Tingkat Penerapan Teknologi PTT Pada Komponen Pupuk Mikro Tingkat Penerapan Pada Komponen PHT Sesuai OPT Tingkat Penerapan Teknologi PTT Pada Pengendalian Gulma

9. Tingkat Penerapan Teknologi PTT Pada Komponen Pupuk Mikro

Pupuk mikro adalah tambahan pupuk karna belum optimalnya hasil tanam padi sebab adanya kekurangan unsur hara mikro seperti belerang S, seng Zn dan tembaga Cu. Tingkat penerapan teknologi PTT pada komponen pupuk mikro dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Jumlah Dan Persentase Petani Yang Menggunakan Pupuk Mikro sesuai dengan Anjuran Uraian Skor Harapan Total 1 2 Jumlah petaniKK 6 24 30 Persentase 20 60 100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1 Dari Tabel 25 dapat diketahui bahwa 2460 orang yang menerapkan teknologi PTT pada komponen pupuk mikro ini dapat dikategorikan sedang karena mereka hanya memberikan 5 kg serbuk belerang atau 20 kg pupuk Za dan pemberian pupuk mikro tergantung dengan pH tanah, sedangkan 6 20 orang yang menerapkan teknologi PTT pada komponen pupuk mikro tidak sesuai anjuran.

10. Tingkat Penerapan Pada Komponen PHT Sesuai OPT

Pengendalian hama terpadu sesuai dengan organism yang ada. Penyuluh lapangan telah memberikan SL-PHT kepada petani, agar petani lebih mengetahui tentang pemberantasan yang sesuai hama. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 26 berikut ini Universitas Sumatera Utara Tabel 26. Jumlah Dan Persentase Petani Yang Menggunakan PHT Sesuai OPT Sesuai Anjuran Uraian Skor Harapan Total 1 2 Jumlah petaniKK 2 28 30 Persentase 6.67 93.34 100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1 Data yang dikumpulkan ternyata semua sampel yaitu 28 petani 93.34 menerapkan komponen PHT langsung dipraktekan di lahan petani, dan ada kegiatan sekolah SLPHT padi sawah. Jenis hama yang sering menyerang adalah tikus dan keong mas, sedangkan penyakit yang menyerang seperti hawar daun kuning. Sedangkan 26.67 petani yang tidak sesuai anjuran.

11. Tingkat Penerapan Teknologi PTT Pada Pengendalian Gulma

Dalam penerapan teknologi komponen pengendalian gulma terhadap budidaya padi sawah dianjurkan dengan pengendalian menggunakan gasrok landak dimana mempunyai keuntungan yang dapat merangsang pertumbuhan akar, pemberian pupuk lebih efektif. Tingkat penerapan teknologi PTT pada komponen pengendalian gulma dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Jumlah Dan Persentase Petani Yang Menggunakan Pengendalian Gulma Sesuai dengan Anjuran Uraian Skor Harapan Total 1 2 Jumlah petaniKK - 30 30 Persentase - 100 100 Sumber : Data diolah pada lampiran 1 Universitas Sumatera Utara Dari data tersebut, tingkat penerapan teknologi pada komponen pengendalian gulma dikategorikan tinggi yaitu 30 orang 100 yang menerapkan sesuai anjuran. Petani sebagian berperan pada pengalaman, dan dibatasi atas kesanggupan dan mutu obat-obat pestisida, akibatnya banyak tanaman yang terabaikan pertumbuhannya.

12. Penanganan pasca Panen