3.2 Metode Pengambilan Sampel dan Data
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode sensus penarikan sampel secara menyeluruh, dimana sampel dalam penelitian ini adalah
semua kelompok tani aktif yang ada di Kecamatan Pegajahan sebanyak 39 kelompok tani. Mengenai sensus Ruslan 2008, mengatakan bahwa alasan
melakukan sensus, yaitu peneliti sebaiknya mempertimbangkan untuk meneliti seluruh elemen-elemen dari populasi, jika elemen populasi relatif sedikit dan
variabilitas setiap elemennya yang tinggi heterogen. Sensus lebih layak dilakukan jika penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik
setiap elemen dari suatu populasi.
Tabel 4. Data Populasi dan Jumlah Sampel di Kecamatan Pegajahan Kecamatan
Populasi Sampel
Pegajahan 39
39
Jumlah 39
39
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai, 2013.
Tabel 5. Spesifikasi Pengumpulan Data No
Jenis Data Sumber Data
Metode
1 Identifikasi Sampel
Kelompok tani Wawancara
2 Kegiatan yang dilakukan
Kelompok tani Wawancara
Sumber : Analisis Data Primer. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar kuisioner yang telah dibuat. Responden
merupakan petani sampel yang menjadi ketua kelompok tani. Dengan demikian diharapkan data-data yang diperoleh mengenai kelompok tani tergambar dengan
jelas. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembagainstansi terkait, buku, dan media internet yang sesuai dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode Analisis Data
a. Untuk Hipotesis 1 digunakan analisis deskriptif yaitu mengidentifikasi faktor –
faktor internal apa saja yang mempengaruhi perkembangan kelompok tani di
daerah penelitian.
b. Untuk Hipotesis 2 digunakan analisis deskriptif yaitu mengidentifikasi faktor –
faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi perkembangan kelompok tani di
daerah penelitian.
c. Untuk Hipotesis 3 digunakan metode analisis SWOT. Sesuai dengan teori yang telah dikemukakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis
adalah matrik SWOT. Menurut Rangkuti 1997, untuk menentukan bobot
masing-masing faktor tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi 50 dengan rumus sebagai berikut :
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki kelompok tani. 3.4 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Definisi
1. Kelompok tani adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan
merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
2. Faktor Internal adalah faktor yang mempengaruhi pengembangan kelompok
tani yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan dari kelompok tani tersebut. 3.
Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pengembangan kelompok tani yang terdiri atas peluang dan ancaman bagi kelompok tani tersebut.
4. Kekuatan Strenghts Internal adalah segala kekuatan yang berhubungan
dengan pengembangan kelompok tani dan dapat dikontrol oleh kelompok tani. 5.
KelemahanWeaknessesInternal adalah segala kelemahan yang berhubungan dengan pengembangan kelompok tani dan dapat dikontrol oleh kelompok tani.
6. Peluang Opportunities Eksternal adalah segala peluang yang berhubungan
dengan pengembangan kelompok tani dan tidak dapat dikontrol oleh kelompok tani.
7. Ancaman Treaths Eksternal adalah segala ancaman yang berhubungan
dengan pengembangan kelompok tani dan tidak dapat dikontrol oleh kelompok tani.
8. Strategi Pengembangan kelompok tani adalah tindakan yang bersifat
menumbuhkan dan meningkatkan fungsi dan peranan kelompok tani, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
masyarakat pedesaan tentang fungsi dan peranan kelompok tani di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Waktu penelitian adalah tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Pegajahan Berada di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara dengan Luas Wilayah 93,12 km
2
. Jumlah penduduk Kecamatan Pegajahan sebanyak 29.299 jiwa.
Kecamatan ini memiliki jarak 30 km ke ibukota Kabupaten Serdang Bedagai, adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pegajahan adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan
: Kecamatan Perbaungan -
Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Galang
- Sebelah Timur berbatasan dengan
: Kecamatan Seirampah -
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Serbajadi
Berikut adalah Tabel 6 Kecamatan Pegajahan Berdasarkan Desa dan Luas Wilayah serta Persentase Terhadap Luas Kecamatan.
24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Kecamatan Pegajahan Berdasarkan Desa dan Luas Wilayah serta Persentase Terhadap Luas Kecamatan
No DesaKelurahan Luas Desa
km
2
Persentase Terhadap luas kecamatan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 Tanjung Putus
Sennah Pondok Tengah
Sukasari Bingkat
Pegajahan Melati Kebun
Petuaran Hulu Petuaran Hilir
Lestari Dadi Bengabing
Jatimulyo Karang Anyar
18,22 1,03
9,48 5,85
5,40 8,06
19,76 0,25
4,31 2,33
13,41 3,18
1,84 19,57
1,11 10,18
6,28 5,80
8,66 21,22
0,27 4,63
2,50 14,40
3,41 1,98
Jumlah 93,12
100 Sumber : Kecamatan Pegajahan dalam angka 2013
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Pegajahan terbagi atas 13 desakelurahan. Desa Melati Kebun memiliki wilayah terluas yaitu 19,76
km
2
diikuti dengan Desa Tanjung Putus yaitu 18,22 km
2
.
4.2 Keadaan Penduduk