Medan ; Regional II membawahi Cabang-Cabang di Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, berkedudukan di Jakarta ; Regional III, khusus untuk Jabodetabek, berkedudukan di Jakarta; Regional IV membawahi
Cabang-Cabang di Jawa Barat dan Banten, berkedudukan di Bandung; Regional V, membawahi Cabang-Cabang di Jawa Tengah dan
Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, berkedudukan di Semarang; Regional VI membawahi Jawa
Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di Surabaya; Regional VII berkedudukan di Makasar,
membawahi seluruh propinsi di Sulawesi, Maluku dan Papua. Disamping 7 Regional tersebut ada regional khusus, yaitu Regional
Rumah Susun Sewa, yang menangani seluruh rumah susun sewa milik Perum Perumnas yang ada di seluruh Indonesia Tanjung Piayu,
Padang, Pontianak, Jakarta I, Jakarta II, Cirebon, Samarinda, Makasar dan Surabaya.
113
. Gambar Peta Wilayah Usaha Perum Perumnas pada Lampiran VII.
f. Sistem dan Prosedur Operasi
Dalam menjalankan misinya sebagai perusahaan yang didirikan Pemerintah Indonesia memerlukan tata kelola yang baik. Walaupun tidak
diwajibkan mencari keuntungan, tetap harus bekerja dengan efektif dan efisien. Dengan demikian Perumnas tetap bisa melakukan recovery
terhadap modal yang diinvestasikan, bisa memenuhi semua kewajibannya dan memberikan maslahat kepada masyarakat berupa perumahan yang
sehat, layak dan terjangkau. Untuk itu Perumnas perlu memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Salah satu bentuk tata kelola yang baik adalah
adanya standar prosedur operasi perusahaan atau SOP Standar Operating Procedure. Direksi Perumnas telah menyusun SOP ini sejak awal
perusahaan berdiri, dan telah mengalami beberapa kali perubahan atau perbaikan. Ada beberapa SOP yang disusun mengikuti langkah kegiatan
113
Ibid., h. 4
Perumnas mulai dari :1. Prosedur Rekomendasi Pasar ; 2. Prosedur Site Selection dan Penerbitan Izin Prinsip ; 3. Prosedur Pembebasan Tanah ; 4.
Prosedur Perencanaan ; 5. Prosedur Pembangunan ; 6. Prosedur Daftar Rekanan Terpilih ; 7. Prosedur Pengawasan Pembangunan ; 8. Prosedur
Penjualan ; 9. Prosedur Sertifikasi Tanah. SOP yang terakhir ini secara prinsip tidak berbeda dalam urutan
prosedur dengan SOP sebelumnya , hanya lebih menekankan Perumnas sebagai sebuah perusahaan yang bekerja dengan efisien dan efektif.
Berbeda dengan periode sebelumnya unsur efektifitas lebih menonjol. Berikut ini uraian dari masing-masing prosedur disertai dengan skema dari
prosedur tersebut. 1 Prosedur Rekomendasi Pasar
a Asisten Manager Seksi Pemasaran mengumpulkan informasi mengenai pelanggan potensial yang ada dan menyampaikan
kepada Manager Cabang, selanjutnya menginput data pelanggan yang telah membayar Tanda Jadi Booking Fee pada Sistem
Informasi Pemasaran Perumnas SIPP. Manager Cabang melakukan evaluasi data yang sudah diinput oleh Asisten Manager
Seksi Pemasaran dan membuat Surat Permohonan Rekomendasi Pasar Berdasarkan SIPP, untuk selanjutnya dikirim ke Kantor
Regional.
114
b Asisten Sub Bagian Pemasaran mengevaluasi ajuan Surat Permohonan dari Kantor Cabang. Manager Pemasaran melakukan
evaluasi terkait
Surat Permohonan
Rekomendasi Pasar
Berdasarkan SIPP. General Manager Regional memverifikasi dan menandatangani
Surat Permohonan
Rekomendasi Pasar
Berdasarkan SIPP.
115
c Manager Divisi Peluang Pasar melakukan verifikasi input data pada
SIPP, dan
selanjutnya membuat
Surat Persetujuan
114
Perum Perumnas, Hanbook SOP Perumnas, Prosedur Rekomendasi Pasar Jakarta : No. Dokumen SOP-SAR-02-02, Edisi 1, 2014 h. 8
115
Ibid., h. 8