Alkohol Gliserolisis Metil Laurat Menggunakan Katalis Kalsium Oksida (CaO) Pada Variasi Suhu Dan Pelarut

minyak dengan gliserol sehingga gliserolisis dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah untuk menghindari terbentuknya warna coklat dan bau yang tidak sedap akibat terbakarnya bahan dan produk.

2.3. Alkohol

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil tersubstitusi, atau hidrokarbon siklik. Alkohol dapat dianggap turunan dari air H-O-H, dimana satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil. Alkohol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. CH 3 CH 2 -OH alkohol primer CH 3 -CH-CH 3 OH alkohol sekunder alkohol tersier CH 3 -C-CH 3 OH CH 3 etanol 2-propanol t-butil alkohol CH 3 -OH metanol Siswoyo, 2009 Dalam proses gliserolisis digunakan pelarut alkohol yang diperkirakan dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam gliserol supaya reaksi gliserolisis dapat dilakukan pada temperatur yang lebih rendah. Pelarut yang dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam alkohol adalah senyawa alkohol alifatis, seperti 1-butanol, isopropil alkohol, tert-butanol. Isopropil alkohol atau isopropanol merupakan alkohol sekunder. Dengan struktur sebagai berikut : CH 3 -CH-CH 3 OH 2-propanol Yang mana dibuat dari propilena yang diperoleh dari cracking minyak bumi, atau reduksi dari aseton. Isopropanol merupakan cairan yang mudah terbakar. Baunya sedikit merupai campuran antara etanol dan aseton dan sedikit pahit. Universitas Sumatera Utara Sifat-sifat isopropil alkohol adalah sebagai berikut : - Berat molekul 60,09 grammol - Rumus empiris C 3 H 8 O - Cairan tidak berwarna - Titik didih 82,5 C - Titik beku -89,5 C - Titik cair -88,5 C - Densitas 0,78505gramcm 3 - Larut pada benzena, kloroform, etanol, eter dan gliserin Isopropil alkohol digunakan sebagai zat antibeku. Sebagai pelarut untuk getah, lak, minyak esensial, pelarut pada ekstraksi alkaloida, komponen minyak pengeringan cepat dan tinta, denaturasi etil alkohol. Pada tubuh digunakan sebagai antiseptik untuk lotion tangan, lotion setelah bercukur dan kosmetik lainnya. Juga digunakan sebagai pelarut untuk resin, getah dan creosote Anonimous,1976. Harismawati dan Prasetyo, 2011, menggunakan pelarut isopropil alkohol dalam produksi monogliserida dan digliserida untuk mempercepat kelarutan dari minyak dan gliserol sehingga proses gliserolisis dapat dilakukan pada temperatur lebih rendah. 1-butanol atau butil alkohol merupakan kelompok alkohol primer yang terdiri dari 4 atom karbon. Dapat dibuat dari butaraldehida dengan natrium borohidrida, dari etilena oksida dan trietilaluminium, dengan oksidasi tributilborane. 1-Butanol merupakan cairan yang sangat bias, luka bakaran dengan api sangat bercahaya, bau yang mirip dengan minyak fusel tetapi lemah. Dengan struktur sebagai berikut : C C H C C OH H H H H H H H H 1-butanol Sifat-sifat 1-butanol adalah sebagai berikut : - Densitas 0,810 gramcm 3 - Titik didih 117-118 C - Titik cair -90 C - Titik nyala 36-38 C - Larut dengan alkohol, eter dan banyak pelarut organik lainnya. Universitas Sumatera Utara 1-butanol digunakan sebagai pelarut untuk lemak, lilin, resin, lak, pernis, getah dan lain-lain. 1-butanol juga digunakan dalam pembuatan lak, rayon, deterjen dan senyawa butil lainnya. Dalam mikroskopi digunakan sebagai material pengikat parafinAnonimous,1976. Anggoro dan Budi, 2008, menggunakan pelarut 1- butanol dalam proses gliserolisis minyak kelapa sawit menjadi monogliserida dan digliserida untuk mempercepat kelarutan dari minyak kelapa sawit dengan gliserol. 2-butanol atau 2-hidroksi butana merupakan senyawa organik dengan rumus CH 3 CH 2 CHOHCH 3 . 2-butanol merupakan kelompok akohol sekunder yang dapat dibuat dari reduksi dari 2-butanon. Dengan struktur sebagai berikut : C C H C C H H H H H H H H OH 2-butanol Sifat-sifat dari 2-butanol adalah sebagai berikut : - Titik didih 99,5 C - Titik beku -114,7 C - Densitas 0.808 gramcm 3 - Larut dengan alkohol, eter 2-butanol digunakan dalam sintesis flotation agents, rasa, parfum, zat warna dan zat pembasah wetting agents. Dalam industri, sebagai pembersih, penghilang cat. 2-butanol juga banyak digunakan sebagai pelarut untuk banyak resin alami, minyak biji rami dan minyak jarak Anonimous,1976. tert-butil alkohol atau 2-metil-2-propanol merupakan alkohol tersier yang memiliki rumus empiris C 4 H 10 O. Dapat dibuat dari asetil klorida dan dimetilseng. Dapat juga dihasilkan dari hidrasi katalitik isobutilena. tert-butanol memiliki struktur sebagai berikut : CH 3 CH 3 CH 3 C OH tert-butanol Universitas Sumatera Utara Sifat-sifat dari tert-butanol adalah sebagai berikut : - Titik cair 25,6 C - Titik didih 82,41 C - Titik beku 25,7 C - Densitas 0,78581 gramcm 3 - Larut dengan alkohol dan eter tert-butanol digunakan untuk denaturant etanol, pabrik zat pengapungan flotation agents, rasa, parfum dan sebagai pelarut pada penghilang cat Anonimous,1976. Pramana dan Mulyani, 2009, menggunakan pelarut tert-butanol dalam proses gliserolisis CPO menjadi monogliserida dan digliserida untuk mempercepat kelarutan dari CPO dengan gliserol sehingga proses gliserolisis dapat berlangsung pada temperatur yan lebih rendah.

2.4. Katalis