5. Pemupukan modal usaha.
6. Kemampuan mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok.
7. Membina hubungan melembaga dengan kelompok tani dan instansi terkait.
8. Peningkatan produktivitas usaha tani.
9. Ketaatan terhadap perjanjian
2.2 Landasan Teori
Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Alat analisis yang cocok untuk merumuskan strategi tersebut adalah analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan
kekuatan Strength dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Proses
pengembalian keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
Strategic Planner harus menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini
Rangkuti, 2009. Menurut Kartasapoetra 1985, secara kenyataan bahwa rakyat Indonesia di
pelosok-pelosok tanah air dan yang tinggal di kota-kota, dari dahulu hingga sekarang merupakan rakyat yang mampu berproduksi, tetapi secara kenyataan
pula hanya sebagian kecil sekali yang mampu mengembangkan produksinya, sedangkan sebagian yang lainnya merupakan usahawan-usahawan perorangan
Universitas Sumatera Utara
yang sulit mengembangkan usaha produksinya home industry dan tetap hidup dibawah garis kemiskinan, hal ini dikarenakan :
• Modal yang mereka miliki sangat terbatas, • Pengetahuan ekonomi mereka terbatas,
• Usaha hanya ditujukan untuk menanggulangi kesulitan hidup keluarga, • Cara dan teknik pemasaran produksi yang menguntungkan belum dikuasai
dengan wajar, • Kesadaran untuk menyatukan usaha sehingga merupakan suatu usaha yang
besar masih kurang. Menurut Setiady 1985, keberhasilan kelompok tani mencapai tujuannya
tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mampu bekerja sama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dan garis kebijaksanaan yang
telah ditetapkan rapat anggota. Sesungguhnya dalam peran dan tugas kelompok tani untuk mempertinggi taraf hidup para anggotanya secara sekaligus terangkum
peranan dan tugas kelompok tani untuk mempertinggi kecerdasan para anggota kelompok tani tersebut karena :
a. Meningkatnya kesejahteraan hidup para anggota, sangat berkaitan dengan
terwujudnya peningkatan pendapatan para anggotanya. b.
Terwujudnya peningkatan pendapatan para anggota, dikarenakan para anggota dapat meningkatkan produksinya baik kualitas maupun kuantitas yang
melalui usaha taninya dipasarkan dengan harga yang layak, yang memuaskan para anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
c. Peningkatan produksi hanya akan tercapai, selain karena adanya kegairahan
kerja para petani adalah juga karena pihak kelompok tani mampu memberikan pembinaan, pengarahan, dan penyuluhan tentang pola kerja yang
menguntungkan efektif, jenis dan kualitas komoditi yang harus diproduksi, cara dan teknik pengolahan, dan pengelolaan yang berkaitan dengan itu.
d. Karena para anggota menginginkan terwujudnya peningkatan produksi, dimana
mereka dapat memperoleh peningkatan pendapatan dan peningkatan taraf hidupnya maka segala pembinaan, pengarahan dan penyuluhan dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Dalam pembinaan, pengarahan, dan penyuluhan terkandung pengetahuan yang mudah diserap oleh mereka.
Menurut Kotler 1997, memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut: analisis internal merupakan
proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian, dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan,
serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan
peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman dalam lingkungan.
Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasar- dasar untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat
sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu untuk melindungi kelompok tani terhadap ancaman atau mengembangkan strategi yang tepat yang dapat
merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi kelompok tani.
Universitas Sumatera Utara
Masih menurut Kotler 1997, untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut: disini seorang kelompok tani akan berusaha
mengidentifikasi peluang dan ancaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan
kelompok tani tersebut, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setiap pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapkan tindakan,
baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.
Proses penyusunan rencana strategis memulai tiga tahap yaitu: 1.
Tahap pengumpulan data, 2.
Tahap analisis, dan 3.
Tahap pengambilan keputusan.
Tahap pengumpulan data ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis.
Data dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal, model yang dapat digunakan dalam tahap ini yaitu:
1. Matrik faktor strategi eksternal,
2. Matrik faktor strategi internal, dan
3. Matrik posisi
Sebelum melakukan analisis, maka diperlukan tahap pengumpulan data yang tediri atas tiga model yaitu:
1. Matrik Faktor Strategi Internal Internal Factors Analysis Summary IFAS
Universitas Sumatera Utara
Sebelum membuat matrik faktor strategi internal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel IFAS.
a. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan.
b. Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya
pengaruh yang ada pada faktor strategi internal, mulai dari nilai 4 sangat baik, nilai 3 baik, nilai 2 cukup baik dan nilai 1 tidak baik terhadap
kekuatan dan nilai “rating” terhadap kelemahan bernilai negatifnya. c.
Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot kolom 3. Bobot ditentukan secara subyektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. d.
Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3, untuk memperoleh scoring dalam kolom 4.
e. Jumlahkan scoring pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya.
Hasil identifikasi faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel Matrik Faktor Strategi Internal
IFAS untuk dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan antara total skor kekuatan dan kelemahan.
2. Matrik Faktor Strategi EksternalExternal Factors Analysis Summary EFAS
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel EFAS.
a. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor eksternalnya peluang dan ancaman.
Universitas Sumatera Utara
b. Beri rating dalam masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya
pengaruh yang ada pada faktor strategi eksternal, mulai dari nilai 4 sangat baik, nilai 3 baik, nilai 2 cukup baik dan nilai 1 tidak baik terhadap
peluang dan nilai “rating” terhadap ancaman bernilai negatif. c.
Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot kolom 3. Bobot ditentukan secara subjektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. d.
Kalikan rating pada kolom 2 dengan pada kolom 3, untuk memperoleh skoring dalam kolom 4.
e. Jumlahkan skoring pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya.
3. Matrik Posisi
Hasil analisis pada tabel matrik faktor strategi internal dan faktor eksternal dipetakan pada matrik posisi dengan cara sebagai berikut:
a. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan
sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. b.
Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut: 1.
Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y 0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y 0.
2. Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x 0 dan
sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilainya x 0.
Universitas Sumatera Utara
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini
Rangkuti, 2009 :
Tabel 2. Matrik SWOT
SW OT
Strength S - Tentukan 5-10 faktor
kekuatan internal Weaknesses W
- Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal
Opportunities -Tentukan 5-10 faktor
peluang eksternal Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
Threats -Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
- Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan fikiran organisasi yaitu untuk memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya
Rangkuti, 2009.
Universitas Sumatera Utara
- Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman Rangkuti, 2009.
- Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada Rangkuti, 2009.
- Strategi WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 2009.
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan
strategi strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini
Rangkuti, 2009. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasikelompok tani dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Universitas Sumatera Utara
y + Kuadran III
Kuadran I Strategi Turn-Around
Strategi Agresif
x - x + Kuadran IV
Kuadran II Strategi Defensif
Strategi Diversifikasi y -
Gambar 1. Matrik Posisi Dalam SWOT
Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan organisasi tersebut sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy.
Kuadran 2 : Dengan beberapa ancaman organisasi masih memiliki kekuatan dari sisi internal strategi yang harus diterapkan adalah penggunaan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 : Organisasi memiliki kekuatan eksternal misalkan penguasaan pasar,
namun masih ada beberapa kendala dari sisi internal. Fokus strategi organisasi pada kondisi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Adalah merupakan situasi yang paling sulit organisasi tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Faktor Eksternal
F a
k t
o r
I n
t e
r n
a l
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Pemikiran