Tabel 17. Penggunaan Varietas Unggul Baru Uraian
Varietas Unggulan Baru Total
Ciherang Ciboga
Infari
Jumlah petani KK 23
2 3
30 Persentase
76,6 6,66
16,7 100
Sumber : Data diolah pada lampiran 1 Dari Tabel 17, dimana rata rata penggunaan varietas Ciherang
yang paling banyak diminati petani karena varietas tersebut resistan terhadap hama dan penyakit terutama wereng coklat dan penyakit hawar
daun bakteri dan produksi Cihareng rata-rata 7-8 ton. Hal ini yang mendasari petani tertarik dengan menggunakan VUB sedangkan yang
paling sedikit yaitu pada varietas Ciboga karena petani ingin mencoba varietas unggul baru yang lainnya.
2. Tingkat Penerapan Pada Komponen Bibit Bermutu dan sehat
Bibit bermutu adalah benih yang mempunyai kwalitas unggul diantaranya mempunyai daya kecambah tinggi, tahan hama dan produksi
tinggi. Tingkat penerapan pada penggunaan benih bermutu dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Jumlah dan Persentase Petani yang Menggunakan Bibit Bermutu sesuai dengan Anjuran
Uraian Skor Harapan
Total
1 2
Jumlah petaniKK
10 20
30 Persentase
33.34 66.67
100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1
Dari Tabel 18 dapat diketahui penggunaan komponen benih bermutu dapat dikategorikan tinggi yaitu 20 petani66.67 sesuai anjuran
karena petani yakin akan kualitasnya yang mempunyai daya pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
dan dapat digunakan untuk 2 kali pembenihan ulang, dan meningkatkan produksi, sedangkan yang paling kecil adalah 1033.33 petani dimana
mereka dalam seleksi benih tidak sesuai dengan anjuran yaitu dengan cara meletakan benih diair bersih kemudian membuang benih yang mengapung.
3. Tingkat Penerapan Pada Komponen Bibit Muda umur 15-20 HSS.
Bibit muda adalah bibit yang berumur antara 15-20 HSS. Panggunaan bibit mudah berpotensi untuk menambah jumlah anakan.
Penerapan pada kompenan penggunaan bibit yang berumur muda dapat
dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Petani yang Menggunakan Bibit
Muda Umur 15-20 HSS Sesuai dengan Anjuran Uraian
Skor Harapan Total
1 2
Jumlah petaniKK -
30 30
Persentase -
100 100
Sumber : Data diolah pada lampiran 1 Dari data yang dikumpulkan ternyata semua petani sampel yaitu 30
orang 100 menerapkan komponen bibit muda sesuai anjuran, walaupun terdapat hama keong mas, mereka tetap menggunakan bibit muda, karena
hama keong dapat dicegah secara manual dan bibit muda juga akan berkembang lebih banyak, hal inilah yang membuat petani sampel terus
menggunakan bibit muda umur 15-20 HSShari setelah sebar.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang dianjurkan oleh PPT dalam teknologi komponen pengolahan tanah yakni dengan cara dilakukan 2 minggu
sebelum tanam dengan menggunakan traktor kedalaman › 20 cm petani padi sawah didaerah penelitian sudah menerapkan teknologi PTT pada
komponen pengolahan lahan yang dianjurkan walaupun rumit dan susah dilaksanakan dan memerlukan waktu, modal, tenaga yang banyak serta
keterampilan, menghemat biaya, waktu. Karena sistem PTT dapat meratakan tanah dan airnya tidak terlalu banyak sehingga peluang hasilnya
baik. Dari hasil wawancara ternyata tingkat penerapan teknologi PTT
pada komponen pengolahan lahan sesuai dengan anjuran adalah 30 orang 100 dapat dikategorikan tinggi dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah dan Persentase Petani yang Menggunakan Pengolahan Tanah Sesuai dengan Anjuran.
Uraian Skor Harapan
Total
1 2
Jumlah petaniKK
- 30
30 Persentase
- 100
100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1
5. Tingkat Penerapan Pada Komponen Penggunaan Bahan Organik