Universitas Sumatera Utara
2. Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai pengobatan atau klinik-klinik khusus seperti klinik ginjal, balai pengobatan gigi atau yang
diselenggarakan di perguruan tinggi atau sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan, atau tempat-tempat kerja lain.
3. Setting rumah sakit 4. Perawatan dalam rumah
5. Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalam berbagai tingkatan, yaitu lokal, regional, oleh pemerintah pusat atau nasional, dan internasional.
2.2.2 Tujuan Pelayanan Kesehatan Menurut Notoatmodjo 2007, tujuan pelayanan kesehatan yaitu:
1. Promotif Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Hal ini diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi dan perbaikan sanitasi
lingkungan. 2. Preventif Pencegahan Terhadap Orang yang Berisiko Terhadap Penyakit
a. Preventif Primer Terdiri dari program pendidikan seperti imunisasi, penyediaan nutrisi yang
baik, dan kesegaran fisik b. Preventif Sekunder
Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara menghindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
c. Preventif Tersier Pembuatan diagnosis ditujukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi,
pembuatan diagnosis dan pengobatan. 3. Kuratif Penyembuhan Penyakit
Untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit, atau masalah kesehatan.
4. Rehabilitatif Pemulihan Usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati
normal setelah mengalami sakit fisik atau mental, cedera, atau penyalahgunaan.
2.2.3 Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo 1993, ada tiga jenis pelayanan kesehatan, yaitu: 1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Primary Health Care
Pelayanan kesehatan primer primary health care adalah pelayanan kesehatan yang paling dekat dan yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat
mereka mengalami ganggunan kesehatan ringan dan mereka yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan ini lebih
mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan bersama masyarakat serta dimotori oleh dokter umum tenaga medis dan perawat mantri tenaga
paramedis. Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang
sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan sifatnya berobat jalan ambulatory
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
services. Bentuk pelayanan ini misalnya puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, klinik, balkesmas, praktek dokter swasta, dan sebagainya.
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua Secondary Health Care Pelayanan kesehatan tingkat kedua secondary health care merupakan
pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan kadang bersifat pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan ini menangani kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer karena peralatan atau keahliannya belum ada.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter subspesialis terbatas. Sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan jalan atau pelayanan rawat
inpantient services. Bentuk pelayanan ini misalnya puskesmas dengan rawat inap puskesmas pusat, rumah bersalin, rumah sakit kelas C dan D.
3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga Tertiary Health Care Pelayanan kesehatan tingkat ketiga tertiary health care merupakan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas. Pelayanan kesehatan ini menangani kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks dan tersedia tenaga-tenaga kesehatan super spesialis.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter subspesialis dan dokter subspesialis luas. Sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan jalan atau pelayanan
rawat inap rehabilitasi. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit kelas A dan B.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
Menurut Azwar 1996 yang dikutip Syakurah 2003 persyaratan pokok agar memberi pengaruh kepada pasien dalam menentukan keputusannya terhadap
penggunaan ulang pelayanan kesehatan antara lain: 1. Tersedia dan Berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat acceptable serta bersifat berkesinambungan
sustainable. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan dan keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat
dibutuhkan. 2. Dapat Diterima dan Wajar
Syarat pokok kedua pelayanan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak
bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan, adat istiadat, kebudayaan masyarakat, serta
bersifat tidak wajar bukanlah suatu keadaan pelayanan kesehatan yang baik. 3. Mudah Dicapai
Syarat pokok ketiga adalah mudah dicapai accessible oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud di sini terutama dari sudut lokasi. Dengan
demikian, untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Bila fasilitas ini mudah dijangkau
dengan menggunakan alat transportasi yang tersedia maka fasilitas ini akan banyak
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dipergunakan. Tingkat penggunaan di masa lalu dan kecendrungan merupakan indikator terbaik untuk perubahan jangka panjang dan pendek dari permintaan pada
masa yang akan datang. 4. Terjangkau
Syarat pokok keempat pelayanan yang baik adalah terjangkau affordable oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud di sini terutama dari
sudut biaya agar biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal yang hanya dapat dinikmati
oleh sebagian masyarakat saja, bukan pelayanan kesehatan yang baik. 5. Bermutu
Syarat pokok kelima pelayanan yang baik adalah bermutu quality yaitu menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara penyelenggaraan sesuai kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
2.3 Klinik 2.3.1 Pengertian Klinik