tentang permasalahan siswa dalam belajar bahasa asing sekaligus memberikan beberapa solusi yang dapat membantu siswa.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru Sebagai bahan masukan bagi guru tentang permasalahan siswa dalam
belajar bahasa China dan mampu memberikan solusi dari permasalahan tersebut sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Bagi guru pamong Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan
dengan peningkatan pemahaman tentang permasalahan siswa dalam belajar bahasa China.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Masalah-Masalah Belajar
1. Kemampuan Belajar Rendah
Pada umumnya dalam proses pembelajaran akan ada suatu kecenderungan siswa kurang mampu mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran dalam hal ini
adalah hasil belajar. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hambatan, baik yang berasal dari faktor internal maupun ekternal. Menurut Dasmiati 1994:15 faktor
yang dapat menghambat atau memberi pengaruh buruk terhadap belajar anak dapat diklasifikasikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal, yaitu faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi yang
bersifat biologis atau fisik dan psikologis atau psikis. a.
Faktor biologis yaitu yang terdiri dari kesehatan badan dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
dan rohani anak, yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan emosi.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar individu, yang terdiri
dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. a.
Faktor lingkungan keluarga meliputi : orang tua, suasana rumah, dan keadaan sosial ekonomi.
b. Faktor lingkungan sekolah meliputi : interaksi guru dan murid, metode
belajar, interaksi antar murid, standar pelajaran, sarana belajar, fasilitas gedung, disiplin sekolah, waktu belajar, dan pekerjaan rumah.
c. Faktor lingkungan masyarakat yaitu semua kegiatan yang dapat
berpengaruh baik langsung ataupun tidak langsung. Masalah belajar yang berkaitan dengan kemampuan belajar dapat disimak
lewat keberhasilan siswa mengerjakan tes. Dengan mengetahui hasil tes dapat dikenali prestasi penguasaan materi belajar serta pencapaian tujuan pengajaran. Bagi
siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata kelas sudah digolongkan berprestasi rendah atau kurang mampu mengikuti program belajar mengajar. Hal ini
akan mudah dikenali jika pengajar dalam menyusun tes selaras dengan bahan belajar yang diwajibkan dan dipelajari dan yang telah dibahas bersama-sama. Tes sebagai
alat ukur hasil belajar guna mengungkapkan kemampuan siswa dalam menguasai bahan ajar. Dari uraian tersebut belajar memiliki kegunaan antara lain sebagai
diagnosa belajar. Mengenai kemampuan rendah dalam belajar akan lebih jelas dapat disimak
lewat tes intelegensi. Seperti kita perlu ketahui bahwa tes intelegensi pada umumnya mengukur dan mengungkapkan kenyataan-kenyataan dari diri anak. Hal ini
disebabkan kemungkinan seseorang menunjukan nilai di bawah rata-rata. Secara khusus kita perlu memperhatikan bagaimana umumnya anak-anak belajar, khususnya
yang berkenaan dengan kemampuan intelegensi siswa yang bersangkutan. Di dalam proses belajar pada anak-anak yang berintelegensi normal guru biasanya cukup hanya
memberikan sekedar data dan sekedar rumusan tertentu saja dan selanjutnya mereka dapat mengolah sendiri data dan rumusan tersebut. Tetapi kepada siswa yang lambat
berintelegensi di bawah normal kita harus selain memberikan data dan rumusan yang lengkap juga mengajar secara langsung bagaimana mengolah data dan rumusan
itu.
2. Kemampuan Daya Serap Terlalu Rendah