Sifat-sifat dari tert-butanol adalah sebagai berikut : - Titik cair
25,6 C
- Titik didih 82,41
C - Titik beku
25,7 C
- Densitas 0,78581 gramcm
3
- Larut dengan alkohol dan eter
tert-butanol digunakan untuk denaturant etanol, pabrik zat pengapungan flotation agents, rasa, parfum dan sebagai pelarut pada penghilang cat
Anonimous,1976. Pramana dan Mulyani, 2009, menggunakan pelarut tert-butanol dalam proses gliserolisis CPO menjadi monogliserida dan digliserida untuk
mempercepat kelarutan dari CPO dengan gliserol sehingga proses gliserolisis dapat berlangsung pada temperatur yan lebih rendah.
2.4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mengakibatkan reaksi lebih cepat mencapai kesetimbangan. Katalis berperan untuk menurunkan energi bebas pengaktifan Cotton
and wilkinson, 1989. Katalis dapat dibedakan dalam 2 golongan utama yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.
2.4.1. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai fasa yang sama dengan fasa campuran reaksinya. Katalis homogen dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu katalis
homogen asam dan katalis homogen basa. Pada katalis asam, katalis akan bertindak sebagai asam terhadap reaktan, sedangkan pada katalis basa, katalis akan bertidak
sebagai basa terhadap reaktan Hattori, 2003. Katalis homogen lebih efektif dibandingkan dengan katalis heterogen tetapi pada katalisis homogen katalis sukar
dipisahkan dari produk dan sisa reaktannya sedangkan pada katalisis heterogen pemisahan daripada katalis dan produknya serta sisa reaktan mudah dipisahkan
Setyawan, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Pada proses transesterifikasi terhadap suatu lemak dan minyak, penggunaan daripada katalis basa homogen alkali tidak dapat langsung digunakan, karena
keberadaan daripada asam lemak bebas. Untuk penggunaan katalis ini pada suatu lemak dan minyak konsentrasi asam lemak bebasnya harus kurang dari 0,5 ww
untuk menghindari terjadinya proses penyabunan antara asam lemak bebas dengan katalis. Contoh reaksi salah satu asam lemak bebas dengan katalis basa alkali,
R OH
C NaOH
R ONa
C H
2
O O
O Asam lemak bebas
Natrium hidroksida Sabun
Air
Dimana sabun dapat menyebabkan downstream dalam pemisahan produk karena pembentukan emulsi Serio et al, 2007. Contoh lain daripada katalis basa homogen
yaitu KOH dan Na
2
CO
3
yang dicampur dengan alkohol, yang mana akan terbentuk katalis yang sebenarnya. Ini adalah kelompok alkoksida ;
Na OH CH
3
OH H
2
O CH
3
O Na
yang mana akan menyerang atom karbon karbonil dari molekul trigliserida. Penggunaan katalis alkoksida NaOCH
3
, KOCH
3
dapat secara langsung dipakai sebagai katalis.
2.4.2. Katalis Heterogen
Katalis heterogen merupakan katalis yang berbeda fasanya dengan campuran reaksinya. Katalis heterogen juga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu katalis heterogen
asam dan katalis heterogen basa. Keuntungan menggunakan katalis heterogen asam adalah mampu mengesterifikasi asam lemak pada minyak Rapeseed. Jenis dari katalis
asam heterogen seperti logam sulfat oksida, asam poli hetero, karbon amorf sulfonat, resin asam penukar ion. Namun, katalis asam heterogen secara umum mempunyai
aktivitas katalis yang lemah, memerlukan suhu reaksi yang tinggi dan waktu reaksi yang lama. Sedangkan katalis basa heterogen memiliki kereaktivitasan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Jenis katalis basa heterogen seperti oksida logam, zeolit, hidrotalcites dan resin penukar anion. Di antara katalis basa ini, CaO merupakan katalis basa yang sering
diteliti karena kebasaanya tinggi, kelarutannya lebih rendah, harganya lebih murah, lebih mudah penanganannya daripada KOH.
Jenis katalis logam alkali tanah yang lain adalah MgO, SrO, BaO. SrO mempunyai aktivitas yang tinggi tetapi ikut terlarut dalam media reaksi sehingga
dapat menyerupai katalis homogen. Sementara Magnesium oksida dapat diperoleh secara langsung dari pemanasan magnesium karbonat atau magnesium hidroksida
yang mana mempunyai kekuatan basa yang paling lemah dan kelarutan pada metanol pada kelompok II oksida Refaat, 2011. Kekuatan aktivitas katalisisnya yaitu CaO
SrO BaO.
Katalis heterogen memiliki keuntungan lebih dari katalis homogen karena katalis heterogen tidak larut dalam campuran, sehingga pemisahan cukup dilakukan
dengan penyaringan atau dekantasi Indah sari, dkk., 2011. Perbedaan katalis homogen dan heterogen dapat dilihat pada tabel 2.3. berikut :
Tabel 2.3. Perbedaan katalis homogen dan heterogen
Faktor Katalis Homogen
Katalis Heterogen Waktu reaksi
Waktu reaksi cepat dan konversinya tinggi
Moderate conversion
Katalis Katalis tidak bisa didapatkan
kembali, harus di netralisasi untuk memisahkan produk
kinia buangan Bisa didapatkan
kembali katalisnya
Metodologi Proses Digunakan terbatas
Digunakan kontinu Air asam lemak bebas
Sensitif Tidak sensitif
Penggunaan katalis kembali
Tidak mungkin Mungkin
Biaya Harganya dapat dibandingkan
Berpotensi murah Canakci and VanGerpen, 1994.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Katalis CaO