Tujuan Pembelajaran Kooperatif Kajian Teori 1. Model Pembelajaran
siswa semakin
lama semakin mengambil tanggung
jawab untuk
pembelajarannya sendiri Nur, 2004. Ericson mengembangkan apa yang disebut rasa percaya diri industry.
Interaksi diantara teman sebaya menjadi semakin penting dengan adanya rasa percaya diri. Kemampuan anak untuk bergerak antara dunia tersebut dan
mengatasi tugas akademik, aktivitas kelompok, dan teman-teman akan membawa ke arah pengembangan rasa mampu Marsitah, 2004.
Menurut Ausabel dalam Suprijono 2009, pemecahan masalah yang cocok adalah lebih bermanfaat bagi siswa dan merupakan strategi yang efisien
dalam pembelajaran. Untuk memperlancar proses tersebut diperlukan bimbingan langsung dari guru, baik lisan maupun dengan contoh tindakan.
Sedangkan siswa diberi kebebasan untuk membangun pengetahuannya sendiri, dengan demikian cooperative learning akan dapat mengusir rasa jenuh dan
bosan.
Menurut Piaget dalam Suprijono 2009, dalam hubungannya dengan pembelajaran, teori ini mengacu kepada kegiatan pembelajaran yang harus
melibatkan partisipasi peserta didik. Sebagai realisasi teori ini, maka dalam kegiatan pembelajaran peserta didik haruslah bersifat aktif. Pembelajaran
kooperatif adalah sebuah model pembelajaran aktif dan partisipatif. Eggen dan Kauchak 1993: 319 mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling -membantu dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu belajar
kooperatif ini juga dinamakan “belajar teman sebaya.”
Menurut Slavin 1997, pembelajaran kooperatif, merupakan metode pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki
kemampuan heterogen. Pendapat setara menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat
digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, membantu mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial, dan hubungan antara
manusia. Belajar secara kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial Kardi dan Nur, 2000:15
Dari teori-teori diatas dapat dikaji bahwa model pembelajaran kooperatif dapat memperbaiki hubungan antar siswa tanpa membeda-bedakan
latar belakang dan kemampuan yang dimiliki. Dapat memecahkan masalah- masalah dalam kelompoknya dengan memberikan semangat kepada siswa yang
lain. Selain itu dapat meningkatkan rasa percaya diri, sosial dan rasa tanggung jawab individu siswa.