Merancang Stimuli Tahapan-tahapan Melakukan Analisis Konjoin

Universitas Sumatera Utara Responden secara sederhana menjumlahkan nilai tiap atribut untuk mendapatkan nilai total dari kombinasi atribut. 2. Model interaktif, merupakan aturan komposisi yang lebih sering digunakan untuk atribut yang kurang tangible terutama bila reaksi estetis atau emosional berperan besar. Kepentingan interaksi meningkat karena ketidakmampuan untuk menentukan perbedaan aktual antara atribut tertentu. Dalam analisis konjoin digunakan model interaktif multiplikatif.

3. Merancang Stimuli

Kombinasi antara atribut dan taraf disebut stimuli atau treatment. Jika ada m atribut dan n taraf, maka stimuli yang seharusnya n x n x … sejumlah m buah. Jika jumlah atribut dan taraf yang dilibatkan dalam penelitian banyak, maka akan semakin banyak pula stimuli yang terbentuk. Akibatnya responden menjadi jenuh dan tidak konsisten dalam menilai atau memeringkatkan stimuli-stimuli suatu produk atau pelayanan. Untuk itu diperlukan suatu teknik untuk mereduksi jumlah stimuli agar responden lebih mudah dalam mengevaluasi stimuli. Teknik ini dikenal dengan istilah fractional factorial design. Dengan desain ini akan diperoleh jumlah stimuli yang hanya mengukur efek utamanya saja sedangkan efek dari interaksi antara satu atribut dengan atribut lainnya diabaikan. Urutan penyajian atribut dalam stimuli tidak berpengaruh terhadap responden dalam memberikan peringkat ranking ataupun nilai rating terhadap skenario pilihan Ryan et al, 1998. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Bilschken 2004, jumlah stimuli yang terpilih biasanya dibatasi kurang dari 20 stimuli, namun ada dua konsep yang harus diperhatikan dalam fractional factorial design, yaitu: a. Balanced, setiap taraf memiliki jumlah ulangan yang relatif sama pada kombinasi yang akan dievaluasi. b. Orthogonal, tidak ada korelasi di antara stimuli-stimuli yang terbentuk. Dalam perancangan stimuli ada tiga metode presentasi stimuli, yaitu: 1. Metode Presentasi Trade-Off Metode ini membandingkan atribut secara berpasang-pasangan dengan mengurutkan semua kombinasi taraf. Jumlah matriks trade-off ditentukan berdasarkan jumlah faktor dan dihitung sebagai berikut: Jumlah matriks trade-off = Dimana N adalah jumlah faktor. 2. Metode Presentasi Full-Profile Metode ini merupakan metode yang paling popular. Responden diminta untuk memberikan peringkat pada sebagian dari kombinasi taraf-taraf dari atribut ranking atau menilai rating sebagian atau seluruh kombinasi taraf-taraf yang menggambarkan profil produk atau pelayanan secara lengkap. Metode ini merupakan metode yang paling realistis dalam menampilkan masing-masing taraf pada suatu profil dengan jelas. Jika ada m atribut dan n taraf, maka stimuli yang seharusnya n x n x … sejumlah m buah. Semakin banyak jumlah atribut dan taraf, maka akan semakin banyak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pula stimuli yang terbentuk. Untuk jumlah stimuli yang terlalu banyak, bisa dilakukan pengurangan stimuli dengan ketentuan stimuli minimal adalah: Minimum stimuli = jumlah taraf - jumlah atribut + 1 3. Metode Presentasi Pairwise Camparison Metode ini merupakan gabungan dari metode trade-off dan full-profile dengan karakteristik yang paling khusus yaitu profil yang digunakan tidak mengandung semua atribut, namun hanya beberapa atribut per kesempatan yang digunakan dalam membangun profil. Responden diminta memberikan peringkat pada setiap kombinasi taraf-taraf dari dua atribut, mulai dari yang paling disukai sampai pada yang paling tidak disukai. Jika banyaknya atribut ada p buah, maka kombinasi taraf atribut yang harus dievaluasi responden terdapat sebanyak pp-12 pasangan. Secara umum, metode pengukuran preferensi dapat dilakukan dengan pengurutan rank-ordering atau dengan pemberian nilai rating. Metode trade-off menggunakan ranking, metode pairwise comparison menggunakan rating terhadap stimuli yang lebih disukai, sedangkan metode full-profile mengakomodasi baik ranking maupun rating.

4. Pengumpulan Data