beberapa bagian atau penggalan. Dengan bentuk bagian-bagian ini siswa dapat melakukan atau menyelesaikan secara bertahap. Apabila waktu untuk
kegiatan pengayaan habis, siswa sudah mampu menyelesaikan bagian kegiatan secara utuh dan hasilnya sudah dapat dilihat siswa. Hal ini akan
menimbulkan kepuasaan bagi siswa.
3. Pengajaran Individual
Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan
seorang siswa secara individual. Dengan metode ini guru dapat mengajar secara lebih intensif karena dapat disesuaikann dengan keadaan kesulitan dan kemampuan
individual kepada usaha memperbaiki kesulitan belajar siswa. Materi yang diberikan mungkin pengulangan dari yang sudah atau pengayaan yang sudah dimiliki, atau
mungkin pula pemberian materi baru. Semuanya tergantung keadaan kesulitannya. Pendekatan dan metode yang digunakan pun terlalu akan bersifat individual, artinya
disesuaikan dengan kesulitannya. Dengan demikian pelaksanaan pengerjaan individual akan berbeda antara
siswa yang satu dengan lainnya. Pengajaran individual dalam pengajaran remidial lebih bersifat terapeutik artinya menyembuhkan atau memperbaiki cara-cara belajar
yang dilakukan murid. Oleh karena itu pengajaran semacam ini sering disebut pengajaran terapiutik yaitu pengajaran yang bersifat menyembuhkan.
Dalam pelaksanaan pengajaran individual pemilihan metode tersebut diatas harus disesuaikan dengan jenis, sifat, dan tingkat kesulitan belajar yang dialami
siswa. Demikian pula dalam menentukan waktu pelaksanaan pengajaran individual harus mempertimbangkan sifat bahan, berat ringanya kesulitan serta banyaknya siswa
yang harus ditangani. Misal siswa mengalami kesulitan bahan yang merupakan prasyarat bagi bahan berikutnya. Apabila siswa mengalami kesulitan hanya beberapa
orang saja maka pelaksanaan bantuan dapat dilakukan di luar jam pelajaran sehingga tidak menganggu atau menghambat siswa yang lain.
Pengajaran individual banyak memberikan keuntungan karena dalam pelaksanaannya terjadi interaksi yang lebih dekat antara guru dengan siswa. Sehingga
terjadi saling pengertian antar keduanya. Untuk dapat melaksanakan pengajaran individual para guru diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
pembimbing. Guru harus mempunyai sikap baik sebagai pembimbing seperti sabar, ulet, rela, bertanggung jawab, menerima, dan memhami. Guru harus mampu
menciptakan suasana hubungan yang sedemikian rupa sehingga dalam proses pengajaran terjadi interaksi yang bersifat membantu.
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah Profil SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta