66
Variabel ROA memiliki nilai signifikansi 0,803 p 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap
tingkat underpricing H2 tidak dapat diterima. Variabel persentase saham yang ditahan pemegang saham lama memiliki
nilai signifikansi 0,991 p 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa persentase saham yang ditahan pemegang saham lama berpengaruh
signifikan positif terhadap tingkat underpricing H3 tidak dapat diterima. Variabel financial leverage memiliki nilai signifikansi 0,095 p 0,05.
Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan financial leverage bahwa berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat underpricing H4 tidak dapat diterima.
Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,146 p 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan negatif terhadap tingkat underpricing H5 tidak dapat diterima.
4.1.3.4 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya persentase variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen, maka dapat dicari
R
2
koefisien determinasi secara simultan dan r
2
koefisien determinasi secara parsial.
67
Tabel 4.12 Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
b
,415
a
,173 ,007
,36597 ,173
1,043 5
25 ,415
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change
df1 df2
Sig. F Change Change Statistics
Predictors: Constant, LG10_UkuranPerusahaan, ROA, FinancialLeverage, ReputasiUnderwriter, PersentaseKepemilikanSaham
a. Dependent Variable: Underpricing
b.
Sumber : Output SPSS
Besarnya nilai Adjusted R
2
yang didapat dari nilai Adjusted R square pada Tabel 4.12 adalah 0,007 menunjukkan bahwa 0,7 variabel dependen
underpricing dapat dijelaskan variabel independen, sedangkan sisanya 99,3 dapat dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
Selain itu juga perlu dicari koefisien regresi parsialnya untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Dengan menguadradkan koefisien korelasi parsial, maka koefisien determinasi parsial r
2
dapat diketahui. Berdasarkan Tabel 4.9, pengaruh reputasi underwriter terhadap underpricing adalah sebesar 0,0625 atau 6,25, ROA
berpengaruh sebesar 0,0025 atau 0,25, persentase saham yang ditahan pemegang saham lama X
3
berpengaruh sebesar 0,0002 atau 0,02, financial leverage berpengaruh sebesar 0,1076 atau 10,76 dan ukuran perusahaan
berpengaruh sebesar 0,0829 atau 8,29 terhadap underpricing.
68
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai koefisien korelasi variabel independen dalam penelitian ini yaitu reputasi underwriter, ROA, persentase
kepemilikan saham yang ditahan pemegang saham lama, financial leverage, dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
underpricing. Hal ini disebabkan banyak variabel lain yang menjadi pilihan investor sebagai pertimbangan untuk berinvestasi ke suatu perusahaan yang
melakukan penawaran perdana selain variabel-variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini seperti standar deviasi, reputasi auditor, umur perusahaan, fractional
holding nilai penawaran saham. Hasil penelitian ini sama dengan apa yang dialami oleh Nurhidayati dan Indriantoro 1998 yang kesemua variabel
independen yang diteliti tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
4.2.2 Pengaruh Reputasi Underwriter terhadap Tingkat Underpricing
Dari persamaan diketahui bahwa variabel Dummy reputasi underwriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap underpricing. Penelitian ini
tidak konsisten dengan penemuan dari Suyatmi dan Sujadi 2006:29 yang menyatakan bahwa reputasi underwriter berpengaruh signifikan. Tidak
signifikannya penelitian ini karena adanya perbedaan penggunaan data. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi dan Sujadi 2006 menggunakan ukuran reputasi
underwriter yang disusun oleh BAPEPAM didasarkan pada total value, sedangkan penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Windahati