Ferretti et al., 2010, membuat monogliserida dari reaksi gliserolisis metil oleat menggunakan katalis MgO pada suhu 220-250
C menghasilkan monogliserida sebesar 77. Manik, 2008, telah melakukan gliserolisis minyak kelapa dengan
katalis NaOH pada temperatur 210 C dan 230
C. Zulfikar, 2009, telah melakukan gliserolisis RBD PO dengan menggunkan katalis CaCO
3
pada suhu 210-215 C dengan
konversi produk yang diperoleh 50,91.
Berdasarkan hal ini peneliti tertarik untuk meneliti gliserolisis metil laurat dengan gliserol menggunakan katalis kalsium oksida CaO dengan variasi suhu 70-
80 C, 90-100
C dan 110-120 C dan pelarut 2-propanol, 1-butanol, 2-butanol dan
tert-butanol pada kondisi refluks dan dengan destilasi molekular menggunakan soklet. Produk gliserolisis yang diperoleh dianalisa dengan GC.
1.2. Permasalahan
Bagaimanakah produk gliserolisis yang diperoleh dari hasil gliserolisis metil laurat dengan gliserol menggunakan katalis kalsium oksida CaO dengan variasi suhu 70-
80 C, 90-100
C dan 110-120 C dan pelarut 2-propanol, 1-butanol, 2-butanol dan
tert-butanol pada kondisi refluks dan dengan destilasi molekular menggunakan soklet.
1.3. Pembatasan Masalah
1. Pembuatan metil laurat yang diperoleh dari esterifikasi asam laurat dengan metanol menggunakan katalis H
2
SO
4p
. 2. Analisis metil laurat yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer FT-IR untuk penentuan perubahan gugus fungsi dan GC untuk menentukan kadar metil laurat.
3. Gliserolisis metil Laurat diperoleh melalui reaksi gliserolisis metil laurat menggunakan katalis kalsium oksida CaO dengan variasi suhu 70-80
C, 90-
Universitas Sumatera Utara
100 C dan 110-120
C dan pelarut 2-propanol, 1-butanol, 2-butanol dan tert butanol pada kondisi refluks dan dengan destilasi molekular menggunakan soklet.
4. Analisis hasil gliserolisis yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan GC untuk menentukan kadar monogliserida, digliserida dan trigliserida.
1.4. Tujuan Penelitian
Untuk menentukan kondisi optimum dan produk gliserolisis metil laurat dengan gliserol menggunakan katalis kalsium okasida CaO dengan variasi suhu 70-80
C, 90-100
C dan 110-120 C dan pelarut 2-propanol, 1-butanol, 2-butanol dan tert-
butanol pada kondisi refluks dan dengan destilasi molekular menggunakan alat soklet.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan produk-produk oleokimia khususnya dalam gliserolisis antara metil laurat dengan
gliserol menggunakan katalis kalsium oksida CaO dengan variasi suhu 70-80 C, 90-
100 C dan 110-120
C dan pelarut 2-propanol, 1-butanol, 2-butanol dan tert-butanol pada kondisi refluks dan dengan destilasi molekular menggunakan alat soklet.
1.6. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan. Aktivasi katalis CaO dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan,
analisa GC dilakukan di salah satu Laboratorium Swasta di Medan dan analisa spektroskopi FT-IR dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM.
Universitas Sumatera Utara
1.7. Metodologi Penelitian