Teman Sebaya KAJIAN TEORETIK
                                                                                penerimaan  kelompoknya  lebih  penting,  mereka  tidak  ingin  kehilangan dukungan dari kelompok dan dikucilkan dari pergaulan teman sebayanya.
Menurut Umar Tirta Rahardja dan Ian Sulo 2005:181, kelompok sebaya  adalah  suatu  kelompok  yang  terdiri  dari  orang-orang  yang
bersamaan  usianya,  antara  lain:  “Kelompok  bermain  pada  masa  kanak- kanak,  kelompok  monoseksual  yang  hanya  beranggotakan  anak-anak
sejenis kelamin, atau geng yaitu kelompok anak- anak nakal”.
Menurut  Abu  Ahmadi  2007:236,  ada  sejumlah  unsur  pokok dalam pengertian kelompok teman sebaya antara lain:
1  Kelompok  sebaya  adalah  kelompok  primer  yang  hubungan  antara anggotanya adalah intim.
2  Anggota  kelompok  sebaya  terdiri  atas  sejumlah  individu  yang mempunyai persamaan usia status atau posisi sosial.
3  Istilah  kelompok  sebaya  dapat  menunjukan  kelompok  anak-anak, kelompok remaja, atau kelompok orang dewasa.
Teman sebaya mempengaruhi pikiran, perasaan,  dan aspirasi  anak maupun  bagaimana cara ia memberi, menerima, menanti gilirannya serta
menghadapi  kekalahan.  Selanjutnya  anak  akan  memasuki  lingkungan sekolah, dimana mereka akan mengenal guru, teman sebaya, orang dewasa
lain,  tugas  disekolah  dan  lingkungan  fisik  yang  berbeda  dengan lingkungan rumah.
Manusia  sebagai  makhluk  hidup  selalu  ingin  berkembang. Keinginan  manusia  selalu  tidak  terbatas  akan  tetapi  kemampuan  manusia
yang  membatasi  keinginan  tersebut.  Manusia  memerlukan  bantuan manusia  lain  untuk  dapat  berkembang.  Keinginan  untuk  berkembang
berlangsung mulai dari lahir sampai meninggal dunia, sehingga kebutuhan untuk  mendapatkan  bantuan  itu  juga  berlangsung  dari  lahir  sampai
meninggal dunia, sehingga kebutuhan untuk mendapatkan bantuan itu juga berlangsung dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Dari pernyataan diatas dapat  disimpulkan bahwa kelompok teman
sebaya  mula-mula  terbentuk  secara  kebetulan.  Dalam  perkembangan selanjutnya  masuknya  seorang  anak  dalam  suatu  kelompok  sebaya
berdasarkan  atas  pilihan.  Setelah  anak  masuk  bangku  perkuliahan, kelompok  sebayanya  dapat  berupa  teman-teman  seangkatannya,  klik
dalam  jurusannya  dan  kelompok  bermainnya.  Lingkungan  teman  sebaya merupakan  suatu  interaksi  yang  intensif  dan  cukup  teratur  dengan  orang-
orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Interaksi tersebut berupa  interaksi  dengan  teman  sebaya  di  lingkungan  kampus  atau
lingkungan tempat tinggal. 2.  Fungsi Kelompok Teman Sebaya
Menurut  Vebriarto  2005:182  lingkungan  teman  sebaya  itu mempunyai  fungsi  untuk  “belajar  bergaul  dengan  sesamanya”,  yakni
belajar  memberi  dan  menerima  dalam  pergaulannya  dengan  sesama temannya.  Bergaul  dengan  teman  sebaya  merupakan  persiapan  penting
bagi  kehidupan  seseorang  setelah  dewasa.  Di  dalam  kelompok  teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebaya anak “mempelajari kebudayaan masyarakatnya”, melalui kelompok sebaya  anak  mempelajari  bagaimana  menjadi  manusia  yang  baik  sesuai
dengan gambaran dan cita-cita masyarakatnya tentang kejujuran, keadilan, dan  kerjasama,  tanggung  jawab  tentang  peranan  sosialnya  sebagai  pria
atau  wanita,  informasi  yang  menyesatkan,  serta  mempelajari  kebudayaan khusus  masyarakatnya  yang  bersifat  etnik,  keagamaan,  kelas  sosial  dan
kedaerahan. Kelompok  sosial  teman  sebaya  mengajarkan  “mobilitas  sosial”,
anak-anak  dari  kelas  sosial  bawah  bergaul  akrab  dengan  anak-anak  dari kelas  sosial  menengah  dan  bahkan  kelas  sosial  atas.  Melalui  pergaulan
didalam  lingkungan  kelompok  sebaya  itu  anak-anak  dari  kelas  sosial bawah  menangkap  nilai-nilai,  cita-cita,  dan  pola-pola  tingkah  laku  anak-
anak  dari  golongan  kelas  menengah  dan  atas  sehingga  anak-anak  dari status sosial kelas bawah memiliki motivasi untuk mobilitas sosial.
Sedangkan  menurut  Umar  Tirtahardjo  2005:182  fungsi lingkungan teman sebaya adalah:
a  Mengajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain. b  Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
c  Menguatkan  sebagian  dari  nilai-nilai  yang  berlaku  dalam  kehidupan masyarakat orang dewasa.
d  Memberikan kepada
anggota-anggotanya cara-cara
untuk membebaskan diri dari pengaruh-pengaruh kekuatan otoriter.
e  Memberikan  pengetahuan  yang  tidak  bisa  diberikan  oleh  keluarga secara  memuaskan  pengetahuan  mengenai  cita-cita,  rasa,  cara
berpakaian, musik, jenis tingkah laku dan sebagainya. Santrock  2007:55  mengemukakan  bahwa  salah  satu  fungsi
terpenting dari kelompok teman sebaya adalah : a  Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga
b  Memperoleh  umpan  balik  mengenai  kemampuannya  dari  kelompok teman sebaya
c  Mempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik,sama baik atau kurang baik, dibandingkan remaja-remaja lainnya.
Dari  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  lingkungan  teman sebaya  mempunyai  fungsi  sebagai  tempat  untuk  belajar  bergaul  dan
menyesuaikan  diri  dengan  orang  lain,  memperkenalkan  kebudayaan  dan kehidupan  masyarakat  yang  lebih  luas,  dan  memberikan  pengalaman  dan
pengetahuan baru yang tidak didapat dalam lingkungan keluarga. Lingkungan  teman  sebaya  sangat  penting  bagi  perkembangan
seorang  siswa  untuk  dapat  menunjukan  kemampuan  dirinya.  Seorang siswa memiliki kesempatan banyak untuk berbicara secara intensif dengan
teman  sebayanya.  Mahasiswa  sadar  bahwa  dirinya  dituntut  untuk  dapat menyesuaikan  dirinya  dengan  teman-teman  lain  dalam  berkelompok
meskipun  beberapa  saat  tertentu  mahasiswa  kurang  dapat  menemui tuntutan  kelompok  tersebut.  Dalam  hubungan  persahabatan  maupun
pertemanan, mahasiswa memiliki teman yang memiliki kualitas psikologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang  relatif  sama  dengan  dirinya  baik  menyangkut  sikap  nilai  dan kepribadian.