1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana perkembangan kelompok tani selama 5 tahun terakhir di daerah
penelitian? 2.
Apa sajakah faktor-faktor internal dari kelompok tani untuk pengembangan kelompok tani di daerah penelitian?
3. Apa sajakah faktor-faktor eksternal dari kelompok tani untuk pengembangan
kelompok tani di daerah penelitian? 4.
Bagaimanakah strategi pengembangan yang dilakukan untuk pengembangan kelompok tani di daerah penelitian?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan kelompok tani selama 5 tahun terakhir di
daerah penelitian. 2.
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dari kelompok tani untuk pengembangan kelompok tani di daerah penelitian.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dari kelompok tani untuk
pengembangan kelompok tani di daerah penelitian. 4.
Untuk menentukan strategi pengembangan kelompok tani yang dapat dilakukan untuk pengembangan kelompok tani di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat untuk lebih
memperhatikan perkembangan kelompok tani di daerah penelitian.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengurus kelompok tani untuk mengetahui
pengembangan kelompok tani.
3. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, pihak akademis maupun non-akademis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani
Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas petani dewasa pria atau wanita maupun petani taruna pemuda atau
pemudi, yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan
pimpinan seorang kontak tani Deptan, dalam Mardikanto, 1996. Mardikanto 1993 menyatakan bahwa dalam perkembangannya menunjukkan
bahwa kelompok tani tidak lagi merupakan kelompok tani yang terikat secara informal, karena pembentukannya diatur oleh surat edaran Menteri Pertanian no.
130MentanII1979, sehingga lebih tepat jika kelompok tani dinyatakan sebagai kelompok formal.
Beberapa keuntungan dari pembentukkan kelompok tani itu, antara lain diungkapkan oleh Torres Mardikanto, 1996 sebagai berikut :
a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya
kepemimpinan kelompok. b.
Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani.
c. Semakin cepatnya proses perembesan difusi penerapan inovasi teknologi
baru. 6
Universitas Sumatera Utara
d. Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang pinjaman
petani. e.
Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan input maupun produk yang dihasilkan.
f. Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan
oleh petani. Samsudin 1993 mengemukakan kelompok tani merupakan kumpulan petani
yang bersifat non formal dan berada dalam lingkungan pengaruh kontak tani, memiliki pandangan dan kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama,
dimana hubungan antara satu sama lain sesama anggota kelompok tani bersifat luwes, wajar dan kekeluargaan. Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem
sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal
satu sama lain. Suhardiyono 1992 menyatakan bahwa untuk meningkatkan dinamika kelompok
tani harus dikembangkan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh jurus kemampuan kelompok tani yang terdiri atas :
1. Menyusun rencana kerja kelompok tani.
2. Kerjasama intern kelompok tani.
3. Menerapkan teknologi baru.
4. Memecahkan masalah kelompok dan mengatasi keadaan darurat.
Universitas Sumatera Utara
5. Pemupukan modal usaha.
6. Kemampuan mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok.
7. Membina hubungan melembaga dengan kelompok tani dan instansi terkait.
8. Peningkatan produktivitas usaha tani.
9. Ketaatan terhadap perjanjian
2.2 Landasan Teori