Pengertian Wirausaha Mata Kuliah Kewirausahaan
kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir entrepreneurship are born not made sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan
diajarkan. Sekarang kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari. 3. Mata Kuliah Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat dipelajari melalui pendidikan kewirausahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Mardiatmaja 1986: 77 yang menyatakan
untuk membentuk manusia yang berjiwa wirausaha atau berkepribadian yang unggul adalah dengan pendidikan. Pendidikan kewirausahaan perlu
diberikan kepada setiap bentuk pendidikan. Pengembangan jiwa kewirausahaan dapat dilakukam melalui Perguruan Tinggi PT sebagai
salah satu lembaga pendidikan. Peran Universitas dalam memotivasi para sarjananya untuk menjadi wirausahawan muda merupakan bagian dari
salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan Yohnson, 2003: 98. Menurut Abdul Latief 2002, tujuan dan manfaat pengembangan
kewirausahaan di Perguruan Tinggi PT pada intinya adalah untuk mengubah dan mempengaruhi pola pikir kalangan berpendidikan tinggi
agar lebih berorientasi kepada pengembangan usaha mandiri sebagai salah satu alternatif lapangan kerja setelah mereka menyelesaikan pendidikan
tinggi. Soesatyo, 2002:40.
Isi mata kuliah kewirausahaan diperoleh dengan cara mahasiswa mengikuti mata kuliah tersebut yang diukur dari nilai kognitif akhir berupa
penguasaan materi dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bloom 1956, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang
paling tinggi. Keenam jenjang tersebut yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi. Inti Kewirausahaan menurut
Drucker 1959 adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
teriptanya peluang. Proses kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri yaitu penuh
percaya diri, memiliki inisiatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan
Suryana, 2006: 3. Dalam hal ini Suryana 2006: 85 menyatakan bahwa sumber potensial dapat digali dengan cara: menciptakan produk baru yang
berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis produk dan proses secara mendalam, dan mampu memperhitungkan resiko.