4. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang dianjurkan oleh PPT dalam teknologi komponen pengolahan tanah yakni dengan cara dilakukan 2 minggu
sebelum tanam dengan menggunakan traktor kedalaman › 20 cm petani padi sawah didaerah penelitian sudah menerapkan teknologi PTT pada
komponen pengolahan lahan yang dianjurkan walaupun rumit dan susah dilaksanakan dan memerlukan waktu, modal, tenaga yang banyak serta
keterampilan, menghemat biaya, waktu. Karena sistem PTT dapat meratakan tanah dan airnya tidak terlalu banyak sehingga peluang hasilnya
baik. Dari hasil wawancara ternyata tingkat penerapan teknologi PTT
pada komponen pengolahan lahan sesuai dengan anjuran adalah 30 orang 100 dapat dikategorikan tinggi dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah dan Persentase Petani yang Menggunakan Pengolahan Tanah Sesuai dengan Anjuran.
Uraian Skor Harapan
Total
1 2
Jumlah petaniKK
- 30
30 Persentase
- 100
100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1
5. Tingkat Penerapan Pada Komponen Penggunaan Bahan Organik
Pemberian bahan organik kelahan sawah dapat menyuburkan tanah sehingga menaikkan hasil panen. Tingkat penerapan pada komponen
penggunaan bahan organik dapat dilihat pada Tabel 21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Jumlah Dan Persentase Petani Yang Menggunakan Bahan Organik sesuai dengan Anjuran
Uraian Skor Harapan
Total
1 2
Jumlah petaniKK
- 30
30 Persentase
- 100
100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1
Dari Tabel 21 dapat diamati bahwa tingkat penerapan teknologi PTT pada komponen penggunaan bahan organik dapat dikategorikan
tinggi yaitu 30 orang 100. Dimana semua petani sampel menerapkan komponen penggunaan bahan organik yaitu 2 tonha, karena dapat
meningkatkan kesuburan tanah serta memberikan tambahan hara.
6. Tingkat Penerapan Pada Komponen Sistem Tanam Legowo 4:1
Cara tanam meliputi pengaturan jumlah bibit perumpun dan sistem tanam yang dilakukan. Jumlah bibit perumpun yang dianjurkan yaitu
sebanyak 2-3 bibit. Tingkat penerapan pada komponen sistem tanam legowo 4:1 dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Tingkat Jumlah Dan Persentase Petani Yang Menggunakan Sistem Tanam Legowo 4:1 Sesuai Dengan Anjuran
Uraian Skor Harapan
Total
1 2
Jumlah petaniKK
18 12
30 Persentase
60 40
100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1
Data yang dikumpulkan ternyata sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 12 orang 40 yang sesuai anjuran, yaitu sistem
tanam legowo 4:1 dengan jumlah bibit perumpun sebanyak 3, hal ini dikarenakan jika menerapkan sistem tanam legowo 4:1 karena produksi
Universitas Sumatera Utara
dapat meningkat dan panen secara serentak. Ada 18 orang 60 petani yang menerapkan sistem legowo tidak sesuai anjuran yaitu dengan jumlah
perbandingan 5:1 dan ada juga 2:1, karena mereka ingin membandingkan antara sistem tanam legowo 4:1 dengan 5:1 dan 2:1, dari 2 sistem tersebut
mana produksi yang lebih tinggi. Dan menanan bibit tidak menggunakan caplak karena mereka masih menggunakan sistem yang biasa mereka
terapkan dalam pembudidayaan tanaman padi, dan tidak rumit serta tidak memakan waktu yang lama dibandingkan sistem tanam legowo 4:1 yang
harus menggunakan caplak, karena sistem legoowo 4:1 memerlukan tambahan biaya untuk upah tanam yang lebih besar dari biasanya. Tenaga
tanam merupakan orang yang yang sudah biasa menerapkan sistem legowo 4:1 kerena memerlukan keterampilan.
7. Tingkat Penerapan Teknologi PTT Pada Komponen Irigasi Berselang