Pembelajaran Numbered Heads Together NHT

20 Berdasarkan teori motivasi tersebut, struktur pencapaian tujuan kooperatif menciptakan situasi yang keberhasilan individu dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran kooperatif anggota kelompok harus saling membantu satu sama lain untuk keberhasilan kelompoknya dan yang lebih penting adalah memberi dorongan kepada anggota kelompok yang lain untuk berusaha mencapai tujuan yang maksimal. 2 Teori Kognitif Teori ini untuk mengukur efek-efek yang terjadi pada teori motivasi. Teori kognitif ini ada dua, yaitu: a Teori Pembangunan, asumsi dasar dari teori perkembangan adalah bahwa interaksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit. b Teori Elaborasi Kognitif, penelitian dalam psikologi kognitif telah menemukan bahwa apabila informasi harus tinggal dalam memori, siswa harus terlibat dalam beberapa macam kegiatan elaborasi kognitif atas suatu materi.

4. Pembelajaran Numbered Heads Together NHT

Pembelajaran Numbered Heads Together NHT merupakan salah satu pembelajaran yang termasuk dalam pembelajarann kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan 21 dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam kooperatif Trianto, 2007:41. Menurut Suherman 2008:27, NHT adalah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward. Menurut Slavin dalam Nurulita 2008:252, NHT pada dasarnya adalah varian dari group discussion, pembelokannya yaitu pada hanya ada satu siswa yang mewakili kelompoknya tetapi sebelumnya tidak diberi tahu siapa yang akan menjadi wakil kelompok tersebut. Pembelokkan tersebut memastikan keterlibatan total dari semua siswa. NHT merupakan teknik belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka Lie, 2004:58. 22 Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Agar pembelajaran berjalan dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Para ahli menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis Trianto, 2007:42 . Dalam pembelajaran NHT guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dengan menggunakan empat fase sebagai sintaks NHT, ke empat fase tersebut adalah sebagai berikut. a. Fase 1: Penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan setiap anggota kelompok siberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau berbentuk kalimat arahan. 23 c. Fase 3: Berpikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu. d. Fase 4: Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas Trianto, 2007:63. Kelebihan dari metode ini adalah setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Kekurangan dari metode ini yaitu kemungkinan nomor yang sudah dipanggil, akan dipanggil lagi; tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. 24

B. Kerangka Berpikir

Memperhatikan uraian pada landasan teori, maka dapat disusun kerangka berpikir seperti pada gambar 1. Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT pada materi peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIF SMP Negeri 30 Semarang dapat meningkat”. Pembelajaran Sejarah: • Siswa kurang fokus • Metode pembelajaran kurang bervariasi • Minat dan motifasi siswa rendah Penerapan kurikulum KTSP Pengembangan potensi siswa sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah • Aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang • Hasil belajar siswa rendah Penerapan model NHT pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan • Aktivitas siwa meningkat • Hasil belajar siswa mencapai KKM

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25