Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

d. Dapat meningkatkan kemampuan sosial, mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal yang positif. e. Waktu pelajaran lebihh efektif dan efisien. f. Dapat berlatih komunikasi dengan baik. 2 Kekurangan model jigsaw Menurut Roy Killen, 1966 diantaranya adalah: a Prinsip utama pembelajaran ini adalah “Peerteaching” yaitu pembelajaran oleh teman sendiri. Ini akan menjadi kendala karena persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak diperlukan agar jangan sampai terjadi salah konsep Miss Conception. b Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika siswa tidak percaya diri, pendidik harus mampu memainkan perannya dalam memfasilitasi kegiatan belajar. c Awal pembelajaran ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik. Berdasarkan keuntungan dan kekurangan model jigsaw dapat peneliti kaji bahwa model jigsaw mempunyai keuntungan yaitu : dapat menambah kepercayaan diri siswa akan berfikir kritis, setiap siswa menjadi rasa tanggungjawab akan tugasnya, berani mengungkapkan ide atau masalah tanpa rasa takut, dapat meningkatkan kemampuan sosial siswa, waktu belajar lebih efektif, dan dapat berlatiah komunikasi dengan baik. Sedangkan kekurangan kooperatif jigsaw yaitu : sering terjadi salah perspsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan bersama dengan siswa yang lain, sulit menyakini siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman jika kurang rasa percaya diri oleh siswa, dan membutuhkan waktu dan persiapan yang matang supaya model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik. 3.Kewirausahaan di SMK N 6 Purworejo a. Kompetensi dasar Kewirausahaan di SMK N 6 Purworejo Standar kompetensi adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Sedangkan kompentensi dasar adalah pengembangan dari standar kompetensi lulusan SKL yang akan menentukan kelulusan siswa. standar kompetensi menerapkan jiwa kepemimpinan dan kompetensi dasar terdiri dari: 1 menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet yang terdiri dari mengetahui hakikat sikap pantang menyerah, melakukan sikap pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha 2 mengelola konflik yang terdiri dari mengetahui penyebab, tipe, manfaat, dampak, jenis, pengelompokkan, tahap terjadinya penanggulangan dan cara konflik, mengetahui dampak negatif dan positif dari konflik, memanfaatkan konflik positif, mengatasi konflik negatif 2 membangun visi dan misi usaha yang terdiri dari mengetahui visi dan misi perusahaan, mengetahui kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Standar kompetensi mata pelajaran kewirauusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Standar Kompetensi Kompetensi dasar Menerapkan jiwa kepemimpinan 1. Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet a Mengetahui hakikat sikap pantang menyerah b Melakukan sikap pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha 2. Mengelola konflik a Mengetahui penyebab, tipe,manfaat, dampak, jenis, pengelompokkan, tahap terjadinya penanggulangan dan cara konflik b Mengetahui dampak negatif dan positif dari konflik c Menfaatkan konflik positif d Mengatasi konflik negatif 3. Membangun visi dan misi usaha a Mengetahui visi dan misi perusahaan b Mengetahui kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi perusahaan Sumber : Silabus Mata Pelajaran Kewirausahaan, SMK N 6 Purworejo Peneliti ini dilakukan pada kompetensi dasar membangun visi dan misi. Karena berdasarkan observasi standar kompetensi menerapakan jiwa kepemimpinan, kompetensi dasar membangun visi dan misi hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM dibandingkan dengan kompentensi dasar lainnya. Hal ini disebabkan karena banyak yang kurang memperhatikan pelajaran. Berdasarkan keterangan peneliti mengambil kompetensi dasar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA PADA SISWA KELAS X TATA BUSANA (KASUS DI SMK AKP GALANG).

0 1 31

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUDIDAYA AYAM PETELUR DI SMK N 2 CILAKU.

0 3 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK N 1 DEPOK.

21 269 234

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN DASAR DESAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK N 3 KLATEN.

0 4 256

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGANTAR PARIWISATA KELAS X BUSANA BUTIK 1 DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

1 30 154

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA DI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

0 1 301

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X BUSANA SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 241

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA KELAS X PAKET KEAHLIAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

5 47 250

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA DI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

0 0 301

MATA PELAJARAN: BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

0 1 7