Kesimpulan dari penelitian lapangan dan wawancara dengan penghunitokoh

nilai kemaslahatan yang diambil pemerintah Indonesia dalam pembangunan. 1 Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam pembangunan mulai dari Orde Baru adalah stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan hanya bisa berlangsung dalam situasi keamanan yang stabil, pembangunan ekonomi harus menghasilkan pertumbuhan dan pertumbuhan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu pemerataan yang harus dilakukan adalah dalam memberi kesempatan memiliki rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. 2 Menetapkan lembaga yang akan melaksanakan kebijakan tersebut adalah lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi untuk dapat menyediakan rumah yang layak dan terjangkau. 3 Menetapkan rumah yang dibangun adalah rumah sederhana dan rumah inti yang dapat dikembangkan. Rumah berbiaya murah dijabarkan dalam pembangunan tipe rumah inti D-1560 luas bangunan 15 m persegi dan luas tanah 60 m persegi, D-1872, D- 2190 dan tipe rumah sederhana D-25105 dan D-36120.Data diolah dari penelitian lapangan. Hal ini mengingat mayoritas penduduk Indonesia berpenghasilan menengah ke bawah. 4 Pembangunan dilakukan dalam skala besar agar rumah yang dibangun dapat dilengkapi dengan prasarana dan sarana agar memenuhi kelayakan kesehatan, tata ruang. Menetapkan komposisi 60 : 40. Artinya lahan untuk kavling rumah 60 persen dan prasarana dan sarana 40 persen. 5 Menetapkan komposisi pembangunan dalam satu lokasi 6 : 3 : 1. Artinya 6 unit Rumah Sederhana, 3 unit Rumah Menengah dan 1 unit Rumah Menengah Atas. Artinya menyediakan jumlah rumah lebih banyak untuk masyarakat berpenghasilan rendah dibandingkan dengan yang berpenghasilan menengah. Demikan juga dalam menetapkan harga melakukan subsidi silang antara rumah menengah atas, menengah dan rumah sederhana. b. Nilai-Nilai Kemaslahatan Produksi dalam Perumahan Setiap aktifitas pembangunan ekonomi akan membawa dampak kepada pihak lain. Oleh karena itu pembangunan harus memberikan kesejahteraan kepada shareholder dan stake holder dan meniadakan dampak negatifnya. Berikut ini adalah nilai-nilai kemaslahatan dalam proses pembangunan. 1 Rencana pembangunan perumahan yang akan dilakukan oleh Perum Perumnas akan diawali dengan sebuah studi kelayakan perlunya dibangun sebuah perumahan di satu kota. Diawali dengan data backlog kekurangan perumahan, tingkat penghasilan penduduk yang diperoleh dari data statistik BPS setempat. Dengan dasar data tersebut maka dilakukan studi lanjutan untuk menetapkan jumlah rumah yang dibutuhkan dan komposisinya. Hal ini untuk menghindari kemubaziran. 2 Negara dalam bidang pertanahan untuk perumahan mengeluarkan UU No. 41992 tentang KASIBA dan LISIBA pada tahun 1992. Konsep ini berupaya mengendalikan sepenuhnya pengelolaan tanah di bidang perumahan. Dalam konsep ini pengembang swasta hanya sebagai partisipan yang tidak dapat mengendalikan harga tanah dan supply rumah. Inti kebijakan dalam KASIBA dan LISIBA adalah pengendalian dalam bidang pertanahan agar tidak menjadi ajang spekulasi yang merugikan orang banyak dan menguntungkan pengusaha. 231 3 Memilih lahan yang memenuhi syarat dari semua aspek, sehingga perumahan yang dibangun nyaman, memenuhi syarat kesehatan dan kemudahan dalam mobilisasi. 231 Kemenpera, Undang-Undang No.41992 tentang KASIBALISIBA, Jakarta : Kemenpera, 1992