupakan perusahaan milik Pemerintah yang membangun perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah 103 Arikunto Sukarsini Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Aneka Cipta, 2006, h. 14-15. 104 Ibid., h.18. dengan segenap fasilitasnya. Dari tahun 1974 sampai sekarang yang telah mengalami tiga periode kebijakan, yaitu periode Orde Baru dan Era Reformasi dan Presiden Joko Widodo

C. Sumber Dan Metode Pengumpulan Data

Data akan diperoleh melalui penelitian pustaka library research dan penelitian lapangan field research. Penelitian lapangan akan mengumpulkan data langsung dari sumbernya data primer. Data primer ini akan dikumpulkan melalui dokumen-dokumen yang ada di Perumnas, wawancara dengan yang berkompeten di Perum Perumnas. Selain penelitian lapangan, akan dilakukan juga penelitian kepustakaan sebagai sumber referensi seperti buku-buku yang berkaitan dengan perumahan, Peraturan yang berkaitan dengan Kewilayahan, Pemukiman dan Peraturan dan Standar mengenai Bangunan yang berlaku dan perkembangan terkini dari media cetak dan elektronik. Data primer dan sekunder diolah melalui studi dokumen, review dan analisa. Analisa dokumen dilakukan melalui tahapan-tahapan; Kompilasi dokumen, sortir dokumen, analisa dan menarik kesimpulan. Analisa dalam penelitian ini akan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan dan reduksi data, yaitu proses memusatkan perhatian pada pencarian materi penelitian dari sumber primer dan sekunder sesuai pokok masalah pada rumusan penelitian. Data yang sesuai akan dianalisis, sedangkan data yang tidak sesuai akan disisihkan. Penyajian data adalah tahap berikutnya dari proses dari pengumpulan dan reduksi data. Isu isu yang jadi fokus penelitian akan dideskripsikan secara mendalam dari sisi eksistensi Ekonomi Islam sehingga memberikan gambaran yang koheren untuk mengerucut pada pada pengambilan kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah berupa pendapat akhir dengan cara analisis komparatif. Komparasi yang dilakukan adalah antara nilai-nilai dan prinsip- prinsip pembangunan perumahan menurut UUD 1945, UU Permukiman dan Undang-Undang lain yang terkait dengan aplikasinya yang dilakukan melalui Perum Perumnas dan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip pembangunan perumahan dalam Ekonomi Islam.

D. Metode Analisis

Analisis atas subjek penelitian Perum Perumnas dilakukan dengan meneliti aspek-aspek yang berkaitan dengan Perum Perumnas sebagai lembaga dan aktifitasnya selama 42 tahun 1974 – 2016 membangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Analisa dibagi atas tiga periode. Periode I 1974 – 1997; Periode II 1998 – 2014 dan; Periode III 2015 – 2016. Setiap periode akan dianalisa dan diperbandingkan, kelembagaan, tujuan, sistem, pencapaian dan orientasi. Hasil analisa dari setiap periode tersebut akan dianalisa dari perspektif Ekonomi Islam. Kerangka analisa Ekonomi Islam terhadap subjek penelitian adalah ; Rumah adalah bagian ma ṣlaḥah yang harus dicapai untuk menuju falāḥ. Ada tiga aspek ma ṣlaḥah yang harus dipecahkan untuk memaksimalkan usaha untuk memenuhi kebutuhan akan rumah, yaitu Prioritas Konsumsi, Produksi dan Distribusi. Dari uraian teori pada Bab II diatas, telah disimpulkan tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Selanjutnya nilai-nilai dan prinsip-prinsip ini dapat digunakan sebagai kriteria yang bersesuaian dengan upaya pembangunan perumahan mencapai maslahah dan masalah-masalah yang menyangkut konsumsi, produksi dan distribusi. Kriteria berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Ekonomi Islam yang telah diuraikan diatas, dapat dituangkan dalam tabel berikut ini TABEL III.1. KRITERIA PENCAPAIAN MASLAHAH DALAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN KONSUMSI PRODUKSI DISTRIBUSI NILAI NILAI NILAI Tauhid Khil āfah Al- „Adl PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP Maqashid Syar ‟i Tazkiyah Ta ‟awun Pelayanan Publik Usaha Bersama Transparansi Kebutuhan Dasar Efisiensi Distribusi Yang Adil Kebebasan Bereko Al-Muawanah Keadilan Sosial nomi Profesional Persaudaraan Penggunaan Sirkulasi Harta Pertengahan Pemeliharaan Lingkungan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan melalui dokumen, wawancara dengan pejabat yang berwenang di Kantor Pusat Perumnas di Jakarta dan Kantor Perumnas Regional I di Medan. Penelitian lapangan dilokasi Helvetia, Denai dan Simalingkar serta wawancara dengan penghuni pada tiga lokasi tersebut serta tokoh masyarakat.

