pertanggungjawaban kepada BPD serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat;
3 Laporan peyelenggaraan pemerintahan desa sebagaiaman
dimaksud pada ayat 2 disampaikan kepada Bupati
melalui Camat 1 satu kali dalam 1 satu tahun.
4 Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disampaikan 1 satu kali
dalam 1 satu tahun dalam musyawarah BPD.
5 Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
2 dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan
pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai
pertemuan masyarakat Desa, radio komunitas atau media lainnya.
6 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 digunakan
oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahanpembinaan
lebih lanjut. 7 Laporan akhir masa jabatan
Perbekel disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada
BPD. Bagian Ketiga
Larangan Perbekel Pasal 7
Perbekel dilarang : a. menjadi pengurus partai
politik; b. merangkap jabatan sebagai
ketua danatau anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan di desa
bersangkutan; c. merangkap jabatan sebagai
anggota DPRD; d. terlibat dalam kampanye
pemilighan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala
p. memberikan informasi kepada masyarakat Desa.
3. Pasal 6 ayat 2 Perda Badung 32007 sinkron dengan Pasal 27 UU 62014, yang
menentukan: Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Desa wajib:
a. menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran kepada BupatiWalikota;
b. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa
jabatan kepada BupatiWalikota; c. memberikan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan
Desa setiap akhir tahun anggaran; dan d. memberikan danatau menyebarkan
informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa
setiap akhir tahun anggaran. 4. Perda Badung 32007, khususnya BAB IV
TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN DAN LARANGAN, tidak memuat materi
hak kepala Desa. UU 62014, Pasal 26 3 menentukan: Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Desa berhak:
a. mengusulkan struktur organisasi dan tata
kerja Pemerintah Desa; b. mengajukan rancangan dan menetapkan
Peraturan Desa; c. menerima penghasilan tetap setiap bulan,
tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;
d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat
Desa. 5. Pasal 7 Perda Badung 32007 tidak sinkron
dengan Pasal 29 UU 62014, karena beberapa ketentuan dalam Pasal 26 ayat 4
UU 62014 tidak dipenuhi. Pasal 29 dimaksud adalah sebagai berikut dan yang
tidak dipenuhi adalah yang cetak tebal: Pasal 29
Kepala Desa dilarang: a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang
menguntungkan diri sendiri, anggota
daerah; e. merugikan kepentingan umum,
meresahkan sekelompok masyarakat, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang,
barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi
keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;
g. menyalahgunakan wewenang; dan
h. melanggar sumpahjanji jabatan.
Bagian Keempat Perangkat Desa
Pasal 8 1 Perangkat Desa bertugas
membantu Perbekel dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. 2 Dalam melaksanakan
tugasnya, Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat
1 bertanggungjawab kepada Perbekel.
Pasal 9 1 Sekretaris Desa berkedudukan
sebagai unsur staf pembantu Perbekel dan memimpin
Sekretariat Desa. 2 Sekretaris Desa diisi dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu :
a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat;
b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
c. mempunyai kemampuan dibidang administrasi keuangan
dan dibidang perencanaan; d. mempunyai pengalaman
dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan;
e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan
f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.
3 Sekretaris Desa sebagaimana keluarga, pihak lain, danatau
golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak,
danatau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif
terhadap warga danatau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang,
danatau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan
yang akan dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik; h. menjadi anggota danatau pengurus
organisasi terlarang; i. merangkap jabatan sebagai ketua danatau
anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KabupatenKota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-
undangan;
j. ikut serta danatau terlibat dalam kampanye pemilihan umum danatau
pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpahjanji jabatan; dan
l. meninggalkan tugas selama 30 tiga puluh hari kerja berturut-turut tanpa
alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
6. Semestinya dalam Perda tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa tidak memuat kewajiban dan larangan yang
pelanggarannya dapat dikenakan sanksi, mengingat kewenangan pengenaan sanksi
berada pada Pemerintah Daerah KabupatenKota lihat Pasal 115 huruf n UU
62014.
7. Pasal 8 Perda Badung 32007 sinkron dengan Pasal 61 ayat 2 PP 432014 yang
menentukan perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala Desa, namun
tidak menentukan perangkat Desa bertanggung jawab kepada kepala Desa,
8. Pasal 9 Perda Badung 32007 tidak sinkron dengan Pasal 65 ayat 2 PP 432014 yang
tidak mensyaratkan “Sekretaris Desa diisi
dimaksud pada ayat 1 diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama
Bupati. 4 Sekretaris Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas :
a. memberikan saran dan pendapat kepada Perbekel;
b. memimpin, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan serta mengawasi semua unsur serta kegiatan
Sekretaris Desa; c. memberikan informasi
mengenai keadaan desa dan Sekretaris Desa;
d. merumuskan kegiatan Perbekel; e. melaksanakan urusan surat
menyurat, kearsipan, dan laporan; f. mengadakan dan melaksanakan
persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat;
g. menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa;
h. mengadakan kegiatan inventarisasi mencatat,
mengawasi, dan memelihara kekayaan desa;
i. melaksanakan kegiatan admimistrasi pemerintahan desa
sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 10 1 Kepala Urusan berkedudukan
sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang
tugasnya. 2 Kepala Urusan mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan kesekretariatan desa dalam bidang
tugasnya. 3 Kepala Urusan dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2
mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan-
kegiatan urusan pemerintahan, umum, keuangan, pembangunan
dan kesejahteraan rakyat sesuai bidang tugasnya masing-masing;
dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan”. Pasal 65 ayat 2 juga
menentukan untuk menjadi perangkat Desa termasuk Sekretaris Desa memenuhi
persyaratan “berusia 20 dua puluh tahun sampai dengan 42 empat puluh dua tahun”
dan “terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1
satu tahun sebelum pendaftaran”.
9. Pasal 10 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kepala Urusan, tentang hal ini Pasal
62 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai bidang urusan diatur
dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan
Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 10 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak
sinkron dengan Pasal 62 ayat 1 PP 432014 yang menentukan Sekretariat Desa dipimpin
oleh sekretaris Desa dibantu unsur staf secretariat, yakni bidang urusan, yang
bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan dan
bukan sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya.
10. Pasal 11 Perda Badung 32007 berkenaan dengan pelaksana teknis, tentang hal ini
Pasal 64 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai pelaksana teknis diatur
dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan
Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 11 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak
sinkron dengan Pasal 64 ayat 1 PP 432014 yang menentukan pelaksana teknis
merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional dan
bukan sebagai staf teknis Perbekel dalam bidang tugasnya.
12. Pasal 12 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kelian Banjar Dinas pelaksana
kewilayahan, tidak sinkron dengan Pasal 63 ayat 1 PP 432014 yang menentukan
pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai satuan tugas
kewilayahan dan bukan berkedudukan sebagai staf operasional Perbekel di wilayah
kerjanya.
13. Tugas-tugas sekretaris Desa, bidang urusan, pelaksana teknis, dan pelaksana
kewilayahan, yang dalam kerangka UU 62014 belum ada pengaturannya,