1. Penelitian Dokumen a. Sejarah Pengadaan Perumahan di Indonesia

Usaha pengadaan perumahan sudah dimulai sejak zaman Belanda. Pemerintah Hindia Belanda mendirikan N.V. Volkshuisvesting Perusahaan Perumahan Rakyat. Sahamnya dimiliki 75 oleh Pemerintah Pusat dan 25 Pemerintah Daerah. Perusahaan ini berada dibawah Kementerian Kesehatan. Usahanya adalah membangun rumah untuk disewakan kepada masyarakat. Karena kesulitan keuangan membuat perusahaan ini harus tutup pada tahun 1950. Program perumahan secara nasional terhenti dengan tutupnya N.V.Volkshuisvesting. 105 Terjadi kevakuman yang sangat panjang tentang pembangunan secara nasional. Sandang dan pangan masih menjadi persoalan besar, sehingga masalah perumahan belum menjadi prioritas. Hal ini ditambah lagi karena tidak stabilnya situasi pemerintahan. Penerapan Demokrasi Perlementer yang menyebabkan tidak panjangnya umur pemerintahan. Terjadi beberapa pemberontakan di daerah, pembebasan Irian Barat, konfrontasi dengan Malaysia dan pemberontakan PKI pada tahun 1965. Baru dilanjutkan lagi setelah Lokakarya tentang perumahan pada tahun 1972. Sebagai tindak lanjut didirikanlah tiga lembaga, yaitu 105 Perumnas Pusat, Pelopor Pembangunan Kawasan Permukiman dan Perkotaan, 40 Tahun Perum Perumnas. Jakarta : Perum Perumnas Jl. D.I. Panjaitan Kav 11, 2014, h. 3 Badan Kebijaksanaan Perumahan Nasional BKPN, Perusahaan Umum Perumahan Nasional Perum Perumnas dan Bank Tabungan Negara BTN. BKPN didirikan berdasarkan Keppres No. 37 Tahun 1974. BKPN merupakan suatu badan yang berfungsi membantu Presiden dalam memberikan pengarahan kebijaksanaan umum di bidang perumahan. 106 Dalam perkembangannya, berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1985 jo No.8 Tahun 1989 status BKPN menjadi wadah koordinasi non struktural yang bertugas menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dan membantu merumuskan kebijaksanaan umum pemerintah secara lebih terarah dan terpadu dibidang perumahan. BKPN menyelenggarakan fungsi memadukan kebijaksanaan lintas sektoral menjadi kebijaksanaan baru di bidang perumahan yang diperlukan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pembinaan, pengembangan dan pembangunan perumahan beserta prasarana lingkungan. Sedangkan BTN yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan 29 Januari 1974 merupakan lembaga pembiayaan perumahan berfungsi sebagai bank yang memberikan Kredit Pemilikan Rumah KPR bagi rumah sederhana yang dibangun Perum Perumnas dan pengembang swasta. 107 b. Berdirinya Perum Perumnas Pada tanggal 18 Juli 1974 Pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau disingkat Perum Perumnas sebagai pelaksana pembangunan perumahan nasional, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah melalui Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1974. Melalui Keppres No. 25 Tahun 1983 pemerintah membentuk lembaga Kementerian Negara Perumahan Rakyat sebelumnya 106 Ibid., h. 6 107 Ibid., h. 12